SuaraJogja.id - Selain harus bergelut dengan penanganan pandemi Covid-19 yang terus meningkat, Pemkab Bantul juga harus bersiap menghadapi bencana kekeringan yang tiap tahun melanda.
Kesiapan itu ditegaskan oleh Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bantul, Dwi Daryanto, yang menyatakan bahwa pihaknya telah siap menghadapi puncak musim kemarau tahun ini yang diperkirakan bakal terjadi pada bulan Agustus. Sejauh ini pihaknya masih memantau beberapa titik yang memang rawan terjadi kekeringan.
"Bantul merupakan salah satu kabupaten yang mendapatkan informasi dari BMKG untuk mensiapsiagakan diri terkait dengan puncak musim kemarau yang bakal datang," ujar Dwi, kepada SuaraJogja.id, Sabtu (25/7/2020).
Dwi menjelaskan bahwa Bantul memiliki wilayah yang cukup rawan terjadi kekeringan salah satunya di pegunungan. Diketahui memang bahwa Bantul memiliki wilayah perbukitan seribu yang berada di wilayah timur Bantul.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di Bantul Naik Lagi, 17 Kasus Baru Tercatat dalam Sehari
Dikatakan Dwi lebih lanjut bahwa upaya mitigasi baik itu dropping air maupun juga membenahi sumber mata air yang sekiranya masih perlu perbaikan akan terus dilakukan. Pada intinya pihaknya siap dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat yang berpotensi terdampak kekeringan.
"Sampai saat ini belum ada yang mengajukan tapi kapanpun masyarakat mengajukan terkait dengan kekeringan, kita siap. Jadi kita tidak hanya fokus pada pandemi Covid-19 tapi bencana rutin yang terjadi di bantul senantiasa tetap kita siagakan," tegasnya.
Dwi menuturkan pihaknya belum bisa memastikan apa akan penambahan atau malah terjadi pengurangan untuk wilayah yang berpotensi terjadi kekeringan di Bantul. Untuk saat ini pihaknya mengatakan untuk titik kekeringan masih sama dengan tahun lalu.
Lebih lanjut Dwi menerangkan bahwa titik rawan berada di Bantul wilayah timur di antaranya Kecamatan Piyungan, Pleret, Imogiri, Dlingo, Pundong dan sebagian Pandak dan sebagian Pajangan.
"Masih akan kita pantau dimana saja titiknya. Ini perlu kita siapkan segala sesuatunya jangan sampai kekeringan menjadi problem untuk masyarakat dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari," ungkapnya.
Baca Juga: Ciptakan Jaga Jarak bagi Pemotor, Dishub Bantul Buat Marka Mirip MotoGP
Dwi menambahkan terkait dengan anggaran rutin terkait penanganan kekeringan di BPBD Bantul tidak mengalami refocusing akibat adanya pandemi Covid-19. Penanganan bencana tahunan kekeringan di Bantul sendiri setiap tahunnya membutuhkan dana sekitar Rp.40-50 juta.
"Kita juga masih punya dana Belanja Tak Terduga (BTT) lumayan banyak sehingga nanti jika ada masyarakat yang membutuhkan bantuan terkait perbaikan saluran sumber air atau yang lainnya terkait dengan penanggulangan kekeringan nanti kita arahkan ke sana," tandasnya.
Berita Terkait
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
-
Langsung Kunjungi DPRD DIY, Siswa MAN 2 Bantul Belajar Demokrasi
-
Berkah MK hingga Langkah Besar Wahyu Anggoro Hadi untuk Bantul
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
Saling Lapor Jelang Coblosan di Pilkada Sleman, Dugaan Money Politic hingga Kampanye saat Masa Tenang
-
Nasib Mary Jane: Komnas Perempuan Desak Pemerintah Perhatikan Hak-Hak Perempuan Rentan
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini