Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Mutiara Rizka Maulina
Jum'at, 25 September 2020 | 17:37 WIB
Para anggota dan relawan komunitas Rumah Dongeng Mentari. [Ist]

Selanjutnya sekitar tahun 2015 atau 2016, saat media sosial Instagram mulai akrab digunakan masyarakat. Tiga bersaudara itu merasa perlu membentuk satu kegiatan yang cukup besar untuk Rumah Dongeng Mentari. Dimana sebelumnya, komunitas mereka sempat vakum selama satu tahun karena tiga bersaudara itu tengah berada di luar Yogyakarta. 

Akhirnya pada tahun 2016, mereka mencoba mengenalkan kegiatan mereka dalam mempromosikan budaya bertutur kepada masyarakat. Ketika itu, Ayu dan saudaranya memutuskan untuk menggelar sebuah Pagelaran Dongeng Jogja di Hutan Pinus Mangunan. Tanpa disangka, mereka berhasil mendatangkan ribuan orang untuk mendengarkan dongeng yang mereka bawakan. 

Berawal dari satu acara di tengah pohon pinus tersebut, mereka mulai membuka lowongan untuk relawan yang ingin membantu mereka mempromosikan budaya tutur. Keberadaan para relawan akhirnya membuat Rumah Dongeng Mentari juga menggelar berbagai acara lainnya. Seperti kelas mendongeng dan sebagainya. 

Kegiatan pagelaran dongeng jogja yang digelar komunitas Rumah Dongeng Mentari, [Ist]

"Sebenarnya untuk Rumah Dongeng Mentari ini memang komunitas tapi kita punya legal hukum di bawah yayasan. Yayasannya, namanya Rumah Dongeng Mentari sih," terangnya. 

Baca Juga: Unggah Foto Wisata Malam di Jogja, Netizen Soroti Soal Kerumunan

Sepuluh tahun berjalan, Rumah Dongeng Mentari hingga saat ini masih berjalan sebagai sebuah komunitas yang berada di bawah payung hukum yayasan. Tidak hanya mendatangkan banyak kegiatan, semenjak Pagelaran Dongeng Jogja yang pertama, mereka juga menerima semakin banyak kegiatan di luar komunitas. 

Misalnya saja, Rumah Dongeng Mentari dipercaya untuk mengelola program CSR milik beberapa perusahaan ke dalam beberapa kegiatan yang melibatkan anak-anak. Tidak jauh dari mendongeng, berbagai kegiatan dengan pihak luar tetap mencantumkan dongeng sebagai bagian acara. 

Rumah Dongeng Mentari juga berkembang dengan mendatangkan para penutur dari berbagai negara. Hal tersebut dilakukan dengan harapan agar masyarakat bisa melihat alternatif dongeng dan penutur dari berbagai daerah. Termasuk, para penutur dengan ragam genre yang tetap bisa tersampaikan secara menyenangkan. 

"Ada cerita juga dari teman-teman pendongeng tuli. Jadi akhirnya kita juga banyak berkolaborasi sih," imbuh Ayu. 

Sejak Pagelaran Dongeng Jogja yang pertama, acara tersebut rutin dilakukan setiap tahunnya. Mereka juga secara konsisten menggelar acara tersebut di Hutan Pinus Mangunan. 

Baca Juga: Top Nikmatnya, 5 Rekomendasi Angkringan Kopi Joss di Jogja

Ayu juga menjelaskan, bahwa sejak awal mereka sudah mengkonsep acara tersebut untuk selalu digelar di tempat terbuka. Lokasi Hutan Pinus sendiri dianggap jadi tempat yang memungkinkan untuk menggelar kegiatan mendongeng. 

Load More