SuaraJogja.id - Seniman Butet Kartaredjasa mengenalkan salah satu sajian soto yang jadi favoritnya. Sama seperti sebelumnya, pilihan lauk tambahan seperti iso, babat, dan jeroan sapi lainnya jadi hal yang tidak bisa dilewatkan oleh Butet.
Dalam video makan-makannya yang terbaru, Sabtu (26/9/2020), Butet menunjukkan dirinya mendatangi salah satu depot soto kemangi di Jogja. Sejak awal, ia sudah menunjukkan pilihan lauk tambahan kesukaannya, yakni iso, babat, dan daging sapi.
"Kalau ada yang enggak suka daging sapi, ini ada opsi daging ayam, ini nanti tinggal dirajang-rajang juga. Lalu ada opsi telur bebek," terang Butet dalam videonya.
Sambil berdiri di samping pedagang yang sedang menyiapkan pesanan, Butet membayangkan sensasi kuah soto yang dicampur dengan cabai yang sudah direbus. Ia menyebut sensasi panas yang muncul di langit-langit mulut.
Baca Juga: Hari Pariwisata Sedunia, Bantul Gelar Sendratari di Alam Terbuka
Butet tengah berkunjung ke Soto Tahu Bapak Marsudi di Banguntapan, Bantul kala itu. Berbeda dengan soto lainnya, kata Butet, sajian soto ini dilengkapi potongan tahu ke dalam mangkuk, bersama dengan komposisi soto lainnya. Satu mangkok soto ini dihargai Rp15.000.
Sementara tambahan lauk seperti daging sapi, empal, dan babat iso, masing-masing Rp15.000. Sedangkan ayam kampung seharga Rp20.000, dan gorengan lainnya Rp2.000. Selain itu, ada juga sate, mulai dari Rp3.000 hingga Rp4.000. Minuman baik jeruk atau teh hanya Rp3.000 per gelasnya.
Di setiap meja sudah disediakan sepiring kemangi, baik segar maupun agak layu, untuk dijadikan campuran dalam soto. Ada juga lauk tambahan yang lebih renyah, seperti keripik tempe, peyek kacang hijau, dan bayam yang terbungkus plastik di atas piring.
Selain sebagai soto tahu, tempat itu juga dikenal sebagai "soto kemasan" karena berada di kawasan desa Kemasan serta dikenal juga dengan nama "soto kemangi". Sejak 1952, tempat ini sudah menjual soto dengan tambahan kemangi.
"Jadi soto kemangi itu basis utamanya, tahu, nasi. Ada tahu, orang sering bilangnya enggak usah pakai nasi, karbohidratnya dari tahu," terang Butet sambil memasukkan kemangi ke mangkuknya.
Baca Juga: Rekonstruksi Balita Tewas di Sleman, AF Disudut Rokok dan Dipukul Kayu
Pengunjung yang datang bisa memilih sendiri lauk tambahan seperti daging dan jeroan sapi lainnya. Setelah memilih, lauk tambahan diberikan kepada pedagangnya untuk dipotong-potong. Lauk itu juga disajikan dengan guyuran kuah soto.
Lihat video kuliner Butet DI SINI.
Hal unik lainnya dari soto ini adalah kuahnya yang dicampur rebusan cabai. Dalam dialog Butet dengan pemilik warung dijelaskan bahwa cabai tersebut direbus agar menjadi lebih empuk. Meski direbus dengan kuah soto, tetapi sensasi pedasnya tidak hilang.
Pengunjung juga bisa memesan seberapa banyak cabai yang ingin dicampurkan dalam kuah sotonya. Dari cerita pemilik warung, pernah ada pengunjung yang minta dicampurkan sepuluh cabai dalam satu mangkok. Mendengar hal itu, Butet terperangah membayangkan sensasi pedasnya.
Butet sendiri suka menambahkan kecap dalam sotonya. Bukan semata-mata agar terasa manis, melainkan Butet ingin kuah soto itu menjadi lebih berwarna. Saat menyuapkan sesendok nasi, iso, dan kemangi ke mulutnya, ia merasakan sensasi gurih dan pedas.
Sejak diunggah, video itu sudah disaksikan lebih dari 900 kali. Ada puluhan orang yang menekan tanda jempol dalam video tersebut. Ada banyak komentar yang merasa tergiur dengan video makan-makan Butet. Mereka juga menanyakan kapan Butet akan berkunjung ke tempat itu lagi.
Berita Terkait
-
Ibadah Kebudayaan Indonesia Kita ke-43: Semangat Gotong Royong Demi Putra Sang Maestro
-
10 Alasan Mengapa Roemah Kuliner Bisa Menjadi Favorit Penggemar Masakan Nusantara di Jakarta!
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
-
Seru! MAN 2 Bantul Sukses Gelar Penerimaan Tamu Ambalan 2024
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Jangan Lewatkan! Lowongan Kerja OJK 2024 Terbaru, Cek Syaratnya Di Sini
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
Terkini
-
Turun Dibanding 2020 hingga 10 Persen, KPU Ungkap Alasan Partisipasi Pemilu Berkurang
-
Miris, Pelajar Kelas 10 Sebuah SMK di Gunungkidul Dicabuli Ayah Tirinya Berulang Kali
-
Kementerian PPPA Pastikan Pendampingan Keluarga Korban Penembakan Siswa SMK di Semarang
-
Internet Masuk Desa, Generasi Muda Diajak Pulang Kampung: Solusi Kemendagri Atasi Urbanisasi
-
Garrya Bianti Yogyakarta Siap Hadirkan Acara Natal dan Tahun Baru di Tengah Alam Terbuka