SuaraJogja.id - Seorang warganet di Twitter mengungkapkan penipuan yang ia alami saat menjual barang di online shop alias olshop.
Dalam cuitannya diungkapkan kronologi ketika ia dengan tidak sengaja membagikan data pribadi berupa KTP dan nomor rekening kepada orang yang tidak dikenal, dan berujung diancam bahwa data pribadinya akan digunakan dengan tidak semestinya.
Kejadian tersebut menimpa pengguna akun Twitter @regafrilian. Ia membagikan kronologi kejadian tersebut melalui utas yang ia buat pada Sabtu (17/10/2020).
Diketahui awal mula data dirinya bisa dicuri itu karena @regafrilian memasang iklan di salah satu platform jual beli online. Ia kala itu hendak menjual mesin motor.
Rega kemudian menjelaskan bahwa pada sekitar pukul setengah 2 dini hari, ada yang mengirimkan pesan kepada dirinya bertanya mengenai barang tersebut, tetapi seseorang yang diketahui merupakan calon pembelinya itu masih ragu.
Dengan akal seorang penipu, calon pembeli tersebut akhirnya mengirimkan foto KTP dan foto selfie-nya dengan KTP. Ia pun juga meminta Regi untuk melakukan hal yang sama.
"Karena nominal harga barangnya lumayan mahal, biar sama2 percaya dia kirim KTP dan selfie sama KTP lalu minta gw ngelakuin hal yg sama. Terus dia minta gw utk foto gw sama barang gw jual. Ya gw lakuin lah. Gw ngerasa wajar aja, karena yg dibeli bukan barang 100-200 ribu," jelas Regi.
Selanjutnya, si calon pembeli memutuskan untuk membeli barang tersebut dan hendak mengirimkan uang, sehingga Regi memberikan nomor rekeningnya.
Setelahnya, penipu tersebut meneleponnya dan menanyakan apakah ada SMS masuk di nomornya. Akhirnya Regi sadar dan mengetahui bahwa calon pembelinya merupakan penipu karena SMS yang masuk tersebut berisi 6 digit angka OTP.
Baca Juga: Warga Bali Tertipu Masker Pesanan Kedubes Tiongkok Rp 667 Juta di Malang
"WTF! Disitu gw baru sadar dia penipu. Sambil telpon ya gw hina-hina lah tu org," jelasnya.
Regi menjelaskan, penipu tersebut kesal karena dicaci-maki olehnya dan kemudian mengancam akan melakukan hal yang sama kepada orang lain, dan dia akan melakukan banyak pinjaman online atas nama Regi.
"Dia bilang siap2, akan ada banyak orang datang utk nagih ke gw karena dia udh tau alamat dari KTP gw. Dia juga bilang siap2 gw bakal dipenjara karena ngelakuin penipuan sana sini," jelas Regi.
Akhirnya, setelah teleponnya dengan penipu tersebut selesai, ia memutuskan untuk datang ke Polsek Jakarta Selatan untuk membuat laporan. Namun ternyata laporan tersebut belum bisa diproses pihak berwajib karena belum ada kerugian materi.
"Lalu gw diminta utk capture semua chat dia dan print. Klo ada apa2 kaya penipuan atas nama gw dan masuk laporan, gw bisa bikin laporan juga klo itu bukan gw yg ngelakuin. Jadi skrg gw cuma nunggu dan berharap, semoga ga ada yg ketipu oleh org yg make data gw," pungkasnya.
Setelah menjelaskan kronologi kejadiannya, ia mengatakan, ada pelajaran yang bisa diambil dari peristiwa yang menimpanya, yaitu tidak perlu membagikan foto KTP dan kartu ATM ketika akan melakukan transaksi online, cek nomor yang menghubungi lewat aplikasi get contact dan lainnya, transaksi dengan nominal besar lebih baik dilakukan via rekber atau market place, dan terakhir perhatikan waktu transaksi.
Unggahan yang sudah mendapatkan sebanyak 38 ribu suka dan 14 ribu retweet milik akun @regafrilian ini pun menuai banyak respons dari warganet. Warganet turut membagikan tips agar tidak mengalami penipuan seperti yang menimpa Regi ini.
"PENTING: Jangan pernah berikan foto ktp/passport kepada siapapun, kecuali mmg ada kebutuhan administrasi yg jelas. Jgn share no hp yg anda daftarkan di akun keuangan, misal gopay, ovo. shoppe, mobile bank dll. Silakan beli nomer baru yg khusus untuk share contact," tulis akun @hsnstwan.
"Sering ada nih gue di carousell, biasanya pelaku langsung chat terus minta nomer wa, tibatiba mau tf, terus ngirim foto ktp sama foto atm, dari situ aja udah mencurigakan. Langsung blok," kata akun @Dyahwidiya.
Selain itu, akun @ferrdihidayat juga turut berkomentar, "Petama, kenapa masih pake ecommerce yang sepi minim security? Pake aja aplikasi oren, hijau, atau merah kalau kadang ada apa-apa dengan barang maka bisa pengajuan pengembalian uang dan barang akan dibalikan ke penjual."
Reporter: Dita Alvinasari
Berita Terkait
-
Warga Bali Tertipu Masker Pesanan Kedubes Tiongkok Rp 667 Juta di Malang
-
Sepeda Anak Dicuri, Fotonya Malah Buat Warganet Iba pada si Maling
-
Banknya Masuk Top 10 Strongest Brands, Satpam BCA Jadi Trending Topic
-
Kritik Dosen di Grup WA, Chat Mahasiswa Ini Tuai Pro dan Kontra Warganet
-
Videonya Naik Gunung Sambil Gendong Anak Viral, sang Ibu Beri Tips Ini
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Buruan Klaim 'Amplop Digital' Ini!
-
Heboh Arca Agastya di Sleman: BPK Ungkap Fakta Mengejutkan Soal Situs Candi
-
Gus Ipul Jamin Hak Wali Asuh SR: Honor & Insentif Sesuai Kinerja
-
Rp300 Triliun Diselamatkan, Tapi PLTN Jadi Korban? Nasib Energi Nuklir Indonesia di Ujung Tanduk
-
Penemuan Arca di Sleman: Benarkah Peninggalan Mataram Kuno? Ini Kata Ahli