SuaraJogja.id - Sebuah halte yang terletak di Kasongan, Bantul mendadak jadi perhatian netizen.
Halte yang seyogyanya digunakan sebagai tempat pemberhentian bus tersebut justru beralih fungsi jadi tempat makan warung lesehan.
Disulapnya halte kasongan menjadi tempat makan warung lesehan itupun belakangan jadi viral.
Pemerintah Kecamatan Kasihan dan Dinas Perhubungan Bantul mengaku kecolongan dan siap menertibkan keberadaan pedagang yang nekat menyulap halte Kasongan menjadi warung lesehan.
Sebab, halte tersebut adalah aset Pemkab Bantul dan tidak diperbolehkan alih fungsi menjadi tempat berjualan.
"Halte itu kan aset Pemkab, kok digunakan sebagai tempat berjualan. Kami akan cek, ini jelas-jelas menyalahi aturan. Akan, kami larang," kata Kepala Dinas Perhubungan Bantul Aris Suharyanta seperti dilansir dari Harianjogja.com, Rabu (2/9/2020).
Agus mengungkapkan, selain mengecek keberadaan halte Kasongan, pihaknya juga akan melakukan pengawasan intensif terhadap 27 halte bus yang saat ini ada di Bantul.
Meski jarang digunakan oleh warga, karena seiring dengan menurunnya penggunaan moda transportasi publik, namun halte bus tidak boleh dialih fungsikan.
"Kami akan maksimalkan pengawasan. Jangan sampai yang terjadi ini, dilakukan di halte lainnya," terang Aris.
Baca Juga: 9 Orang Gugur, 75 Calon Lurah Desa di Bantul Masuk Tahapan Seleksi
Hal sama juga diungkapkan oleh Camat Kasihan Slamet Santosa. Slamet mengaku belum mengetahui secara jelas terkait dengan alih fungsi halte Kasongan.
Kendati demikian, pengecekan ke lokasi akan dilakukan pihaknya untuk memastikan jika halte tersebut tidak digunakan untuk warung lesehan.
"Itu tidak boleh. Kami akan cek. Kami peringatkan nanti. Jika ngeyel, kami akan minta Satpol PP dan dinas terkait untuk bertindak," ungkap Slamet.
Slamet mengungkapkan, jika kini banyak tempat berjualan makanan yang mulai beroperasi di wilayahnya.
Oleh karena itu, pihaknya juga akan meminta kepada para pedagang, dan pembeli untuk menerapkan protokol kesehatan.
"Kami tidak ingin ada penambahan atau pun ada klaster baru nantinya. Oleh karena itu, kami akan intensifkan pengawasan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Jeritan Hati Sopir TransJogja: Gaji Tipis, Denda Selangit, dan Ironi di Balik Kemudi
-
Jelang Libur Nataru, Kapolri Pastikan DIY Siap Hadapi Ancaman Bencana La Nina dan Erupsi Merapi
-
Tragis! Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Monjali Sleman, Dua Orang Tewas
-
Kisah Ironis di Jogja: Bantu Ambil Barang Jatuh, Pelaku Malah Kabur Bawa Dompet dan Ponsel
-
Jaga Warga Diminta Jadi Pagar Budaya Penjaga Harmoni Yogyakarta