Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 24 September 2020 | 15:25 WIB
Pasangan calon bupati dan wakil bupati Sleman 2020 menunjukkan nomor urut dalam rapat pleno terbuka pengundian nomor urut di Gedung Serbaguna, Tridadi, Sleman, Kamis (24/9/2020). - (YouTube/KPU Sleman)

SuaraJogja.id - Pengundian nomor urut pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati Sleman 2020 dalam rapat pleno terbuka yang diselenggarakan KPU Sleman telah usai. Masing-masing paslon telah mendapatkan nomor urut dalam perebutan kursi kepemimpinan Sleman 1.

Paslon Danang Wicaksana Sulistya-Agus Kholik mendapat urutan nomor 1. Sementara, Sri Muslimatun-Amin Purnama mendapat nomor urut 2. Di urutan terakhir, Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa mendapat urutan nomor 3.

Ditemui seusai rapat pleno terbuka, cabup nomor urut 1 Danang Wicaksana Sulistya mengaku beruntung mendapatkan nomor urut 1.

Paslon nomor urut 1, Danang Wicaksono Sulistya-Agus Kholik, ditemui wartawan usai pengundian nomor urut paslon bupati dan wakil bupati Sleman 2020 di Gedung Serbaguna, Tridadi, Sleman, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Ya alhamdulilah keinginan kita mendapat urutan nomor 1. Maknanya sendiri adalah nyawiji, sehingga jika terpilihnya kami, [Kabupaten Sleman] lebih oke lagi, nyawiji, bersatu, njembatani," terang Danang kepada wartawan, Kamis (24/9/2020).

Baca Juga: Resmi, Ini Nomor Urut 3 Paslon Kontestan Pilkada Sleman

Tak hanya Danang Wicaksana, Sri Muslimatun-Amin Purnama alias Mulia, yang mendapatkan nomor urut 2 memaknai bahwa angka dua adalah simbol harmoni dan kedamaian.

"Angka dua itu simbol harmoni dan kedamaian. Angka dua juga mencerminkan kemenangan. Insyaallah ini pertanda kemenangan Mulia," ujar Sri Muslimatun di Gedung Serbaguna Sleman.

Ia menjelaskan akan bekerja keras dan sepenuhnya mengabdi di tengah upaya untuk mencapai kemenangan tersebut.

Paslon nomor urut 2, Sri Muslimatun-Amin Purnama, ditemui wartawan usai pengundian nomor urut paslon bupati dan wakil bupati Sleman 2020 di Gedung Serbaguna, Tridadi, Sleman, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Kami ingin simbol kemenangan ini diraih dengan cara yang mulia, yaitu dengan mengandalkan terobosan, bukan dengan kekuatan uang, karena masyarakat bukan barang dagangan. Kami juga ingin menunjukkan calon pemimpin harus memiliki kemampuan bukan titipan," tambahnya.

Di sisi lain, paslon Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa memaknai bahwa angka tiga adalah model hidup manusia, yaitu cipta karsa rasa.

Baca Juga: Sudah Diundi, Ini Nomor Urut 4 Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Gunungkidul

"Dari tiga model hidup manusia itu diimplementasikan menjadi jujur, kreatif, dan solutif. Kita akan bersama masyarakat membangun Sleman bareng-bareng," ujar Kustini.

Danang Maharsa ikut menambahkan, dengan ditetapkannya nomor urut tiga, dukungan relawan dan masyarakat adalah hal yang diharapkan saat ini.

Paslon nomor urut 3, Kustini Sri Purnomo-Danang Maharsa, ditemui wartawan usai pengundian nomor urut paslon bupati dan wakil bupati Sleman 2020 di Gedung Serbaguna, Tridadi, Sleman, Kamis (24/9/2020). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)

"Mari bersama membangun Sleman dan kami mohon doa restu kepada masyarakat Sleman," ujar Danang.

Penyelenggaraan rapat pleno dimulai pukul 10.20 WIB dan berakhir pukul 12.15 WIB. Pengamanan dilakukan dengan ketat. Tidak sembarang orang diperkenankan masuk ke dalam lingkup gedung serbaguna.

Terpisah, Ketua KPU Sleman Trapsi Haryadi menjelaskan, rapat pleno terbuka kali ini berjalan lancar. Kendati demikian, dirinya tak menampik, kerumunan massa masih terlihat di luar gedung.

"Menindaklanjuti surat KPU Nomor 759 agar tidak terjadi kerumunan massa. Di halaman dan pelaksanaan di dalam gedung memang tidak ada kerumanan. Jika yang terjadi di luar, nanti Bawaslu yang mengawasi dan mengambil tindakan," terang dia.

Load More