SuaraJogja.id - Sosok KH.Ahmad Dahlan jamak diketahui sebagai pendiri perguruan Muhammadiyah yang kini menjelma jadi salah satu organisasi masyarakat terbesar di Indonesia.
Lelaki yang pada 1903 sempat menetap di Mekkah selama dua tahun itu, menikah dengan Siti Walidah dan dikaruniai enam anak. Keenam anak Ahmad Dahlan dan Siti Walidah yaitu adalah Djohanah, Siradj Dahlan, Siti Busyro, Irfan Dahlan, Siti Aisyah dan Siti Zaharah.
Selanjutnya, pada 18 November 1912, Ahmad Dahlan mulai mendirikan Muhammadiyah di Kauman, Kota Yogyakarta. Sembari mulai menyebarkan Muhammadiyah ke berbagai daerah lainnya.
Cicit Ahmad Dahlan, Widyastuti mengungkapkan kisah pengorbanan Ahmad Dahlan bisa ditarik benang merah menjadi refleksi ibadah umat muslim dalam menyambut Iduladha.
Wiwid, panggilannya, tak lain adalah anak dari Siti Hadiroh. Siti Hadiroh sendiri adalah anak dari Siti Busryo, salah satu anak dari mendiang Ahmad Dahlan.
"Pengorbanan yang menjadi prinsip dakwah beliau, kalau bahasa orang sekarang itu istilahnya wani nggetih. Kalau belum terkapar, beliau akan terus bergerak dan beribadah," ujarnya, kala dihubungi SuaraJogja.id, Sabtu (25/7/2020).
Dalam berdakwah islamiyah, Ahmad Dahlan tak hanya berkorban waktu, melainkan juga tenaga dan harta.
Lelaki yang biografinya pernah dibuat film 'Sang Pencerah' itu, memiliki istri yang paham dengan sepak terjangnya. Bahkan menanamkan nilai-nilai positif dalam diri Ahmad Dahlan, kepada anak-anaknya.
"Kami juga menjalankan nilai-nilai positif dari beliau, baik itu kesukaan dengan silaturahim, hingga menjaga nilai-nilai kemuhammadiyahan," tutur Wakil Ketua Lembaga Kebudayaan di PP Aisyiyah itu.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Hari Ini, Sabtu 25 Juli 2020
Kentongan Sebagai Alat Dakwah
Di kampungnya, Kauman, Ahmad Dahlan punya sederet cara unik dalam berdakwah. Misalnya saja lewat media kentongan.
Ahmad Dahlan menyadari fungsi kentongan dalam kehidupan sehari-hari di kampung. Bila biasanya kentongan dibunyikan saat ada kondisi darurat, Ahmad Dahlan menggunakannya untuk mengumpulkan derma para saudagar dan pengusaha batik setempat untuk membantunya berdakwah. Dari sana, terbangun gotong-royong antarpedagang dalam berdakwah.
"Jadi orang Kauman jadi tahu kalau ada bunyi kentongan, berarti kiai sedang butuh uang," ujarnya.
Kesukaan Ahmad Dahlan atas silaturahim juga membuatnya teramat senang bila ada orang yang bertamu ke rumahnya.
"Bahkan kalau tidak ada yang bertamu, beliau itu rela jalan kaki ke stasiun, untuk mencari musafir. Kemudian meminta agar musafir itu mampir dan istirahat di rumahnya, bila mereka belum ada tempat beristirahat," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rejeki Nomplok Akhir Pekan! 4 Link DANA Kaget Siap Diserbu, Berpeluang Cuan Rp259 Ribu
-
Petani Gunungkidul Sumringah, Pupuk Subsidi Lebih Murah, Pemkab Tetap Lakukan Pengawasan
-
Makan Bergizi Gratis Bikin Harga Bahan Pokok di Yogyakarta Meroket? Ini Kata Disperindag
-
Sampah Jadi Berkah: Bantul Manfaatkan APBKal untuk Revolusi Biopori di Rumah Warga
-
Persela Tanpa Vizcarra & Bustos: PSS Sleman Diuntungkan? Ini Kata Sang Pelatih