SuaraJogja.id - Sebuah tugu berbentuk tangan yang sedang memegang canting bantik menyambut sesiapa saja yang hendak memasuki kampung Manding yang terletak di Wonosari Gunungkidul.
Tak hanya itu, setelah disambut dengan tugu berbentuk tangan sedang memegang canting, mata para tamu yang memasuki kampung ini juga akan dimanjakan dengan beragam mural bermotif batik di beberapa sudut tembok kampung.
Ya, keberadaan kampung yang dijuluki sebagai kampung batik ini tak lepas dari sentuhan pasangan suami istri Guntur Susilo (47) dan Dwi Lestari (44).
Warga Padukuhan Kepek I Kalurahan Kepek Kepanewonan Wonosari, tergerak menghidupkan kembali tradisi membatik lantaran prihatin dengan nasib salah satu warisan budaya yang sudah diakui UNESCO tetapi justru perlahan tenggelam ditelan zaman.
Baca Juga: DIY Diterpa Angin Kencang, BMKG Beberkan Alasannya
Berangkat dari kegelisahan itulah mereka kemudian mencari cara agar batik dan segala filosofi yang ada di dalamnya bisa tersampaikan kepada generasi saat ini.
Keduanya pun lantas berpikiran untuk menggunakan teknologi sebagai acuan membatik. Mimpinya ia mulai dengan melakukan pemberdayaan ibu-ibu sekitar tempat tinggalnya. Keduanya lantas berusaha menciptakan Kampung Batik Siberkreasi.
Guntur awalnya berniat memberi kegiatan ibu-ibu di kampungnya dengan mengangkat tema Batik Sebagai Bekal Kearfian Lokal di Era Digital. Menurutnya, batik dan internet memang sama-sama media.
Jika zaman dahulu nenek moyang membuat batik sebagai media penyampaian pesan-pesan moral kearifan lokal dengan filosofi harapan positif, namun akhir-akhir ini batik malah mengalami krisis.
Krisis yang ia maksud ialah, banyak orang melihat batik hanya berdasarkan warnanya yang cerah dan harganya yang murah. Hal ini membuat pasaran batik tulis anjlok, sedangkan batik printing terangkat.
Baca Juga: Danai Film Tilik, Disbud DIY: Potensi Filmmaker Jogja Sangat Kuat
Padahal sejatinya, batik tak hanya sekadar kain yang diberi motif, namun proses pembuatannya sendiri mengandung makna dan pembelajaran.
Berita Terkait
-
Menjelajahi Desa Wisata Nglanggeran: Desa Wisata Terbaik Dunia
-
Liburan ke Gunungkidul? Jangan Sampai Salah Pilih Pantai! Ini Dia Daftarnya
-
3 Gempa Berkekuatan Lebih dari Magnitudo 5 Guncang Indonesia Kurang dari Sehari
-
Kenali Ciri-Ciri Rip Current, Arus Kuat Pantai Drini yang Seret Belasan Siswa SMP Mojokerto
-
Daftar Nama Korban Siswa SMP 7 Mojokerto yang Terseret Ombak Pantai Drini Gunungkidul
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
AS Soroti Mangga Dua Jadi Lokasi Sarang Barang Bajakan, Mendag: Nanti Kita Cek!
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
Terkini
-
Batik Tulis Indonesia Menembus Pasar Dunia Berkat BRI
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin