SuaraJogja.id - Pembangunan tol Jogja-Bawen turut memunculkan potensi adanya pengembangan wilayah baru di Kabupaten Sleman. Kekinian, Kalurahan Banyurejo, Kapanewon Tempel sedianya akan kebagian giliran dikembangkan menjadi kawasan permukiman, perdagangan, dan jasa.
Pj Lurah Banyurejo Sunarta mengatakan, setelah berkembangnya tahapan pembangunan tol, diperkirakan terjadi perubahan pada tata ruang kalurahan tersebut. Tentunya perubahan itu mengikuti perkembangan pembangunan tol sendiri.
"Karena akan ada exit tol. Kalau ada tol dan di sini tetap hijau persawahan, kan tidak mungkin. Pasti akan berubah bangunan. Kawasan cepat tumbuh akan memengaruhi tata ruang Banyurejo nantinya," kata dia, Kamis (24/9/2020).
Sementara itu, dijumpai terpisah, Kepala Bidang Tata Ruang Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana) Sleman Dwike Wijayanti membenarkan adanya perubahan tata ruang di titik-titik terdampak tol.
Baca Juga: Terdampak Tol dan RTRW Berubah, Sleman Akan Dibagi Empat Wilayah
Perubahan dilakukan berdasarkan data yang sudah ada dan termaktub dalam Perbup Sleman Nomor 6.1 Tahun 2019 Tentang Pengembangan Kawasan Strategis Cepat Tumbuh (KSCT) Kabupaten Sleman.
Di dalam KSCT sudah diatur perihal kawasan agropolitan, minapolitan, dan kawasan lainnya. Hanya saja bila menilik ke dalamnya, kawasan exit tol Jogja-Bawen, yakni Kalurahan Banyurejo, tidak termasuk KSCT dalam poin mana pun.
"Potensi pengembangan wilayah baru. Di sana direncanakan untuk permukiman, perdagangan, dan jasa, tapi sesuai kelasnya, pertokoan ya, bukan mal. Di tata ruang, kami sudah mengakomodasi di sana untuk menjadi permukiman, masuk dalam draft perencanaan. [Jalur] exit Jogja-Bawen pasti ada pertumbuhan," jelas Dwike.
Menurut Dwike, yang merujuk pada dokumen, Perbup KSCT ini bukan hanya untuk kepastian hukum tentang jaminan keamanan investasi, kemudahan, dan transparansi pengelolaan perizinan usaha melalui pelayanan satu pintu saja, melainkan juga kaitan dengan keterpaduan program dan kegiatan instansi sektoral di pusat, provinsi, dan kabupaten, dengan kegiatan pelaku usaha dan masyarakat sesuai kebutuhan.
"Exit tol saja yang jadi permukiman, bukan sepanjang jalan di kawasan itu. Kami tidak memungkiri di area exit ini akan tumbuh. Kalau sepanjang tol yang sudah hijau ya tetap hijau," papar dia.
Baca Juga: Penyemprotan Cairan Disinfektan di Permukiman Padat Penduduk
Pihaknya juga berharap, mengingat di area exit tol biasanya terdapat sejumlah titik perhentian pengguna tol, maka bisa muncul area untuk menawarkan beragam produk usaha kecil menengah masyarakat Sleman.
Sleman kaji insentif pemilik lahan hijau
Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Kundha Niti Mandala sarta Tata Sasana) Sleman Muhammad Sugandi menjelaskan, walau ada perubahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Rencana Detail Tata Ruang Sleman karena terdampak proyek tol, di semua wilayah Sleman tetap akan ada kawasan hijau. Meski begitu dipastikan, sawah di kawasan perkotaan akan berkurang.
Hal ini dibuktikan dengan adanya upaya Pemerintah Kabupaten Sleman menjaga lahan hijau dan lahan pangan berkelanjutan di wilayahnya. Langkah itu ditempuh dengan cara menyusun Perda perlindungan lahan pertanian pangan perkelanjutan (LP2B).
Bukan hanya itu, Pemkab Sleman juga sudah mengkaji pemberian insentif bagi masyarakat Sleman yang memiliki dan mempertahankan lahan hijau atau lahan pangan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup).
"Sekarang masih kajian, belum bisa menyampaikan lebih jauh. Bekerja sama dengan tenaga ahli," tuturnya.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Terdampak Tol dan RTRW Berubah, Sleman Akan Dibagi Empat Wilayah
-
Penyemprotan Cairan Disinfektan di Permukiman Padat Penduduk
-
Enam Persil Tanah Kas Desa Banyurejo Terdampak Tol Jogja-Bawen
-
Ada Proses Turun Waris, Bidang Terdampak Tol Jogja di Banyurejo Bertambah
-
Galau Rumahnya Terdampak Tol Jogja, Sejumlah Warga Bentuk Grup Mujahadah
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
- 7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik Memutihkan Wajah, Harga Murah Mulai Rp32 Ribuan
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY