SuaraJogja.id - Akun Twitter @calondolanan mengunggah foto sebuah bukit yang sudah diratakan, dengan adanya jejak roda kendaraan. Dalam keterangannya ia menjelaskan bahwa bukit tersebut telah digunduli. Ia juga menyinggung mengenai kondisi perbukitan di Sleman yang dinilai telah dieksploitasi.
Pemilik akun "Calon Bupati Sleman" tersebut menuliskan bahwa foto tersebut ia ambil dari wilayah Sleman bagian barat, tepatnya perbatasan antara Sayegan dengan Godean. Dengan penekanan kata 'Gila', ia mengatakan bahwa hampir seluruh bukit di dusun-dusun tersebut telah dieksploitasi.
Dari foto yang dibagikan, tampak di kejauhan sebuah bukit yang mulai gundul puncaknya. Pepohonan yang memunculkan warna hijau hanya tersisa sedikit di sekeliling bukit tersebut. Ia mengaku menemukan lokasi tersebut saat sedang melakukan olahraga bersepeda.
"Foto ini saya ambil di sebuah wilayah Sleman Barat. Gila, hampir ditiap dusun ada bukit-bukit yang dieksploitasi. Cek di foto, bukit di depan sana juga sedang dieksploitasi. Sementara tempat saya berdiri ini juga bukit yang sedang digunduli. HIDUP PEMBANGUNAN!!," tulisnya, Senin (27/7/2020).
Baca Juga: Pengemudi Mobil Hilang Kendali Hantam 3 Motor di Sleman, 1 Tewas
Meski tidak banyak warganet yang ikut berkomentar, tetapi ada beberapa masyarakat yang turut merasa prihatin dengan kondisi tersebut. Bahkan ada yang berniat untuk mengangkat kondisi tersebut ke dalam film. Ada juga yang menyampaikan kondisi bukit di wilayah Sleman lainnya.
"Padahal sudah jadi kejadian, daerah gamping dulunya itu bukit gamping. Sampai sekarang jadi dataraan rata sisa satu padukuhan yang masih berbentuk bukit, Gampingnya ditambah sama Belanda. Mau semua bkit jadi kaya gamping po?" tulis akun @ucing2020.
"Sesuk kancani aku mrono, tak gawekke film ra urusan!! [Besuk temani aku kesitu, tak buatkan film, tidak peduli!]" tulis akun @destadewananta_.
Pemilik akun Calon Bupati Sleman tersebut tidak mengetahui izin pasti pembangunan di wilayah yang sudah gundul itu. Namun menurutnya, perizinan perlu disampaikan secara transparan, terutama kepada warga sekitar yang terdampak.
Sayangnya, mengaku sudah berulang kali mengunggah isu tersebut, ia mengatakan tidak pernah mendapatkan respons yang memuaskan. Dalam unggahannya, ia juga turut mencantumkan akun Bupati Sleman Sri Purnomo dan Pemkab Sleman untuk mendapatkan tanggapan.
Baca Juga: Stadion Maguwoharjo Dipilih Jadi Markas Klub Liga 1, Ini Kata Dinkes Sleman
Beberapa komentar warganet juga menunjukkan kekhawatiran mengenai kondisi alam ke depannya, melihat perbukitan yang digunduli dan diratakan. Terdapat komentar yang berpendapat bahwa tindakan tersebut dapat menyebabkan datangnya angin puting beliung.
"Nek ujan deras terus longsor pie kui? [Kalau hujan deras lalu longsor terus bagaimana itu?]," tulis akun @puputagung.
Sementara, akun @Wahyu27756149 ikut berkomentar, "Nanti kalau sudah tidak ada bukit bakal terjadi angin puting beliung...,"
Aktivis Elanto Wijoyono melalui akun @joeyakarta, yang banyak mengunggah mengenai pendapat pribadinya terkait pembangunan di Yogyakarta, juga me-retweet unggahan @calondolanan tersebut. Ia mengatakan bahwa masyarakat membutuhkan pernyataan dan penjelasan dari pihak berwenang.
Unggahan itu juga turut dibagikan ulang oleh akun Twitter @BuruhYogyakarta. Dalam keterangannya, disebutkan bahwa hingga bukit dieksploitasi, rakyat Yogyakarta dinilai belum tentu mampu membeli karena UMR yang kecil, tidak sebanding dengan harga tanah yang ditawarkan.
Hingga berita ini dituliskan, belum ada tanggapan dari akun Bupati Sleman Sri pUrnomo maupun akun milik Pemkab Sleman. Akun @calondolanan sendiri banyak membagikan pendapatnya mengenai pembangunan Sleman karena merasa prihatin sebagai warga masyarakat.
Berita Terkait
-
Pengemudi Mobil Hilang Kendali Hantam 3 Motor di Sleman, 1 Tewas
-
Stadion Maguwoharjo Dipilih Jadi Markas Klub Liga 1, Ini Kata Dinkes Sleman
-
Baru Beberapa Hari Ditinggal TC Timnas, Istri Irfan Bachdim Sudah Rindu
-
Diguyur Hujan Deras, Bukit Pulai Pessel Longsor Hingga ke Jalan
-
Muncul Akun Facebook Sri Purnomo, Humas Pemkab Sleman: Itu Palsu
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Mobil Sedan Bekas Murah Juni 2025: Mulai Harga Rp 15 Jutaan, Tua Tapi Tangguh dan Perawatan Mudah!
-
5 Rekomendasi Sunscreen untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Proteksi Maksimal Kurangi Kerutan
-
5 HP Murah dengan Desain Mirip iPhone Juni 2025, Bukan iPhone HDC!
-
Pemain Keturunan Rp 112,98 Miliar Potensi Comeback Gantikan Teman Duet Bek Klub Serie B Lawan Jepang
-
5 Mobil Keluarga Rp70 Jutaan Juni 2025: Kabin Longgar Mesin Bandel, Irit Bahan Bakar
Terkini
-
Kisah Jemaah Haji 2025 Terlantar di Arafah hingga Makanan Tak Layak, DPR RI Bentuk Pansus
-
PN Sleman Tolak Intervensi Kasus Ijazah Jokowi: Langkah Mediasi Jadi Penentu
-
Diduga Sakit Hati Dagangan Tak Laku, Bocah di Sleman Nekat Gores Mobil dengan Cutter
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana