Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 25 September 2020 | 17:37 WIB
Para anggota dan relawan komunitas Rumah Dongeng Mentari. [Ist]
Pendongeng asal Aceh, PM Toh menjadi salah satu pengisi kegiatan pagelaran dongeng jogja yang digelar komunitas Rumah Dongeng Mentari, [Ist]

Sejak kecil, Ayu mengakui bahwa dirinya memang sosok yang suka bercerita kepada kedua orangtuanya. Ia merasa bahwa kegiatan bertutur tersebut merupakan suatu hal yang menyenangkan. Dari bercerita juga, ia merasa mendapatkan banyak hal yang bisa dijadikan pelajaran. 

Ada banyak sumber yang menjadi ide cerita anggota Rumah Dongeng Mentari untuk bertutur dan bercerita. Mulai dari kisah dalam buku-buku, cerita rakyat hingga karangan pribadi para anggota. Namun, Ayu juga mengakui sangat berhati-hati dalam menyampaikan cerita yang dituturkan. 

Ia menilai tidak semua cerita rakyat layak untuk disampaikan. Biasanya Ayu membatasi cerita yang mengandung unsur perselingkuhan atau kutukan oleh orang tua. Sebab beberapa cerita juga bisa jadi masuk dalam kategori cocok hanya untuk usia-usia tertentu saja, sehingga dinilai lebih baik tidak digunakan. 

"Dongeng itu cerita yang layak diterima sama anak-anak dan punya nilai yang dijadikan pelajaran hidup gitu," terang Ayu. 

Baca Juga: Unggah Foto Wisata Malam di Jogja, Netizen Soroti Soal Kerumunan

Setiap kegiatan Rumah Dongeng Mentari sendiri dinilai bisa diterima untuk berbagai kalangan. Ayu juga menceritakan bahwa mendongeng sendiri merupakan sebuah kegiatan yang bisa dinikmati oleh siapapun. Seperti salah satu pendongeng asal Korea Selatan yang pernah ia undang, penutur itu membawakan dongeng percintaan untuk remaja dengan analogi hewan-hewan yang lucu. 

Satu dekade berjalan, Ayu mengakui jika tujuan mereka untuk memperkenalkan budaya tutur sudah cukup tercapai. Namun, bersama dengan Rumah Dongeng mentari ia juga ingin mencapai target-target lainnya. Salah satunya adalah mereka percaya bahwa dongeng yang diperdengarkan kepada anak setiap hari bahkan bisa mengubah karakter bangsa. 

"Semoga semakin populer budaya mendongeng ini di tengah-tengah kita. Semoga semakin banyak orangtua yang mendongeng langsung kepada anaknya, dan semoga semakin banyak guru yang bercerita kepada anak didiknya. Semoga kegiatan mendongeng tidak menjadi kegiatan yang menyulitkan," tutup Ayu mengakhiri sesi wawancara. 

Load More