SuaraJogja.id - Puskesmas Moyudan bersama Dinas Kesehatan Sleman melaksanakan tes rapid, kepada sekitar 300 orang santri dan pengajar sebuah pondok pesantren (ponpes) di Kapanewon Moyudan.
Kepala UPT Puskesmas Moyudan, Desi Arijadi menyebutkan, dari jumlah tadi, diketahui sebanyak 31 orang reaktif dan hari ini mereka langsung mengikuti tes usap.
Jumlah peserta tes usap itu bertambah menjadi 37 orang, setelah ada enam orang lagi yang mengaku mengalami gangguan penciuman.
"Hingga Rabu (21/10/2020) ini yang dinyatakan positif ada 10 orang. Terdiri dari 1 anak pengajar [keluarga dari seorang pengajar], 2 pengajar dan sebanyak 7 orang santri putri," ujar Desi, Rabu.
Selain menggelar tes, Puskesmas juga memberikan pengertian kepada warga sekitar ponpes, bahwa pada 3 November 2020 akan dilakukan skrining terhadap warga sekitar. Ditargetkan skrining akan dilakukan kepada sekitar 300 orang.
"Skrining terhadap warga juga dilakukan, karena ada salah satu warga setempat yang sering ke ponpes tersebut, karena bertugas mengurus makanan," ungkap dia.
Sebanyak 10 orang yang dinyatakan positif COVID-19, ada 2 orang di antaranya telah melakukan isolasi di Asrama Haji.
"Sudah diperbolehkan pulang, karena [setelah menerima perawatan] mereka dinyatakan tanpa gejala," tuturnya.
Dilarang mengajar di ponpes dulu
Baca Juga: Salah Sasaran, Dua Remaja di Sleman Jadi Korban Penganiayaan
Sementara, Kantor Kementerian Agama Sleman meminta pengasuh ataupun guru yang berada atau tinggal di luar pondok pesantren (ponpes), agar tidak mengajar terlebih dahulu untuk sementara waktu.
Hal itu dikemukakan oleh Kepala Kantor Kemenag Sleman, Sa'ban Nuroni, kala dihubungi wartawan. Pernyataan itu menyusul adanya penularan kasus COVID-19 kepada 8 santri sebuah ponpes di Moyudan.
Dugaan kasus pertama muncul dari pengajar.
"Ada guru dari luar [tidak tinggal di ponpes dan di luar DIY], kemudian memang mengajar di situ," ujarnya.
Berdasarkan informasi Gugus Tugas di ponpes yang bersangkutan, penerapan protokol kesehatan di sana sudah cukup ketat. Selain itu, para santri sudah diedukasi untuk taat protokol kesehatan.
Delapan orang yang dinyatakan positif COVID-19 sudah dibawa ke Asrama Haji. Sedangkan santri dan pengajar lainnya mengikuti tes rapid dan tes usap. Bagi penghuni ponpes yang hasil tesnya reaktif, diharuskan untuk isolasi di ponpes.
Untuk mencegah penularan COVID-19 di lingkungan ponpes terjadi kembali, maka Kantor Kemenag Sleman memanggil kepala atau pengelola 19 ponpes se-Sleman. Sebanyak 19 ponpes tersebut adalah ponpes yang telah mendapatkan rekomendasi untuk menggelar pembelajaran tatap muka.
"Kami bekerja sama dengan Gugus Tugas akan melakukan penilaian dan monitoring," kata.
Di sisi lain saat ini dari total 145 ponpes di Sleman, ada 50 ponpes yang mengajukan rekomendasi pembelajaran tatap muka. Selain jumlah itu, ponpes lainnya belum berani mengajukan diri untuk menggelar tatap muka.
"Salah satunya mungkin belum lengkapnya sarana prasarana. Hanya saja syarat membuka tatap muka kan bukan hanya sarprasnya. Bisa jadi gugus tugasnya belum memadai," tuturnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
Terpopuler
- Insiden Bendera Terbalik saat Upacara HUT RI ke-80, Paskibraka Menangis Histeris
- Jay Idzes Masih Cadangan, Eliano Reijnders Sudah Gacor
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Agustus: Ada 10.000 Gems dan Pemain 108-111 Gratis
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- 55 Kode Redeem FF Max Terbaru 17 Agustus: Klaim Skin Itachi, Diamond, dan Item 17-an
Pilihan
-
Besok, Mees Hilgers Hengkang dari FC Twente, Menuju Crystal Palace?
-
Pemain Keturunan Liga Inggris Bahas Timnas Indonesia, Ngaku Punya Sahabat di Skuad Garuda
-
Phwa Sian Liong yang Bikin Soviet Mati Gaya: Hilang di Google, Tak Sempat FYP Tiktok
-
5 Rekomendasi HP Memori 512 GB Harga di Bawah Rp 5 Juta, Pilihan Terbaik Agustus 2025
-
Carut Marut Penyelenggaraan Haji RI Mulai Kuota Hingga Transparansi Dana
Terkini
-
Kronologi Lengkap: Bus Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Meninggal di Sleman
-
Dulu Relawan Gempa, Kini Jualan Es: Perjalanan Berliku Eks Napi Teroris Kembali ke NKRI
-
Bantul 'Perang' Lawan Sampah: Strategi Jitu DLH Dongkrak Kapasitas Pengolahan
-
Sleman Diterjang Angin Kencang: Pohon Tumbang, Rumah Rusak Parah di Empat Kapanewon
-
Polresta Sleman Sita 4.231 Botol Miras! Penjual Online Diburu, Ini Ancaman Hukumannya