SuaraJogja.id - Warga Kampung Ngadiwinatan RT 56/ RW 11, Kelurahan/Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta meminta Pemkot segera memasang hydrant kering.
Hal itu untuk memudahkan masyarakat memadamkan api ketika terjadi kebakaran sewaktu-waktu
Ketua RT 56, Nugroho Purnomo Putra menuturkan jika kampung tempat tinggalnya merupakan permukiman padat penduduk dan rawan terjadi kebakaran.
Sehingga alat keselamatan untuk memadamkan api harus disiapkan pemerintah.
"Kampung disini termasuk padat penduduk. Potensi kebakaran bisa saja terjadi, sehingga warga butuh alat bantuan pemadam jika kebakaran terjadi seperti kemarin (Jumat). Sebelumnya kami mengusulkan untuk pemasangan hydrant kering," kata Nugroho ditemui Suarajogja.id, Sabtu (5/9/2020).
Usulan tersebut sudah dilayangkan tiap pertemuan warga di tingkat RT dan RW. Kendati begitu aplikasi untuk pemasangan alat bantu pemadam tersebut belum mendapat tanggapan serius.
"Jadi belum dapat tanggapan dari Pemkot. Padahal jika terjadi kebakaran, mobil pemadam hanya bisa stand by di luar permukiman, sehingga hanya menarik selang ke dalam gang-gang rumah," katanya.
Nugroho menyebut apabila kampungnya dipasangi hydrant kering, potensi untuk memadamkan api saat terjadi kebakaran lebih cepat teratasi.
"Harapannya saat terjadi kebakaran, warga langsung mengambil selang dan memanfaatkan hydrant ini untuk memadamkan api di titik kebakaran," jelasnya.
Baca Juga: Viral Video Suara Drumband Mistis Tengah Malam di Jogja, Warganet Curhat
Saat ini warga Ngadiwinatan hanya memanfaatkan sepeda motor roda tiga (Viar) ketika terjadi kebakaran. Bak motor tersebut diisi drum air dan menjadi sarana paling efektif karena bisa masuk ke dalam gang-gang kecil.
Warga asli Ngadiwinatan ini juga berencana mengajukan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) yang disiapkan di titik pos kamling yang ada di kampung setempat. Kendati demikian hal itu urung dilakukan lantaran rawan hilang.
"Sebenarnya pertolongan pertama yang saat ini penting untuk disiapkan di lokasi padat penduduk. Memang kebakaran kemarin baru sekali, namun untuk antisipasi dan penanggulangan kebakaran harus disiapkan dengan baik agar api tak membesar dan bisa menyelamatkan rumah warga," terang dia.
Dihubungi terpisah, Kepala Seksi (Kasi) Operasi Dinas Kebakaran (Damkar) Kota Yogyakarta, Mahargyo mengatakan jika perangkat kampung Ngadiwinatan sudah mengajukan pemasangan hydrant. Kendati demikian saat ini belum dapat ditindaklanjuti.
"(Warga) kampung Ngadiwinatan sudah mengusulkan, hanya saja tidak bisa serta merta ditindaklanjuti karena keterbatasan anggaran dan prioritas kebutuhan," ujar Mahargyo.
Meski demikian dirinya telah memetakan wilayah kampung mana saja yang padat penduduk. Nantinya pemasangan hydrant kering segera dilakukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
-
Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
-
Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
-
Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
-
Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
Terkini
-
Bantul Rombak Pejabat Tinggi! Ini Alasan dan Janji Bupati Soal Pelayanan Publik
-
Strategi Jitu Jogja Dongkrak Wisata Saat Sepi Pengunjung, Ini Rahasianya
-
Setahun Prabowo-Gibran: Kedaulatan Energi Nol Besar! Pengamat: Kebijakan Setengah Hati
-
DANA Kaget Gratis untuk Warga Jogja, Jangan Sampai Ketinggalan, Ini 3 Link Aktifnya
-
DIY Siaga, BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem dan Bencana Susulan Mengintai