"Selain patungan, ada juga dermawan yang berdonasi membantu pengadaan alat itu," terang bapak dua anak ini.
Setiap kali hendak melakukan pengkondisian kendaraan macet, sebelum ke lokasi yang ingin dituju, anggota Tim Kalong memastikan jenis kerusakan yang dialami pengendara. Gunanya, agar peralatan dan apabila dibutuhkan spare part yang dibawa sesuai. Dengan begitu kerja sosial terlaksana dengan efektif.
Untuk mengenalkan layanan yang dilakukan, Habib dan teman-temannya membuat group Facebook Info Lalu Lintas Yogyakarta. Guna memudahkan komunikasi, dibuat pula grup Whatsapp. Grup sosial media tersebut menjadi sarana tukar informasi termasuk pantauan arus lalu lintas.
“Kebanyakan ban bocor, rantai putus, v belt motor matic putus, motor mati di bagian pengapian, hingga macet karena oli motor habis,” ungkap Habib menyebutkan jenis masalah yang banyak dialami pengendara.
Baca Juga: Pantai Gunungkidul Masuk Risiko Tinggi Tsunami, Ini Kata Staf Ahli PSBA UGM
Lelaki yang sempat aktif di komunitas Sedulur Lajon ini menegaskan, niat mereka bergerak dalam misi kemanusaiaan tersebut tidak memiliki tendensi apapun. Tak ada tujuan lain selain semangat berguna bagi sesama. Tak pula ingin mencari untung, oleh karenanya kepada orang yang ditolong, Habib tak meminta imbalan.
Bahkan meski kerusakan pengendara diantaranya membutuhkan penggantian spare part, mereka tak meminta biaya ganti. Di luar patungan, melalui group WA dan FB, selama ini ada saja yang berdonasi guna pengadaan spare part motor untuk mengatasi kerusakan kategori ringan. Beberapa spare part bekas diantaranya juga diperoleh dari bengkel salah satu anggota.
Meski bekas namun masih berfungsi dengan baik. Minimal guna mengatasi kondisi darurat agar pengendara sampai ke rumah dengan selamat. Di mana, layanan Tim Kalong masih sebatas di area jalur Jogja-Wonosari dan sekitarnya. Karena keterbatasan anggota tim, layanan belum mampu menjangkau wilayah Gunungkidul yang terlalu jauh dari kota Wonosari.
"Kalau Tepus dan Panggang misalnya. Bagi kami masih kejauhan,"paparnya.
Dirinya berharap ada orang yang memiliki niat yang sama yang berasal dari berbagai penjuru Gunungkidul ikut tergerak sehingga menambah jangkauan layanan. Selain wilayah jangkauan, sasaran penanganan juga masih sebatas pada persoalan kendaraan jenis roda dua.
Baca Juga: Detik-detik Densus 88 Geledah Rumah Terduga Teroris di Gunungkidul
Untuk menangani persoalan macet kendaraan jenis roda empat, Habib mengakui belum ada sumber daya yang mumpuni. Dirinya juga berharap kelak mendapat kesempatan berlatih soal penanganan trouble ringan kendaraan roda empat, seperti kerusakan pengapian, overheat, dan lain-lain. Dengan begitu kelak mereka dapat melayani dan mengkondisikan pengendara roda empat yang bermasalah.
"Sekali lagi kami bukan cari muka. kami sebatas ingin bermanfaat bagi sesama," tandas Habib mengakhiri obrolan.
Kontributor : Julianto
Berita Terkait
Terpopuler
- Drawing Round 4 Kualifikasi Piala Dunia: Timnas Indonesia Masuk Pot 3, Siapa Lawannya?
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah: Harga Mulai Rp 60 Jutaan
- 6 Mobil Bekas Sedan di Bawah Rp30 Jutaan: Perawatan Mudah, Lunas Tanpa Cicilan
- 3 Negara yang Sebaiknya Tidak Jadi Lawan Timnas Indonesia di Round 4, Potensi Gangguan Non Teknis
- 8 Pilihan Bedak yang Semakin Berkeringat Semakin Bagus, Harga Mulai Rp32 Ribuan!
Pilihan
-
Daftar 13 Negara yang Lolos ke Piala Dunia 2026: Masih Ada Tempat Buat Timnas Indonesia
-
Shin Tae-yong Masuk Rumah Sakit, Sempat Komentari Timnas Indonesia vs Jepang
-
7 HP di Bawah Rp2 Juta Memori 128 GB: Kamera Resolusi Tinggi, Aman Simpan Dokumen
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Berdesain Mewah, Mulai Rp 65 Jutaan dan Cocok untuk Anak Muda!
-
Striker Jepang Akui Mudah Bikin Gol Indah ke Gawang Timnas Indonesia
Terkini
-
Makan Bergizi Gratis Jadi Bancakan? ICW Bongkar Celah Korupsi di Perpres Baru Pengadaan
-
PSIM Yogyakarta Geber Persiapan Liga 1: Pemain Asing Baru Siap Unjuk Gigi?
-
Nikel Raja Ampat, Pengamat UGM Sebut Kerugian Lebih Besar dari Keuntungan
-
COVID-19 Muncul Lagi di Jogja, Dinkes Peringatkan Warga Tingkatkan Kewaspadaan
-
Sekolah Rakyat Gandeng TNI/Polri, Disiplin Ala Militer untuk Anak Miskin?