SuaraJogja.id - Kericuhan terjadi di simpang tiga UIN Sunan Kalijaga, Sleman, Jumat (14/8/2020) malam, saat massa Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) menggelar aksi tolak Omnibus Law RUU Cipta Kerja, yang sebelumnya dilangsungkan di simpang tiga Jalan Colombo Gejayan, Depok, Sleman. Massa dan warga sempat bentrok hingga terjadi aksi lempar batu.
Kejadian itu terekam dalam video yang diunggah akun @nganusplutions ke Twitter. Diunggah pada pukul 21.03 WIB, video berdurasi 14 detik itu disertai cuitan berbunyi, "Aksi di Jogja direpresi oleh oknum-oknum tertentu. dilempari batu dan dikeroyok. @gjynmmnggllagi #GejayanIsCalling #JegalOmnibusLaw #JegalsampaiGagal."
Terlihat banyak orang berlarian sambil mengangkat tangan ke atas. Massa dari timur pertigaan [arah Solo] berlari ke barat sambil berteriak.
TONTON VIDEONYA DI SINI.
Baca Juga: Bawa Bambu, Warga Bubarkan Massa Aksi Tolak Omnibus Law di Jogja
Sementara itu di sisi lain, tampak massa lainnya berlari berhamburan ke arah barat dan selatan simpang tiga UIN Sunan Kalijaga.
Tampak pula mobil pickup yang digunakan dalam aksi unjuk rasa ditinggalkan terparkir di tengah pertigaan.
Banyak juga orang-orang yang mengabadikan bentrokan tersebut di sisi utara tepi simpang tiga UIN Sunan Kalijaga. Mereka berjajar sambil berjalan mengangkat kamera ke arah orang-orang yang berkejaran dan melempari batu.
Pantauan SuaraJogja.id pukul 18.20 WIB, massa yang didominasi oleh mahasiswa sempat melakukan aksi bakar ban di tengah simpang tiga UIN Sunan Kalijaga. Sejumlah spanduk penolakan Omnibus Law RUU Cipta Kerja dibentangkan.
"Tolak Omnibus RUU Cipta Kerja. Kami hadir untuk menolak disahkannya peraturan yang banyak merugikan masyarakat," teriak sejumlah massa, Jumat.
Baca Juga: Kronologi Lengkap Bentrokan Aksi Tolak Omnibus Law di Gejayan Jogja
Aksi bakar ban kemudian memicu warga sekitar untuk membubarkan demo. Sempat terjadi gesekan antara warga dan massa hingga polisi turun tangan sekitar pukul 19.15 WIB.
Berita Terkait
-
Rocky Gerung Soroti Replika Guillotin di Aksi Geyajan Memanggil: Penanda Kemuakan Terhadap Jokowi dan Dinastinya
-
Ikut Gejayan Memanggil, Peserta Aksi: Kami Bersama-sama Menyalakan Alarm Demokrasi!
-
Singgung soal Pelanggaran HAM di Gejayan Memanggil, Guru Besar UI: Tidak Boleh!
-
Permasalahan di Wadas Kembali Disinggung Peserta Aksi Gejayan Memanggil
-
9 Bencana Jokowi Menurut Gejayan Memanggil, Massa Tuntut Presiden Diadili
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Pemetaan TPS Rawan di Kaltim: 516 Lokasi Terkendala Internet
-
Siapa SS? Anggota DPR RI yang Dilaporkan Tim Hukum Isran-Hadi Terkait Politik Uang di Kaltim
-
Proyek IKN Dorong Investasi Kaltim Capai Rp 55,82 Triliun Hingga Triwulan III
-
Tim Hukum Isran-Hadi Ungkap Bukti Dugaan Politik Uang oleh Anggota DPR RI Berinisial SS
-
5 Rekomendasi HP Murah Mirip iPhone Terbaru November 2024, Harga Cuma Rp 1 Jutaan
Terkini
-
3,9 Juta Penumpang Nikmati KA Subsidi, Libur Nataru Diprediksi Melonjak
-
Gelar Aksi di Gedung Dewan, Gabungan Rakyat Gunungkidul Tuntut Anggota DPRD Terlibat Video Tak Senonoh Dinonaktifkan
-
Belum Mendapat Informasi Lanjutan Soal Kepulangan Mary Jane, Keluarga Khawatirkan Hal Ini
-
Musnahkan Kemiskinan Ekstrem di DIY, Pemerintah Gelontorkan Dana Rp446 Miliar
-
Dokter Spesialis Anak: Orang Tua Perlu Contohkan Hidup Sehat Cegah Anak Kecanduan Gula