SuaraJogja.id - Akun Twitter @txtdrstoryWA membagikan beberapa tangkapan layar yang diambil dari unggahan WhatsApp milik seseorang. Dalam tangkapan layar itu, diceritakan kisah mistis seseorang yang berjumpa dengan sosok transparan.
Ada tiga tangkapan layar yang dibagikan. Pertama berupa foto seorang pembeli di sebuah warung makan pada malam hari. Terlihat suasana sekitar warung tersebut gelap dan sepi. Bahkan toko-toko di seberang sudah tutup.
Dalam foto tersebut, tertera waktu diunggah pukul 00:13 atau saat tengah malam. Penjualnya adalah seorang wanita yang mengenakan kerudung biru muda dan rok biru tua, tengah menyiapkan makanan yang dipesan.
Di depan ibu tersebut, terlihat gerobak makanan yang terbuat dari kayu. Di atasnya ada sebuah kompor yang memanaskan sesuatu dalam panci dan menyimpan sebuah wajan. Tidak jauh dari kompor ada dua buah mangkuk berisi makanan.
"Apa yang gua lihat tadi, ketangkep kamera, coba cari aja ya yang kepo," tulis keterangan dalam foto tersebut dilengkapi dengan emoji menangis sambil tersenyum.
Sementara pada tangkapan layar lainnya, pemilik foto mencoba menjelaskan peristiwa yang ia alami ketika mencari makan saat tengah malam. Mulanya, ia hanya berniat mencari makan, lantas melihat sesuatu yang membuatnya lantas merinding hingga ke ubun-ubun.
Setelah mengalami peristiwa itu, ia lantas terdiam dan tak bisa berbicara sama sekali. Ia juga mengaku tidak ingin bercerita karena takut orang yang mendengarkan ikut ketakutan seperti dirinya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa di depan gerobak sama sekali tidak ada orang. Namun dalam foto yang dibagikan terlihat ada seseorang berdiri tak jauh dari gerobak dengan tubuh transparan atau tembus pandang.
Meski dalam foto tersebut, terlihat ada sosok seperti laki-laki berdiri tak jauh dari gerobak makanan dan terlihat tembus pandang. Namun, pemilik gambar mengaku saat melihat secara langsung, sebenarnya sosok itu tidak transparan.
Baca Juga: Mumtaz Rais Cibir PAN Reformasi Ayahnya, Said Didu: Politik Memang Keras
Sejak diunggah Minggu (30/8/2020), kumpulan tangkapan layar tersebut sudah mendapatkan seratus lebih komentar warganet. Ada seribu lebih menekan tanda suka dan lebih dari seratus membagikan ulang.
"Sebenarnya itu bukan transparan tapi kena uap didihan dari panci, cuma ya emang kalau diperhatiin buat ukuran orang normal kepalanya 'ngga biasa' lonjong," tulis akun @jnessy_.
"Aku sering lihat orang yang transparan-transparan gitu. Biasa aja, emang mereka ada dimana-mana kok. Sekedar energi aja, gak ganggu, gak apa-apa, munculnya juga sewaktu-waktu," komentar akun @SolusiSkripsi.
Sementara akun @northh_ut mengatakan, "Dia orang lagi ngitung duit kali, kan malu ya kalau udah nyamperin gerobak taunya duit kurang jadi dia terdiam sunyi disitu sambil melihat dompet."
Berita Terkait
Terpopuler
- Mbah Arifin Setia Tunggu Kekasih di Pinggir Jalan Sejak 70an Hingga Meninggal, Kini Dijadikan Mural
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Gibran Ditangkap Bareskrim Polri, Kronologi Jadi Tersangka dan Kasusnya
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
Pilihan
-
Analisis Pengamat: Kepala Daerah Pro-Jokowi Dukung Bendera One Piece, Sinyal Politik?
-
Aib Super League: Empat Klub Kompak Nunggak Gaji Rp 4,3 Miliar!
-
Jadwal Pekan 1 BRI Super League: Duel Panas dan Ambisi Tim Promosi
-
Fakta-fakta Emas Sungai Eufrat, Tanda Hari Kiamat Sudah Dekat?
-
Usul Ditolak, Suara Dibungkam, Kritik Dilarang, Suporter Manchester United: Satu Kata, Lawan!
Terkini
-
Heboh Mural One Piece di Pos Ronda Sleman jadi Sorotan: Pemuda Ungkap Keresahan Soal Negara
-
Ribuan Seniman "Serbu" Malioboro, Nusantara Menari Hipnotis Yogyakarta
-
Viral Bandar Judol Rugi Akibat Lima Pemain yang Ditangkap di Bantul, Polda DIY Klarifikasi Begini
-
Penyebab Gelombang Tinggi Jogja Terungkap, Bibit Siklon Picu Angin Kencang dan Gelombang Ekstrem
-
Dari Yogyakarta, JKPI Gaungkan Pelestarian Pusaka untuk Kesejahteraan Masyarakat: Bukan Hanya Berdiri, Tapi Bermakna