Ia menilai, unsur barang siapa dalam pasal tersebut tidak dapat dibuktikan secara jelas oleh JPU. Pasalnya, unsur barang siapa seharusnya tak dialamatkan kepada terdakwa.
"Persidangan ini benar adanya subyek hukum yang didakwakan adalah terdakwa [DDS]. Namun, ia memiliki legal standing dan memiliki alasan pembenar dan alasan pemaaf. Terdakwa hanya menjalankan tugas. Jadi dia tidak mengetahui jika akan terjadi bencana itu," terang Saifudin.
Safiudin juga menggaris bawahi bahwa kliennya tak terbukti secara sah turut serta dalam melakukan perbuatannya. DDS bahkan membantu siswa yang hanyut dalam insiden tersebut.
"Yang paling krusial yaitu unsur keempat, DDS disebutkan turut serta [melakukan kegiatan hingga menyebabkan orang mati] dan dituntut 2 tahun. Dari mata penasihat hukum, jika mereka turut serta, tentu ada orang di baliknya, orang yang menjadi pelaku utama yang menyuruh. Namun hal ini tak dijelaskan JPU," katanya.
Baca Juga: Selain YIA, Dua Terdakwa Susur Sungai Lainnya Juga Dituntut 2 Tahun Penjara
Safiudin menjelaskan, tiga dari empat unsur yang ada dinilai tak terbukti secara sah. Maka dari itu, pihaknya meminta terdakwa dibebaskan dari segala tuntutan.
"Jadi dalam hukum itu jika dari salah satu unsur tak terpenuhi, maka dia harus dibebaskan," terang dia.
Dalam agenda pledoi yang berjalan selama satu jam, JPU menanggapi dengan meminta waktu replik satu pekan ke dapan. Rencananya, jawaban atas pembelaan dari penasihat hukum akan ditanggapi JPU dalam sidang lanjutan pada 10 Agustus mendatang.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 239 siswa SMPN 1 Turi menjadi korban dalam kegiatan Pramuka susur sungai di Kali Sempor, Jumat (21/2/2020). Insiden tersebut menewaskan 10 orang siswi. Kepolisian Daerah (Polda) DIY menetapkan tiga tersangka atas kecelakaan sungai tersebut.
Baca Juga: Terbukti Lalai, Terdakwa Kasus Susur Sungai Dituntut 2 Tahun Penjara
Berita Terkait
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
-
Jelang Akhir Pekan, Harga Emas Antam Berbalik Merosot
-
Maskapai Rela Turunkan Harga Tiket Pesawat Selama Libur Nataru
-
Review Hidup Peternak Lele: Game Simulasi Bagaimana Rasanya Jadi Juragan Ikan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
Terkini
-
Warga Keluhkan Bau Busuk dari Sejumlah TPST di Sleman, Ini Langkah yang Dilakukan DLH
-
Temui Endah Subekti-Joko, Bupati Petahana Gunungkidul Sunaryanta Akui Kekalahannya
-
Damkar Kota Jogja Evakuasi Buaya Sepanjang 3 Meter, Diduga Peliharaan Warga yang Lepas
-
Sirekap di Jogja Sempat Bermasalah, Petugas Tak Bisa Unggah Data TPS
-
KDRT Tinggi di Gamping, Pemkab Sleman Luncurkan Layanan Konseling Keliling