Perkenalan Alim dengan dunia gender berawal dari aktifitasnya di organisasi Pelajar Islam Indonesia (PPI) saat menempuh pendidikan strata satunya.
Dalam perjalanannya, menjadi Alimatul Qibtiyah yang saat ini dikenal sebagai aktivis perempuan pernah bergabung dengan kelompok islam yang menyampaikan bahwa perempuan harus mau dipoligami. Selama menjalani pendidikan starta satunya, Alim rutin mengikuti beragam pengajian setiap harinya. Ia belajar dari banyak orang yang kemudian membentuk siapa dirinya saat ini.
Saat kuliah di IAIN, Alim pernah menjadi seorang muslimah yang mengenakan gamis dan cadar. Dari berbagai pengalaman hidup dan pencarian dirinya, ia berubah menjadi sosok yang sangat modis dalam berpakaian. Jika sebelumnya, ia merasa akan masuk neraka jika satu helai rambutnya terlihat, kini Alim merasa cukup nyaman menyapu halaman rumahnya tanpa mengenakan kerudung meskipun banyak tetangga laki-laki yang berlalu lalang.
"Iya sekarang nyapu depan rumah tetangga lewat anak kos lewat biasa saja, dan saya tidak merasa itu berdosa. Selama saya masih punya otonomi terhadap tubuh saya dan saya paham asbabul nuzul dan historical storynya," terang Alim.
Baca Juga: Protes UIN Sunan Kalijaga Trending, Akun Twitter Jookoowi Turut Prihatin
Bagi Alim, jilbab adalah sebuah simbol kebebasan tubuh mana yang ingin ia tutup. Dimana rasa kebebasan itu terpengaruh dari nilai-nilai yang ia anut dan beragam teori yang ia pelajari dan dengan siapa ia bergaul. Dulu, jilbab adalah pakaian agama baginya, namun saat ini jilbab lebih kepada pakaian budaya dan identitas yang membuatnya merasa berdosa secara sosial jika tidak mengenakannya.
Meski tidak memiliki pengalaman pribadi yang secara spesifik berhubungan dengan kajian gender. Namun kisah dari kakak perempuan yang sebelumnya memberikan kado alat ketik untuknya menjadi pelajaran penting bagi Alim. Ketika kondisi keluarga kakaknya dilanda masalah ekonomi, kakak Alim sempat memutuskan untuk kembali menjadi TKI di luar negeri meskipun sudah memiliki dua orang anak.
Sayang, saat pemeriksaan diketahui perempuan itu hamil dan batal berangkat. Stres karena masalah yang dihadapi hingga berdampak pada kesehatan ginjal kemudian mengantarkan kakaknya berpulang. Alim merasa, bahwa kakaknya merupakan korban ketidakadilan ekonomi yang membuatnya merasa agar jangan sampai ada korban-korban lainnya.
Sebagai seorang komisioner Komnas perempuan dan Profesor di bidang Kajian Gender, Alim berharap apa yang ia lakukan bisa didengar dan menjangkau lebih banyak orang. Dengan begitu, apa yang ia miliki dan selama ini ia pelajari diharapkan menjadi lebih bermanfaat untuk banyak orang.
Dengan berbagai kesibukan yang ia miliki saat ini, Alim berganti peran dengan suaminya dalam menjalankan tugas rumah tangga. Ia bekerja untuk memenuhi kebutuhan nafkah keluarga, sementara suaminya menjadi ayah rumah tangga yang memiliki lebih banyak waktu dalam mendampingi tiga buah hatinya.
Baca Juga: Isu Kenaikan UKT Merebak, UIN Sunan Kalijaga Pertimbangkan Hal Ini
Meski melakukan pembagian peran yang bisa disebut beda dengan masyarakat lainnya, namun keluarga alim sendiri tidak mengalami masalah dengan hal itu. Sebelumnya, suaminya juga sudah mengisi peran untuk mencari nafkah saat Alim menjalankan peran reproduksinya.
Jarum jam menunjukkan pukul 09:00 WIB, percakapan bersama penulis buku Feminisme Muslim di Indonesia itu harus dihentikan. Ia lantas membuka layar laptopnya untuk mengikuti rapat paripurna bersama rekan-rekannya di Komnas Perempuan.
Berita Terkait
Tag
Terpopuler
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Berapa Biaya Pembuatan QRIS?
Pilihan
-
Cerita Simon Tahamata Terlibat Skandal Match-Fixing: Titik Terendah Karier Saya
-
Panduan dan Petunjuk Pembentukan Koperasi Merah Putih: Tahapan, Usaha, Serta Pengurus
-
Bobotoh Bersuara: Kepergian Nick Kuipers Sangat Disayangkan
-
Pemain Muda Indonsia Ingin Dilirik Simon Tahamata? Siapkan Tulang Kering Anda
-
7 Rekomendasi HP Rp 5 Jutaan Terbaik Mei 2025, Memori Lega Performa Ngebut
Terkini
-
Jangan Sampai Ketinggalan! Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini, Berpeluang Raih Rp749 Ribu
-
Prediksi Cuaca DI Yogyakarta Hari Ini, Hujan Masih Terjadi Imbas Kemarau Basah
-
Penggugat Tolak Mediasi Soal Ijazah Jokowi di PN Sleman, Kuasa Hukum UGM Bilang Begini
-
Prabowo Resmikan Koperasi Merah Putih, Siapkah Yogyakarta Jadi Contoh Ekonomi Kerakyatan?
-
90 Persen Alat Produksi PT MTG Ludes Terbakar di Sleman, 3 Kontainer Siap Ekspor Hangus