SuaraJogja.id - Kuas lukis di tangan kiri dengan lihai disapunya ke sebuah tembok ukuran 2x2 meter bercat putih itu. Sesekali, pria berkulit sawo matang ini mencelupkan kuas ke dalam campurkan cat lukis yang telah disediakan.
Tak hanya sendiri, pria yang tinggal di Kampung Taman RT 31/RW 8, Kelurahan Patehan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta juga ditemani seniman-seniman yang juga sibuk melukis di sepanjang tembok kampung setempat sepanjang lebih kurang 50 meter itu.
Mulyono namanya, pria 53 tahun ini ikut menorehkan sejarah Kampung Taman untuk mengubah bagian tembok yang dulunya dianggap kumuh, namun kali ini berubah lebih hidup.
Kampung Taman RT 31 dan 33/ RW 8 merupakan lokasi yang paling dekat dengan destinasi wisata milik Keraton yakni Tamansari. Lokasi wisata yang sejak Juli lalu sudah dibuka kembali mulai didatangi banyak wisatawan, meski dengan pembatasan jumlah kunjungan dan pengetatan protokol pencegahan Covid-19.
Baca Juga: Kasus Covid-19 di DIY Mengalami Tren Naik, Positive Rate Mencapai 4,8
Warga memahami destinasi wisata tentunya akan berkembang. Potensi warga serta lokasi kampung juga harus didorong untuk mengenalkan kepada pengunjung bahwa destinasi wisata tak hanya di Tamansari namun warga setempat ikut berkontribusi.
Sehingga gang-gang kecil yang ada di sekitar kampung harus memberikan kesan asri dan kenyamanan bagi pengunjung yang datang.
"Jadi memang dari warga sendiri yang inisiatif untuk mengubah tembok-tembok yang tak terurus menjadi lebih hidup. Akhirnya kami berembug dengan pihak RW dan perangkat kelurahan dan tercetuslah gang mural itu," kata Mulyono ditemui SuaraJogja.id dalam peresmian gang mural di Kampung Taman, Rabu (23/9/2020).
Ia menceritakan sebelum ada inisiatif tersebut, kesan lorong gang yang ada di Kampung Taman serasa mati. Banyak tembok yang hanya dipenuhi lumut dan tak terurus.
Melihat potensi bahwa tembok menjadi salah satu media yang bisa dijadikan sebuah kesenian, warga Taman menginisiasi untuk menyulap kondisi gang tempat tinggalnya lebih berwarna.
Baca Juga: Pertama di DIY, Pemkab Bantul Rilis Mesin Layanan Anjungan Dukcapil Mandiri
"Tujuannya memang untuk membuat lingkungan yang kurang terawat menjadi lebih tertata dan memberi kesan indah. Akhirnya mural ini dipilih," ujar dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Kronologi Anggota Ormas Intimidasi dan Lakukan Pemerasan Pabrik di Langkat
-
Jantung Logistik RI Kacau Balau Gara-gara Pelindo
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan