SuaraJogja.id - Puluhan warga Kalurahan Kaligintung, Kapanewon Temon mulai geram akibat mogoknya pembayaran ganti rugi lahan terdampak pembangunan rel kereta api Bandara Yogyakarta International Airport (YIA). Akibatnya puluhan warga tersebut langsung mendatangi kantor Kapanewon Temon untuk meminta kejelasan.
"Kami datang ke sini ingin minta kejelasan kenapa pembayaran ganti rugu lahan kami belum juga diselesaikan. Katanya bakal rampung akhir Desember 2019 tapi sampai sekarang ngga ada kejelasan," kata salah satu warga terdampak, Yuni Prasetya Adi, kepada awak media di halaman Kantor Kapanewon Temon, Jumat (17/7/2020).
Yuni mengatakan warga sudah resah karena diketahui apraisal lahan milik warga itu sudah selesai bulan Oktober lalu dengan dijanjikan pembayaran selesai pada Desember. Namun kenyataannya waga tidak beri kejelasan terkait pembayaran itu sampai saat ini.
“Kami hanya ingin ada kepastian kapan dibayarkan. Kami sebagai warga juga ikut merasakan beban yang tak kunjung usai ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Update Covid-19 di Jogja, Satu Keluarga di Kulon Progo Positif Covid-19
Senada dengan tuntutan warga, Kepala Seksi Pembangunan dan Pemberdayaan, Kalurahan Kaligintung, Mukholis Fuad, masih menunggu kejelasan pembayaran ganti rugi tersebut diberikan kepada warganya. Pasalnya banyak warga yang menyangka pembayaran yang molor ini akibat dari pamong desa.
Padahal selama ini desa bisa disebut hanya sebagai fasilitator antara masyarakat dengan pihak tim pengadaan lahan. Dikatakan Fuad, selama ini juga pihaknya tidak pernah diberikan informasi terkait dengan pembangunan tersebut.
"Seluruh berkas persyaratan pencarian dari warga sudah dikirim kepada tim terkait sejak Oktober 2019 lalu untuk diverifikasi. Namun desa tidak pernah diberitahukan seperti apa prosesnya dan lain-lain," ungkap Fuad.
Tim terkait yang dimaksud Fuad adalah BPN Kantor Wilayah DIY yang selanjutnya akan meneruskan ke Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Fuad menjelaskan bahwa jika memang terdapat kekurangan dari berkas-berkas tersebut seharusnya akan dikembalikan kepada yang bersangkutan untuk nantinya dilengkapi. Namun kejelasan itu hanya seolah menjadi angan-angan saja karena pihaknya tidak diberikan informasi apapun terkait kelanjutan atau kejelasan berkas tersebut.
Baca Juga: Peringati Hari Bhakti Adhyaksa, Kejari Kulon Progo Bagi 100 Paket Sembako
"Tolong lah pengertiannya, kasih kejelasan kepada warga kenapa belum juga dibayarkan. Warga itu sudah rela lahannya digunakan. Kasihan juga warga yang rumahnya akan tergusur dan harus segera mencari rumah baru tapi malah dibiarkan dan disuruh menunggu oleh pemerintah seperti ini," tegasnya.
Berita Terkait
-
Jatimulyo Kulon Progo Masuk Anugerah Desa Wisata Indonesia, Dapat Pujian Selangit dari Menparekraf Sandiaga Uno
-
Asyiknya Packrafting di Kali Papah, Cocok untuk Liburan Bareng Keluarga
-
3 Cara Nikmati Petualangan Seru di Samigaluh Kulon Progo, Wajib Main ke Kebun Teh!
-
Usung Marija Jadi Calon Bupati Kulon Progo 2024, Gerindra Bentuk Koalisi Besar Bareng Partai-partai Ini
-
Program "Ayo Belajar Ekspor" Kulon Progo Arahkan Pelaku IKM Luaskan Perdagangan
Terpopuler
- Dicoret Shin Tae-yong 2 Kali dari Timnas Indonesia, Eliano Reijnders: Sebenarnya Saya...
- Momen Suporter Arab Saudi Heran Lihat Fans Timnas Indonesia Salat di SUGBK
- Elkan Baggott: Hanya Ada Satu Keputusan yang Akan Terjadi
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Kekayaan AM Hendropriyono Mertua Andika Perkasa, Hartanya Diwariskan ke Menantu
Pilihan
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
-
Kenapa KoinWorks Bisa Berikan Pinjaman Kepada Satu Orang dengan 279 KTP Palsu?
-
Tol Akses IKN Difungsionalkan Mei 2025, Belum Dikenakan Tarif
-
PHK Meledak, Klaim BPJS Ketenagakerjaan Tembus Rp 289 Miliar
Terkini
-
Logistik Pilkada Sleman sudah Siap, Distribusi Aman Antisipasi Hujan Ekstrem
-
Seharga Rp7,4 Miliar, Dua Bus Listrik Trans Jogja Siap Beroperasi, Intip Penampakannya
-
Skandal Kredit Fiktif BRI Rp3,4 Miliar Berlanjut, Mantri di Patuk Gunungkidul Mulai Diperiksa
-
Pakar Ekonomi UMY Minta Pemerintah Kaji Ulang Terkait Rencana Kenaikan PPN 12 %
-
DIY Perpanjang Status Siaga Darurat Bencana hingga 2 Januari 2025