SuaraJogja.id - Kanwil Kemenag DIY akan membatasi jumlah santri yang masuk ke pondok pesantren (ponpes) di DIY, terutama santri dari luar daerah. Pembatasan dilakukan sejak penutupan sementara tiga ponpes di Sleman, seperti Ponpes Pandanaran, Hidayatullah, dan Muhammadiyah Boarding School (MBS) karena 48 santrinya dinyatakan positif COVID-19, Selasa (29/9/2020) kemarin.
"Kami memperketat mekanisme masuknya santri ke Jogja yang dari luar daerah," ujar Kepala Kanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kamis (1/10/2020).
Menurut Edhi, santri dari luar daerah harus melakukan isolasi mandiri selama 14 hari untuk bisa masuk ke ponpes. Isolasi bisa dilakukan di luar ponpes maupun di dalam ponpes.
Setelah steril selama 14 hari, mereka baru diperbolehkan masuk ke komunitas pesantren dan berkumpul dengan santri lain yang sudah dipastikan tidak terpapar virus. Namun, ponpes harus memastikan semua santri menaati protokol kesehatan selama proses pembelajaran.
Baca Juga: COVID-19 Ditemukan di 3 Ponpes Sleman, Satgas Moratorium Rekomendasi Ponpes
Masuknya santri ke ponpes pun harus dilakukan secara bertahap. Hal itu dilakukan agar santri bisa isolasi mandiri. Apalagi fasilitas dan sarana serta prasarana di ponpes juga berbeda satu dengan lainnya.
"Kalau sudah 14 hari sudah clean dan tidak terindikasi positif maka baru kemudian mereka masuk ke pesantren karena regulasi juga membolehkan asal memenuhi persyaratan protokol COVID-19," jelasnya.
Edhi menambahkan, saat ini sudah ada 30 dari 300-an ponpes di DIY yang mengajukan izin pembelajaran luring atau tatap muka ke Kanwil Kemenag. Sedangkan sisanya masih berencana sembari menunggu perkembangan pandemi COVID-19.
Namun, ada pula ponpes yang memang belum memiliki niat membuka pembelajaran bagi santrinya.
Sesuai regulasi dari Kemenag, ponpes diperbolehkan membuka pembelajaran tatap muka. Namun, mereka harus memastikan kesiapan sumber daya manusia (SDM), fasilitas, dan mental, terutama dalam mematuhi protokol kesehatan.
Baca Juga: Status Tanggap Darurat Diperpanjang, DIY Masifkan Tes Swab Massal
"Pesantren lain yang menyelengarakan pembelajaran tatap muka harus betul-betul menerapkan protokol kesehatan yang ketat," tandasnya.
Terkait tiga ponpes yang tutup sementara, Kemenag meminta ponpes untuk berkoordinasi dengan gugus tugas dalam rangka isolasi mandiri para santri sekaligus sterilisasi ponpes.
Dengan penanganan yang serius, diharapkan nantinya tidak akan ditemukan lagi penyebaran COVID-19 dari ponpes.
"Pembelajaran untuk santri lain juga dihentikan dulu untuk pemulihan dan sterilisasi tempat. Secara psikis juga dilakukan edukasi yang berkaitan dengan santri lain yang tidak terindikasi COVID-19," ujarnya.
Sementara, Sekda DIY Baskara Aji meminta kepada para santri di ponpes dan sekolah yang sudah harus melakukan praktik tatap muka untuk mematuhi protokol kesehatan. Sebab, hal itu juga untuk kepentingan mereka sendiri sekaligus di lingkungan.
"Jaga jarak, cuci tangan, gunakan masker standar tidak dilepas-lepas jadi kunci selamat dari penularan COVID-19," ungkapnya.
Aji berharap para pengelola ponpes juga melengkapi sarana dan prasarana. Sehingga para santri bisa lebih mudah mematuhi protokol kesehatan.
"Penyediaan masker juga harus difasilitasi," imbuhnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Kebakaran Hebat Landa 14 Asrama Putri Ponpes Daerul Qolam 2, Penyebabnya karena Ini?
-
Bejat! Pimpinan Ponpes di Jambi Cabuli 11 Santri dan 1 Santriwati, Begini Modusnya
-
Kemen PPPA Kecam Kekerasan Seksual di Panti Asuhan Tangerang, 8 Anak Jadi Korban
-
Bobby Nasution-Kahiyang Ayu Peringati Hari Santri 2024 di Ponpes Labusel, Ajak Tokoh dan Santri Berantas Narkoba
-
99 Pimpinan Ponpes di Tabagsel Bersatu Menangkan Bobby-Surya di Pilgub Sumut
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Daftar Petinggi Ikatan Keluarga Minangkabau (IKM), Viral Usai Video Razia RM Padang
- Penampilan Happy Asmara Saat Manggung Jadi Omongan Warganet: Semakin Hari Kelihatan Perutnya...
- Kecurigaan Diam-diam Paula Verhoeven sebelum Digugat Cerai Baim Wong: Kadang Chat Siapa Sih?
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
Pilihan
-
Prabowo Hapus Utang UMKM, Bikin Rugi Bank?
-
Politisi Gerindra Usul TNI Jadi Petugas Haji, Segini Gajinya
-
Terkuak! Ini Sosok Striker Keturunan yang Segera Dinaturalisasi Timnas Indonesia, Punya Darah Medan!
-
Batubara Ekspor Sumber Global Energy Dikomplain Vietnam karena Tak Sesuai Nilai Kalori
-
Harga Emas Antam Hari Ini Terpeleset Jatuh Rp30.000, Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Intensitas Hujan Makin Tinggi, BPBD Bantul Minta Warga Hindari Kawasan Rawan Longsor
-
Bawaslu Temukan Kasus Kampanye Hitam di Media Sosial Terkait Pilkada Kulon Progo
-
Ingin Berobat, Ibu Asal Semanu Ini Justru Jadi Korban Pelecehan Seksual
-
Aksi Begal Payudara Meresahkan Warga di Sleman, Polisi Pastikan Kejar Para Pelaku
-
Sampah Menumpuk di Jogja, Sejumlah Ruas Jalan Tergenang Saat Hujan Deras