Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 11 Agustus 2020 | 08:35 WIB
Petugas Tim SAR Gabungan masih terus berupaya melakukan pencarian korban terseret ombak di Pantai Goa Cemara, Dukuh Patihan, Desa Gadingsari, Kecamatan Sanden, Kabupaten Bantul, Jumat (7/8/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Insiden Pantai Goa Cemara baru-baru ini menewaskan tujuh korban yang terseret ombak. Demi mencegah kejadian tersebut terulang kembali, Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul segera mengusulkan pemasangan papan larangan atau peringatan bahaya mandi di laut.

Papan larangan itu nantinya dipasang pada seluruh objek wisata pantai selatan yang rawan kecelakaan laut. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi korban terseret arus pantai.

"Untuk papan informasi kita akan usulkan segera untuk [dipasang] objek wisata yang rawan kecelakaan laut," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Bantul Annihayah saat dikonfirmasi di Bantul, Senin (10/8/2020).

Menurut dia, keberadaan papan larangan atau peringatan tidak mandi di laut sangat perlu guna mencegah wisatawan pantai terseret ombak. Sebab, karakteristik pantai selatan Bantul memiliki banyak palung yang dapat membahayakan keselamatan pengunjung saat berada di atasnya.

Baca Juga: Proyek UGM Disegel Warga dan 4 Berita Terpopuler SuaraJogja Lainnya

Kasus kecelakaan laut yang menimpa tujuh pengunjung Pantai Goa Cemara pada 6 Agustus lalu hingga meninggal dunia juga menjadi perhatian pemerintah daerah. Untuk itu, diharapkan ke depan tidak ada lagi kejadian serupa yang dialami wisatawan.

"Tentunya tidak hanya larangan mandi di laut, tetapi juga peringatan bahaya wabah COVID-19. Kalau kebutuhan papan, kita sedang koordinasikan dengan Satpol PP [Satuan Polisi Pamong Praja] sebagai institusi pengampu SAR Bantul," tutur Annihayah.

Sementara itu Koordinator SAR Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah IV Bantul Dwi Rias Pramuji mengatakan telah memasang papan peringatan di kawasan Pantai Goa Cemara minggu lalu.

"Terkait dengan papan peringatan memang kemarin itu kita memasang. Namun dengan keadaan alam dan ombak yang selama ini cukup besar terjadi abrasi, jadi papan yang kita pasang dengan kurangnya pengetahuan kita itu terkena abrasi dan terbawa arus," jelasnya, dikutip dari ANTARA.

Dia mengatakan, sementara ini imbauan langsung kepada wisatawan yang berkunjung ke Pantai Goa Cemara terkait bahaya mandi di laut sudah rutin dilakukan dengan berkoordinasi dengan pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis).

Baca Juga: KH Azhari: Sebelum Tewas, Joko Widodo dan Keluarga Beri Isyarat Pamitan

"Kalau untuk imbauan dari pengeras suara khususnya Pantai Goa Cemara memang yang mempunyai pengeras suara dari pokdarwis sini, sehingga harusnya juga terlibat dalam pengamanan pantai," imbuh Dwi.

Load More