SuaraJogja.id - Sidang kasus susur Sungai Sempor, yang mengorbankan ratusan siswa SMPN 1 Turi Sleman kembali dilanjutkan. Agenda kali ini adalah, para penasihat hukum terdakwa melayangkan pledoi atau pembelaan dari tuntutan dua tahun penjara yang sebelumnya diajukan Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Hakim Ketua Anas Mustakim memanggil ketiga terdakwa, yakni IYA (36), DDS (58), dan RY (58) secara terpisah. DDS menjadi orang kedua yang dipanggil dalam lanjutan sidang tersebut.
DDS, yang duduk di kursi pesakitan sekitar pukul 13.30 WIB, membacakan permintaan maaf dan juga kebijaksanaan hakim dalam menjatuhkan hukuman bagi tenaga bantu di SMPN Turi 1.
"Bila Tuhan berkenan memberikan ujian dalam hidup saya, dengan iman saya percaya, Tuhan pasti sedang mempersiapkan saya menjadi manusia yang lebih baik di masa mendatang. Sekali lagi saya menyampaikan permohonan maaf dan rasa belasungkawa setulusnya kepada keluarga almarhum," ungkap DDS, membacakan secarik surat pada lanjutan sidang di Pengadilan Negeri Sleman, Senin (3/8/2020).
Ia pun menyebut bahwa kejadian nahas yang menewaskan 10 orang siswi ini tak pernah terlintas di benaknya. DDS menerangkan bahwa tak ada sedikit niatan untuk mencelakakan anak didiknya sendiri.
"Musibah itu datang secara tiba-tiba dan sama sekali tak terduga. Kami berusaha mengatasinya. Namun kehendak Tuhan lain," ujar DDS.
Dalam pledoi yang diajukan penasihat hukum para terdakwa, mereka meminta majelis hakim mempertimbangkan unsur-unsur yang dinilai tak terbukti secara sah dari kasus susur Sungai Sempor.
Penasihat hukum DDS, Saifudin, menilai, terdapat empat unsur yang menjadi pertimbangan untuk membebaskan terdakwa dari ancaman hukuman.
"Bahwa dalam kesempatan ini hanya bermaksud menganalisa tentang keabsahan unsur dan elemen yang didakwakan kepada terdakwa, dalam rumusan pasal 359 dan 360 KUHP jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP terdapat empat unsur, yakni unsur barang siapa, unsur karena kesalahannya, unsur menyebabkan orang lain mati dan luka-luka, serta unsur sebagai orang yang melakukan, menyuruh melakukan dan turut serta melakukan perbuatan," jelas Saifudin saat membacakan pembelaannya.
Baca Juga: Selain YIA, Dua Terdakwa Susur Sungai Lainnya Juga Dituntut 2 Tahun Penjara
Safiudin mengaku bahwa unsur yang membuat orang mati dan luka-luka memang terjadi. Maka unsur tersebut sah dan meyakinkan dalam tuntutan JPU.
Ia menilai, unsur barang siapa dalam pasal tersebut tidak dapat dibuktikan secara jelas oleh JPU. Pasalnya, unsur barang siapa seharusnya tak dialamatkan kepada terdakwa.
"Persidangan ini benar adanya subyek hukum yang didakwakan adalah terdakwa [DDS]. Namun, ia memiliki legal standing dan memiliki alasan pembenar dan alasan pemaaf. Terdakwa hanya menjalankan tugas. Jadi dia tidak mengetahui jika akan terjadi bencana itu," terang Saifudin.
Safiudin juga menggaris bawahi bahwa kliennya tak terbukti secara sah turut serta dalam melakukan perbuatannya. DDS bahkan membantu siswa yang hanyut dalam insiden tersebut.
"Yang paling krusial yaitu unsur keempat, DDS disebutkan turut serta [melakukan kegiatan hingga menyebabkan orang mati] dan dituntut 2 tahun. Dari mata penasihat hukum, jika mereka turut serta, tentu ada orang di baliknya, orang yang menjadi pelaku utama yang menyuruh. Namun hal ini tak dijelaskan JPU," katanya.
Safiudin menjelaskan, tiga dari empat unsur yang ada dinilai tak terbukti secara sah. Maka dari itu, pihaknya meminta terdakwa dibebaskan dari segala tuntutan.
Berita Terkait
-
Selain YIA, Dua Terdakwa Susur Sungai Lainnya Juga Dituntut 2 Tahun Penjara
-
Terbukti Lalai, Terdakwa Kasus Susur Sungai Dituntut 2 Tahun Penjara
-
Lanjutan Sidang Susur Sungai, Kuasa Hukum RY Sebut Tak Ada Kesengajaan
-
Fakta Terbaru Sidang Tragedi Susur Sungai, YIA Tinggalkan TKP Karena Ini
-
Nasihat Juru Kunci Soal Merapi Menggembung dan 4 Berita Hits SuaraJogja
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Gunung Merapi Luncurkan 9 Kali Awan Panas Sejak kemarin, Jarak Terjauh Capai 2,5 Kilometer
-
Paku Buwono XIII Wafat: Prosesi Pemakaman Raja di Imogiri Akan Digelar dengan Adat Sakral
-
Sleman Darurat Stunting: 4 Kecamatan Ini Jadi Sorotan Utama di 2025
-
3 Link Saldo DANA Gratis Langsung Cair, Buruan Klaim DANA Kaget Sekarang
-
Dibalik Keindahan Batik Giriloyo: Ancaman Bahan Kimia dan Solusi Para Perempuan Pembatik