Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 15 September 2020 | 20:48 WIB
Penyerahan bantuan tali asih kepada warga di Bondalem, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Selasa (15/9/2020) - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sempat ditolak, pembangunan Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) atau Sistem Pengelolaan Air Limbah Domestik-Terpusat (SPALD-T) di Bondalem, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul akhirnya akan berlanjut.

Rencananya, IPAL yang dibangun di atas lahan kas Desa Sumbermulyo tersebut mampu menyambung 3.000 saluran rumah tangga.

Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) DIY Tri Rahayu mengatakan, pihaknya akan memulai untuk melakukan pembangunan IPAL di lahan seluas kurang lebih 2 hektare tersebut.

Lebih lanjut, IPAL ini dibangun secara khusus untuk rumah tangga yang berada di wilayah selatan IPAL Sewon, yakni Kecamatan Bantul, Jetis, dan Bambanglipuro.

Baca Juga: PDIP Diterpa Kampanye Hitam Jelang Pilkada, Idham Samawi: Ngga Kaget!

"Sebenarnya tiga kecamatan tersebut sudah ada IPAL dengan skala permukiman dengan kapasitas 100 Kepala Keluarga (KK) yang jumlahnya terbatas. Kekurangan ini yang masih membuat masyarakat memilih untuk membuang limbah di selokan atau bahkan ke dalam tanah," ujar Tri saat ditemui awak media di sela-sela kunjungan dan monitoring bersama Bupati Bantul Suharsono, Selasa (15/9/2020).

Tri menuturkan bahwa selama ini IPAL terbesar dengan cakupan yang luas di DIY sendiri adalah IPAL Sewon.

IPAL Sewon sudah memiliki cakupan dengan skala regional, mulai dari pelayanan di Kota Yogyakarta, sebagian Kabupaten Bantul, bahkan sebagian Kabupaten Sleman.

Sebenarnya, pelayanan IPAL di Bantul sudah terdapat di tiga titik, yakni Kecamatan Sewon, Kasihan, dan Banguntapan.

Namun, Tri tidak memungkiri, peningkatan jumlah penduduk, ditambah dengan laju perkembangan pembangunan, menimbulkan persoalan tersendiri, salah satunya terkait penanganan limbah.

Baca Juga: Ludes Dilahap Api, Rumah Edi Akan Dibangun Lagi Pakai Bantuan Pemkab Bantul

Berangkat dari masalah itu, pihaknya meyakini perlunya untuk segera memberikan solusi kepada masyarakat, yakni dengan membangun saluran IPAL. Menurutnya, melalui pengolahan air limbah yang memadai, risiko pencemaran lingkungan menjadi lebih kecil.

"IPAL Bambanglipuro ini nantinya bakal memiliki kapasitas pengolahan air limbah sebesar 1.500 meter kubik/hari atau setara dengan 3.000 sambungan rumah," ucapnya.

Tri melanjutkan, dalam tahapan pertama, pihaknya akan mulai membangun unit pengolahan, yang terdiri dari jaringan perpipaan induk, lateral, servis, dan sambungan rumah sebanyak 100 unit. Harapannya, infrastruktur yang akan dibangun ini dapat memberi manfaat yang positif bagi kesejahteraan masyarakat.

Sementara itu, Bupati Bantul Suharsono menyambut baik pembangunan IPAL Bambanglipuro, yang akan segera dilaksanakan tersebut.

Menurutnya, infrastruktur ini dibutuhkan untuk tetap menjaga lingkungan masyarakat, khususnya di Bantul, dari pencemaran limbah.

"Kami prinsipnya mendukung penuh pembangunan IPAL ini karena memang bermanfaat bagi masyarakat luas. Kalau memang sudah jadi, nanti pengolahan limbah bisa semakin terpusat, sehingga tidak menyebar dan mencemari lingkungan," tutur Suharsono.

Load More