Scroll untuk membaca artikel
Rima Sekarani Imamun Nissa | Amertiya Saraswati
Jum'at, 21 Agustus 2020 | 13:40 WIB
Salah satu etalase Tempat Nasi Gratis Jogja. Siapa saja bebas mengisi bantuan berupa nasi bungkus maupun mengambilnya sesuai imbauan yang telah ditentukan. (Instagram/@tempatnasigratisjogja)

Pandemi menjadi momen untuk makin gencar berbagi

Tidak bisa dipungkiri, masa pandemi juga mengubah cara komunitas Tempat Nasi Gratis Jogja dalam berkegiatan. Di tengah kebijakan pembatasan sosial, banyak warung makan tutup dan ekonomi pun ikut terdampak.

"Jadi kami berusaha untuk tetap menjaga yang di jalan masih bisa kerja, tapi yang warung juga masih bisa jualan dengan cara membeli nasi bungkus mereka," jelas Vero.

"Kami sangat yakin bahwa orang Jogja jiwa sosialnya tinggi banget, nggak cuma orangnya saja yang bikin istimewa, warung-warung dan penjualnya juga. Walau mereka di posisi yang nggak mudah ekonominya, tapi mereka masih berempati, bersimpati ke sekitar dengan melebihkan nasi bungkus yang kami pesan."

Baca Juga: Meski Pandemi Corona Belum Usai, Pasar Basah Ini Masih Jual Makanan Ekstrim

Masa pandemi juga membuat gerakan Tempat Nasi Gratis Jogja makin populer. Orang-orang yang ingin berbagi tapi takut berkontak langsung dapat memanfaatkan etalase Tempat Nasi Gratis Jogja sebagai sarana berbagi.

Veronica Christamia Juniarmi, penggagas gerakan Tempat Nasi Gratis Jogja. (Suara.com/Dewi Yuliantini)

Masyarakat juga tidak perlu takut donasi mereka disalahgunakan. Paham benar bahwa ini merupakan masa-masa sulit, Vero ingin agar uang yang susah-susah didapat dan didonasikan bisa tepat pada sasaran.

"Kami ingin memberitahu bahwa etalase ini bisa beradaptasi dengan masa pandemi. Dengan adanya etalase, dan (letaknya) di tempat-tempat yang tepat sasaran, jadi lebih mudah untuk berbagi," ungkap Vero berharap.

Untungnya, jumlah orang yang memberikan sumbangan nasi gratis kini makin banyak. Namun, mereka yang mengambil juga makin bertambah. Selain tukang becak, pengamen, tukang rongsok, ada pula para pengendara ojek online dan mahasiswa rantau.

Meski demikian, Vero memahami. Menurutnya, tidak ada yang salah karena kondisi saat ini memang membuat banyak orang kesulitan terutama dalam hal pangan.

Baca Juga: WHO: Meski Pandemi Covid-19, Vaksinasi Influenza Harus Tetap Jalan!

Makin melebarkan sayap

Saat ini, anggota tetap tim Tempat Nasi Gratis Jogja memang hanya tiga orang. Namun, Vero pribadi berharap agar idenya ini mampu diterapkan di daerah lain.

Selain Jogja, etalase Tempat Nasi Gratis juga sudah dibuka di Bandar Lampung dan Bali. Ada pula yang berminat membuka di Jakarta, tapi masih terkendala kondisi orang-orang di sekitar.

Vero tidak memungkiri jika pembukaan etalase untuk berbagi nasi harus dipikirkan matang-matang sebelumnya. Kadang, ada kendala dari warga yang punya usaha makanan dan takut tidak laku.

Selain itu, Vero juga punya kesibukan lain, yaitu mengajar. Meski saat ini berada di Indonesia, Vero ternyata mengajar bahasa Indonesia di sebuah kampus di provinsi Yunan, China.

Pandemi virus corona memaksa Vero untuk kembali ke Indonesia sementara waktu. Namun, selama dirinya di China, gerakan Tempat Nasi Gratis Jogja pun tetap berjalan dan diurus oleh Mina.

Load More