SuaraJogja.id - Jelang memasuki masa kampanye Pilkada Bantul 2020, pendaftaran lembaga survei atau jajak pendapat dan lembaga pemantau pemilihan di KPU Bantul masih sepi peminat. Hingga saat ini baru ada satu lembaga yang secara resmi mendaftarkan diri sebagai pemantau pemilihan.
"Sampai sekarang yang secara resmi terdaftar di KPU Bantul baru ada satu dari organisasi organisasi Komite Independen Sadar Pemilu (KISP)," ujar Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan SDM KPU Bantul, Musnif Istiqomah, kepada awak media, Selasa (22/9/2020).
Musnif menjelaskan nantinya tugas pemantau pemilihan tidak akan mencakup di seluruh wilayah dan tahapan Pilkada Bantul 2020.
Pemantau hanya akan bertugas di beberapa tahapan yang sudah disepakati oleh KPU Bantul saat pendaftaran, khususnya terkait dana kampanye dan perhitungan suara.
Lebih lanjut Musnif menyebut syarat organisasi mengajukan diri sebagai lembaga pemantau pemilihan sebenarnya cukup sederhana.
Syarat yang harus diperhatikan di antaranya merupakan organisasi masyarakat yang sudah terdaftar secara resmi di pemerintah, independen tidak berpihak dan punya sumber dana yang jelas.
"Belum ada lagi yang mendaftar secara resmi ke kita, tapi kalau sebatas tanya informasi sudah ada," ungkapnya.
Menurut Musnif, pemantau pemilihan merupakan salah satu bentuk partisipasi publik yang penting guna meminimalisir kecurangan yang bisa saja dilakukan baik oleh peserta pemilu ataupun penyelenggara.
Pemantau pemilihan dalam Pilkada Bantul tahun ini dapat dinilai sebagai energi penyeimbang walaupun tidak punya kewenangan lebih lanjut terkait penyelesaian pelanggar atau sengketa yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Waspada! 6 Pasien Positif Covid-19 di Bantul Meninggal Tanpa Komorbid
"Lembaga pemantauan ini penting karena memang partisipasi masyarakat luas itu tidak kemudian dimaknai hanya sekadar kehadiran peserta pemilu di TPS tapi juga peran serta masyarakat dalam bentuk lain. Salah satunya lembaga pemantau pemilihan ini," ucapnya.
Musnif mengharapkan dengan adanya lembaga pemilihan ini akan menjadikan tahapan pemilihan lebih mudah diakses masyarakat sehingga menjadi lebih transparan.
Menurutnya partisipasi masyarakat ini mempunyai semangat yang sama dengan KPU terkait dengan penyelenggaraan Pilkada yang aman, tertib dan nyaman.
Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum Bantul (Bawaslu) Harlina, menuturkan saat ini regulasi pendaftaran lembaga pemantau pemilihan memang dilakukan di KPU bukan lagi di Bawaslu. Meski begitu pendaftaran pemantau pemilihan tahun ini juga tetap menjadi domain pengawas pemilu untuk memastikan bahwa pemantau yang mendaftar itu secara regulasi tidak melanggar aturan atau syarat yang telah ditetapkan.
"Kita akan memastikan apakah syarat-syarat itu sudah terpenuhi oleh lembaga pemantau pemilihan yang mendaftar di KPU, nanti kita tetap akan melakukan pengawasan kesitu," kata Harlina.
Harlina menambahkan dengan satu lembaga yang sudah mendaftar di KPU Bantul, yakni KISP, pihaknya masih akan melakukan pengecekan dan koordinasi lebih lanjut kepada lembaga pemantau pemilihan tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kata-kata Miliano Jonathans Tolak Timnas Indonesia
- Miliano Jonathans: Hati Saya Hancur
- Dari Premier League Bersama Crystal Palace Kini Main Tarkam: Nasib Pilu Jairo Riedewald
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Dicari para Karyawan! Inilah Daftar Mobil Matic Bekas di Bawah 60 Juta yang Anti Rewel Buat Harian
Pilihan
-
BEI Beri Peringatan Kepada 167 Emiten, Imbas Lambatnya Lapor Keuangan
-
Danantara Tunjuk Bupati Gagal jadi Komisaris Utama Perusahaan BUMN
-
Emas Antam Naik Tipis, Hari Ini Dibanderol Rp 1.897.000 per Gram
-
Viral! Ekspresi Patrick Kluivert Saat Kibarkan Bendera Merah Putih di HUT RI-80, STY Bisa Kaya Gitu?
-
Tampak Dicampakkan Prabowo! "IKN Lanjut Apa Engga?" Tanya Basuki Hadimuljono
Terkini
-
Dari Kaos Hilang Jadi Inovasi Digital, Kisah Pemuda Jogja Ciptakan Aplikasi Laundry Tanpa Ribet
-
Keracunan Makanan Siswa Sleman: Semua Pasien Pulang, Tapi Investigasi Terus Berlanjut!
-
Roy Suryo Buka-bukaan Soal Buku 'Jokowi's White Paper': Dari IPK Jokowi hingga Kajian Forensik
-
Soft Launching Buku Roy Suryo dkk di UGM 'Diganggu', AC dan Lampu Dipadamkan
-
View Menoreh dari Foodcourt Pasar Godean? Ini Rencana Pemkab Sleman