SuaraJogja.id - Rapid test tahap pertama untuk para pedagang pasar pada 44 pasar di Bantul baru saja digelar. Sesuai ketentuan yang berlaku Dinkes Bantul akan melakukan rapid tes massal tahap kedua.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Raharjo, mengatakan bahwa rapid tes massal tahap kedua untuk para pedagang pasar tersebut sudah dijadwalkan setidaknya 7-10 setelah rapid tes pertama. Hal tersebut juga sebagai respon kerena pada rapid tes massal pertama hanya 7.441 pedagang yang mengikuti dari total 8.582 pedagang yang ada.
"Memang ketentuannya rapid tes massal harus dilakukan dua kali dengan jangka waktu yang sudah ditentukan. Termasuk juga kepada orang-orang yang sudah melakukan tapi dinyatakan negatif atau non reaktif, karena untuk mengantisipasi adanya false negatif," ujar Agus, kepada awak media saat ditemui, di Pendopo Parasamya, Pemkab Bantul, Kamis (16/7/2020).
Agus menuturkan mulai hari ini sudah ada pasar yang memulai melakukan rapid tes kedua tersebut. Pasalnya memang setiap pasar sudah ada jadwal masing-masing yang tidak sama antara satu pasar dengan yang lain.
Baca Juga: KBM Daring Sekolah di Bantul Bakal Beda dari Tatap Muka, Durasi Lebih Cepat
Diketahui hasil rapid tes massal tahap pertama di pedagang pasar ditemukan 96 orang yang dinyatakan reaktif. Menurut Agus hasil tersebut merupakan pertanda yang baik karena memang menjadikan pengendalian kasus Covid-19 di Bantul bisa lebih terpantau.
"Jadi memang bisa dibayangkan kalau Bantul tidak melakukan skirining masif maka kasus Covid-19 tidak akan ditemukan. Maka dari itu Bantul saat ini menggelorakan skrining dan rapid tes secara massal supaya kasus itu ketemu," ungkapnya.
Agus menilai realita yang ada masyarakat sesuai dengan apa yang telah diprediksi oleh pihaknya saat ini bahwa memang penularan di masyarakat itu masih tetap ada. Pihaknya tidak ingin nantinya jika rapid tes massal itu tidak dilakukan malah akan menjadi bom waktu bagi masyarakat Bantul.
Pihaknya menilai selama ini kasus positif yang ada di Bantul merupakan pelaku perjalanan yang melakukan tes Covid-19 secara mandiri. Oleh sebab itu pihaknya berinisiatif untuk mencari jikalau memang penyebaran Covid-19 itu terjadi hingga ke tengah masyarakat.
"Selain itu kita tahu kalau di pasar kan memang tempatnya orang-orang berkerumun. Ditambah pasar itukan suppliernya dari daerah-daerah lain," ucapnya.
Baca Juga: Kelelahan, Dua Kades di Bantul Meninggal Selama Pandemi
Ditegaskan Agus bahwa pihaknya tidak membatasi orang yang akan melakukan rapid tes. Jadi tidak hanya pedagang resmi yang terdaftar saja tapi siapapun boleh mengikuti rapid tes tersebut.
"Jadi tidak semata-mata warga Bantul saja, kalau ada orang lain di situ juga tetap akan kita lakukan rapid tes kepada orang itu. Hal itu karena memang yang kita inginkan adalah tidak terjadi penularan di masyarakat," tegasnya.
Sementara, Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Bantul Sukrisna Dwi Susanta mengatakan sejauh ini terhitung sudah ada tiga pasar yang ditutup karena ada pedagang pasar yang terindikasi positif Covid-19. Ia menyampaikan tidak semua pasar khususnya dari 44 pasar yang dilakukan rapid tes massal itu berada di bawah pengelolaan pihaknya.
“Ada pasar yang dikelola Dinas Pengendalian Penduduk KB Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPPKPMD) Bantul. Hingga saat ini memang terhitung sudah ada tiga pasar di bawah pengelolaan kami yang sempat ditutup," ujar Sukrisna.
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Video Asusila Mirip Anggota DPRD Gunungkidul Tersebar, Begini Respon Ketua DPRD
-
Sidak Pasar Jelang Nataru, Mendag: Harga Minyakita Akan Normal Pekan Ini
-
Imbas Kecurangan Takaran BBM di Sleman, Bupati Perketat Sertifikasi Tera SPBU
-
Mendag Sidak SPBU yang Diduga Curang di Sleman, Rugikan Konsumen Rp1,4 Miliar per Tahun
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities