Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Senin, 24 Agustus 2020 | 16:50 WIB
Salah satu calon peserta diklat PPI Curug di SMK 2 Pengasih, Kulon Progo yang dinyatakan reaktif rapid tes terpaksa dipulangkan, Senin (24/8/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Sementara itu Kasi Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja Kulon Progo, Untung Sugiantoro, menuturkan bahwa peserta yang bersangkutan diputuskan untuk tidak bisa melanjutkan kegiatan diklat tersebut.

Namun pihaknya akan mengawal satu peserta ini untuk pulang ke rumahnya serta melaporkan ke gugus tugas di lingkungan rumahnya.

"Kalau dari petugas kesehatan tadi peserta dianjurkan untuk tes swab secara mandiri artinya dengan biaya sendiri. Namun karena menurut kita itu memberatkan, nanti kita akan sampaikan ke tim gugus tugas terkait agar ditindaklanjuti," ungkap Untung.

Sementara itu salah satu calon peserta diklat yang dinyatakan reaktif rapid tes, Andre Gagas Sampurna (21), mengaku kecewa dengan hasil tes yang keluar.

Baca Juga: Nasibnya Makin Tak Jelas, Karyawan PT Kharisma Export Gerudug DPRD DIY

Pasalnya dengan hasil ini warga yang bertempat tinggal di Bendungan Kidul, Wates, Kulon Progo, ini dinyatakan tidak bisa melanjutkan diklat. 

"Ya kecewa, tapi gimana lagi. Nanti habis ini akan tes swab semoga hasilnya negatif," kata Andre.

Perlu diketahui diklat ini baru pertama kali digelar di Kulon Progo. Diklat pemberdayaan masyarakat ini rencananya akan dilangsungkan selama lima hari ke depan dengan melatih peserta tentang bagaimana tata cara menghadapi situasi kebakaran.

Nantinya peserta yang dinyatakan lulus diklat akan mendapatkan sertifikat tentang pemadaman api.

Mereka juga akan diarahkan untuk bisa menjadi petugas Pertolongan Kecelakaan Penerbangan dan Pemadam Kebakaran (PKP-PK) di Bandara International Airport (YIA).

Baca Juga: Dilaporkan ke Kejati DIY, 30 Sekolah Diduga Lakukan Pungli di Masa Pandemi

Load More