SuaraJogja.id - Pengasuh Pondok Pesantren Ora Aji, Gus Miftah mengunggah video penusukan Syekh Ali Jaber dan video penangkapan pelaku di Instagram. Dari unggahan tersebut, Gus Miftah mendapatkan ribuan komentar dari warganet, tidak sedikit diantaranya yang membuat pria ini geram dan geli.
Melalui tayangan di kanal YouTubenya, Gus Miftah membacakan beberapa komentar yang ia anggap lucu dan menggelikan. Pertama, yakni komentar yang mengatakan bahwa peristiwa serupa tidak pernah terjadi pada era pemerintahan SBY.
"Ini komentar yang menurut saya sangat tendesius kepada pemerintahan Jokowi. Ini harus saya katakan bahwa komentar anda tidak bermutu," ujar Gus Miftah dalam video tersebut.
Ia menyampaikan bahwa setiap rezim memiliki masalahanya sendiri. Termasuk dalam pemerintahan Jokowi, hal seperti ini hanyalah bagian kecil dari banyak permasalahan lainnya. Gus Miftah mengaku jengkel menemukan komentar semacam itu di akunnya.
Baca Juga: Pedagang Positif Covid-19, Pasar Beringharjo Diliburkan Hari Ini
Selanjutnya, muncul juga komentar yang mengajak Gus Miftah untuk tidak diam saja melihat rezim Jokowi tengah membangkitkan PKI. Ia merasa komentar tersebut berusaha untuk mengadu domba antara dirinya dengan pemerintahan Jokowi.
"Dari dulu ngomong PKI bangkit, PKI bangkit, tapi mana buktinya sampai sekarang belum ada yang ditangkap," ujar Gus Miftah.
Menyebutkan beberapa kata kasar, Gus Miftah mengaku geram dengan komentar seperti itu. Ia menantang penulis komentar itu untuk menunjukkan data dan fakta mengenai keberadaan PKI. Jika benar adanya, ia siap ikut menggeruduk para anggota PKI.
Komentar lainnya yang membuat Gus Miftah geram bahwa adanya warganet yang menuduh Banser menjadi dalang yang menyuruh pelaku menusuk Syekh Ali Jaber. Termasuk warganet yang juga mempertanyakan, mengapa tidak ada anggota Banser yang menjaga acara pengajian tersebut.
Gus Miftah merasa iba kepada para Banser yang seolah berada di posisi serba salah. Menurutnya, para anggota Banser akan selalu siap sedia menjaga acara pengajian siapapun, bahkan tempat ibadah lainnya ketika pihak penyelenggara meminta bantuan. Namun, ketika tidak diminta untuk menjaga, anggota Banser sendiri tidak bisa serta merta datang mengamankan.
Baca Juga: Pasien Positif Covid-19 Klaster Soto Lamongan Meninggal Dunia
Mengakhiri membaca beragam komentar dari warganet yang membuatnya geram, Gus Miftah lantas menyampaikan pesan kepada para panitia pengajian untuk lebih menjaga keamanan ulama yang mengisi acara. Sebab, masyarakat dinilai tidak akan pernah tahu siapa yang akan hadir diantara tamu pengajian.
Berita Terkait
-
Dari Aura Kasih Untuk Dedi Mulyadi: Wilujeung Tepang Taun Kang
-
Dedi Mulyadi Dijodohkan dengan Aura Kasih? Gus Miftah: Siapa Tahu...
-
Gus Miftah Turun Tangan soal Kisruh Nasab Habib, Ingatkan Bahaya Politik Identitas
-
Beda Adab Letkol Teddy Bertemu Gus Miftah dan Ustaz Adi Hidayat, Ada yang Cium Tangan
-
Gus Miftah Sentil Fenomena 'Kabur Aja Dulu': Mencintai Negara Itu Bagian dari Iman
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Kabar Duka, Hotma Sitompul Meninggal Dunia
- HP Murah Oppo A5i Lolos Sertifikasi di Indonesia, Ini Bocoran Fiturnya
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan NFC Terbaik April 2025, Praktis dan Multifungsi
-
LAGA SERU! Link Live Streaming Manchester United vs Lyon dan Prediksi Susunan Pemain
-
BREAKING NEWS! Indonesia Tuan Rumah Piala AFF U-23 2025
-
Aksi Kamisan di Semarang: Tuntut Peristiwa Kekerasan terhadap Jurnalis, Pecat Oknum Aparat!
-
Belum Lama Direvitalisasi, Alun-alun Selatan Keraton Solo Dipakai Buat Pasar Malam
Terkini
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan
-
Dari Perjalanan Dinas ke Upah Harian: Yogyakarta Ubah Prioritas Anggaran untuk Berdayakan Warga Miskin
-
PNS Sleman Disekap, Foto Terikat Dikirim ke Anak: Pelaku Minta Tebusan Puluhan Juta