Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 09 September 2020 | 07:10 WIB
Sebuah papan peringatan tertempel di pos SAR yang berada di kawasan Pantai Selatan, Selasa (8/9/2020). [Hiskia Andika Weadcaksana / SuaraJogja.id]

Menurut Suratijo, pihaknya tidak boleh hanya bergantung kepada tim atau petugas terkait yang sedang bertugas di lapangan saja. Namun juga harus bisa mengatasi kejadian atau kecelakaan itu dengan sesegera mungkin.

Selain itu pihaknya juga berharap perhatian baik dari pihak Pemkab Bantul atau swasta terkait dengan sinyal di wilayah pantai selatan. Hal itu dirasa penting mengingat komunikasi menjadi satu hal krusial ketika memang ada suatu masalah atau kejadian yang terkait dengan bantuan dan segala macamnya.

"Sinyalnya memang susah di sini jadi saat misalnya butuh pertolongan atau ingin melaporkan kejadian tidak bisa secepat di tempat lain. Nanti itu juga akan berpengaruh kepada pengembangan kepariwisataan terkait dengan marketing dan lainnya," pungkasnya.

Di sisi lain, salah satu pengunjung di Pantai Gua Cemara, Dyah, mengakui sudah mudah menemukan rambu-rambu atau imbauan yang terpasang di beberapa titik sepanjang pantai itu. Selain itu pengeras suara juga terlihat sudah terpasang walaupun memang sedang tidak digunakan.

Baca Juga: Kampanye Pilkada Lewat Medsos, Bawaslu Bantul Awasi Akun-Akun Buzzer

"Mungkin karena ini sepi jadi petugas juga tidak jaga terus. Tapi imbauannya sudah ada beberapa terpasang kok," ungkapnya.

Menurut Dyah, setiap pengunjung perlu memperhatikan setiap aktivitas mereka masing-masing selama berada di tempat wisata khususnya di pantai selatan. Pasalnya kondisi alam yang ada diakui sangat sulit diperkirakan dan jika tidak waspada akan berakibat fatal.

"Intinya hati-hati saja mas, senang-senang boleh tapi jangan lupa jaga diri lihat kondisi sekitarnya," ungkapnya. 

Load More