SuaraJogja.id - Pemda DIY berencana akan memperpanjang status tanggap darurat dalam masa pandemi COVID-19, yang seharusnya akan berakhir pada 31 Juli 2020. Perpanjangan ini harus dilakukan karena sejumlah alasan.
Salah satunya, angka kasus positif COVID-19 di DIY masih cukup tinggi, bahkan dua minggu terakhir mengalami peningkatan yang cukup signifikan setelah dilakukannya uji PCR secara massal.
Padahal, dalam waktu dekat DIY akan kedatangan warga dari luar daerah, terutama mahasiswa yang akan mulai berkuliah di DIY. Sekitar 250-300 ribu mahasiswa dari luar daerah dimungkinkan akan memulai perkuliahan sekitar September 2020 mendatang.
"Jadi kalau kemarin-kemarin kita saja masih tanggap darurat, maka kondisi sekarang yang masih banyak kasus [Covid-19], maka jika diperlukan tanggap darurat ya kita perpanjang masa tanggap darurat. Segera Pak Gubernur melakukan evaluasi pada minggu sebelum masa tanggap darurat selesai 31 Juli," ungkap Sekda DIY Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (28/7/2020).
Baca Juga: Pemda DIY Kembangkan Cabai yang Lebih Pedas Bernama Prima Agrihorti
Menurut Aji, saat ini tren kasus COVID-19 di Indonesia, termasuk di DIY, belum sampai puncaknya. Dengan kedatangan ratusan ribu mahasiswa dari luar daerah, maka dikhawatirkan jumlah kasus positif COVID-19 akan bertambah meski belum ada kuliah tatap muka.
Karenanya, DIY tidak boleh lengah dengan makin banyaknya warga luar daerah yang masuk ke DIY. Salah satunya dengan tetap meneruskan kebijakan status tanggap darurat selama satu bulan ke depan.
"Ini sebagai bentuk kehati-hatian karena ini belum sampai ke peak [puncak]," ujarnya.
Sebagai konsekuensi status tanggap darurat, lanjut Aji, maka DIY masih akan membatasi kunjungan wisatawan. Meski tetap dibuka, ada pembatasan jumlah wisatawan, khususnya yang datang dalam rombongan besar.
Uji coba pembukaan kawasan wisata baru dilakukan ke 30-an destinasi. Namun, destinasi yang kedatangan jumlah wisatawan dalam jumlah besar dipastikan belum akan dibuka.
Baca Juga: Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Penularan COVID-19 di Pasar Jogja Tinggi
"Penggunaan Jogja pass juga wajib dilakukan di semua kawasan wisata," ujarnya.
Selain itu, meski perkuliahan akan dimulai dalam waktu dekat dan mahasiswa mulai berdatangan ke DIY, pembatasan kuliah tatap muka juga dilakukan. Sedangkan, kegiatan belajar mengajar untuk tingkat TK hingga SMA belum akan dijadwalkan dalam waktu dekat.
"Kita akan membuka sekolah pada saatnya, tapi kita tidak boleh lengah. Untuk memulai pembelajaran tatap muka harus dilakukan secara bertahap. Mahasiswa dulu, baru kemudian lainnya. Sampai sekarang belum ada keputusan untuk membuka perkuliahan [tatap muka] sebagai bentuk kehati-hatiana," tandasnya.
Sementara terkait munculnya klaster penularan COVID-19 dari perkantoran di daerah lain, seperti DKI Jakarta dan Kementerian, Pemda melakukan antisipasi kasus yang sama di DIY. Di antaranya dengan memberlakukan protokol kesehatan secara ketat di Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
Misalnya, dalam hal presensi ASN, itu dilakukan dengan scan barcode menggunakan smartphone masing-masing untuk mengantisipasi penularan. Selain itu, seluruh OPD wajib meliburkan karyawan yang sakit mengarah ke COVID-19 untuk dikarantina dan diperiksa di fasilitas kesehatan.
"Saya kira ini peringatan untuk kita karena kadang-kadang kita lengah. Di kantor tidak diatur dengan sedemikian rupa. Kita ingatkan di beberapa kantor, [penyediaan] handsanitizer dan fasilitas cuci tangan harus ditambah, jangan hanya satu di depan, yang antre tidak betah," imbuhnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Pemda DIY Kembangkan Cabai yang Lebih Pedas Bernama Prima Agrihorti
-
Tak Patuhi Protokol Kesehatan, Penularan COVID-19 di Pasar Jogja Tinggi
-
Korban Patah Tulang, Polisi Buru Pelaku Tabrak Lari di Gejayan
-
Mahasiswi Jogja Jadi Korban Tabrak Lari, Bentur Aspal hingga Kening Sobek
-
Persiapan Cukup Matang, Pantai Glagah Siap Dikunjungi Wisatawan
Terpopuler
- Ogah Ikut Demo Besar-besaran Ojol di Jakarta 20 Mei, KBDJ: Kami Tetap Narik Cari Rezeki!
- 10 Mobil Bekas di Bawah Rp100 Jutaan: Kabin Lapang, Keluaran Tahun Tinggi
- 8 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Vitamin C, Ampuh Hilangkan Noda Hitam
- 7 Sunscreen Mengandung Salicylic Acid, Ampuh Atasi Jerawat dan Kulit Berminyak
- Kritik Suporter PSS ke Manajeman Viral, Bupati Sleman: Ya Harus segera Berbenah
Pilihan
-
Mau Wajah Glowing? Inilah Urutan Menggunakan Skincare Malam yang Tepat
-
7 Brand Skincare Korea Terbaik, Auto Bikin Kulit Mulus Harga Mulai Rp19 Ribu
-
3 Rekomendasi HP Samsung Rp 3 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Performa Handal Memori Lega
-
5 Rekomendasi Sunscreen Terbaik: Cocok untuk Semua Jenis Kulit, Cegah Penuaan Dini
-
Ratusan Pengusaha Tekstil Tolak Keras BMAD Benang Impor, Ancaman PHK Massal di Depan Mata!
Terkini
-
Jangan Skip Ini Bocoran Tempat Berburu DANA Kaget yang Terbukti Ampuh Dapatkan Saldo Rp100 Ribu
-
Pastikan Tak Ada Unsur SARA di Perusakan Nisan Makam, Polda DIY Beberkan Motif Pelaku
-
Remaja 16 Tahun Hancurkan Makam di Kotagede: Polisi Dalami Motif, Dugaan Gangguan Jiwa Jadi Sorotan
-
UMR Naik, Tarif Ojol Tetap Stagnan? Ribuan Ojol di Jogja Geruduk Kantor Gubernur
-
Sleman Pintar Plus Plus: Cara Cerdas Atasi Kemiskinan Lewat Pendidikan Tinggi & Magang