SuaraJogja.id - Alissa Qutrunnada Munawaroh Wahida atau Alissa Wahid turut memberi komentar soal kericuhan yang terjadi dalam demo tolak UU Cipta Kerja, salah satunya Jogja Memanggil.
Di media Twitter, pengguna akun @AlissaWahid ini, Jumat (9/10/2020), mengutip sebuah twit dari akun @memethmeong.
Isi kicauan yang dikutip oleh putri sulung dari Presiden ke-4 Indoensia Gus Dur ini berbunyi, "Iya yah, kenapa kita bisa yg marah ngeliat restoran Legian dibakar, halte bis dibakar, sementara sawah & kebun petani dibuldoser atau satu kampung dibuldoser, ngerasa related."
Lulusan Psikologi UGM ini pun kemudian mengomentari kicauan dari akun @memethmeong. Alissa kurang setuju dengan kicauan yang dilontarkan akun Twitter tersebut.
Baca Juga: Audiensi dengan Aliansi Bantul Bergerak, DPRD Bantul Janji Surati DPR RI
Menurut Alissa, kedua masalah tersebut perlu dikritisi.
Marah ketika melihat fasilitas publik dirusak, sumber penghidupan dirusak, apalagi marah ketika adanya ketidakadilan sistemik yang mengorbankan rakyat kecil itu, menurutnya merupakan tindakan yang wajar.
Ia menjelaskan bahwa dengan kemarahan, maka publik bisa membangun keadilan sosial.
BACA UTAS SELENGKAPNYA DI SINI.
"Dua-duanya perlu kritisi ya. Marah krn fasilitas publik dirusak itu wajar. Marah krn sumber penghidupan org dirusak itu wajar. Marah ketika ketidakadilan sistemik mengorbankan rakyat kecil, itu wajib. Sebab dg kemarahan itu, kita bisa membangun keadilan sosial," tulis Alissa.
Baca Juga: Sultan Sebut Kericuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jogja by Design
Kemudian, ia juga bertanya kepada publik, apakah mereka mengetahui ada ratusan orang yang meninggal karena masuk ke dalam lubang tambang yang tidak direklamasi oleh perusahaan, dan ia menurutnya publik perlu marah soal ini.
"Twips tahu gak, ratusan org meninggal masuk lubang tambang yg tdk direklamasi perusahaannya. Di Kaltim saja sdh 30an org. Karena apa? Kebijakan yg menguntungkan pengusaha. Tdk ada yg ditindak tuh walau sudah diupayakan dg berbagai cara. Yang begini, kita juga perlu marah," tegas putri sulung Gus Dur ini.
Selanjutnya, ia juga membahas tentang UU Cipta Kerja. Ia bingung dengan keputusan pemerintah, karena menurutnya negara sebenarnya tahu bahwa UU Cipta Kerja akan berdampak besar bagi kehidupan dan memicu demo. Namun, tetap saja pemerintah dan DPR ngotot mengesahkan UU tersebut, padahal sedang pandemi.
Ia juga menambahkan uneg-unegnya tentang aspirasi organisasi besar di Indonesia yang juga tidak diindahkan oleh pemerintah.
"Mengapa aspirasi stakeholder besar seperti NU, Muhammadiyah, para akademisi yang meminta penundaan pembahasan RUUCK, tidak diindahkan? malah justru langsung disahkan di luar jadwal? Ada apa?" tutup Alissa dalam utasnya.
Utas yang dibuat oleh @AlissaWahid ini mengundang pro dan kontra dari publik. Ada yang setuju, tetapi ada juga yang menyoroti kata 'marah' yang diungkapkan oleh Alissa.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Audiensi dengan Aliansi Bantul Bergerak, DPRD Bantul Janji Surati DPR RI
-
Sultan Sebut Kericuhan Demo Tolak UU Cipta Kerja di Jogja by Design
-
9 Pos Polisi Dibakar saat Demo Tolak UU Cipta Kerja
-
Wali Kota Malang Dukung Penolakan UU Cipta Kerja, Tapi Sesalkan Demo Rusuh
-
Ada 398 Ton Sampah Sisa Demo UU Cipta Kerja di Jakarta
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara
-
Pemkab Sleman Pastikan Ketersediaan Hewan Kurban Terpenuhi, Ternak dari Luar Daerah jadi Opsi
-
8 Tersangka, 53 Miliar Raib: KPK Sikat Habis Mafia Pungli TKA di Kemenaker
-
Dapur Kurban Terbuka, Gotong Royong Warga Kauman Yogyakarta di Hari Idul Adha
-
Masjid Gedhe Kauman Sembelih Puluhan Hewan Kurban, Ada dari Gubernur DIY