SuaraJogja.id - Pernyataan imbauan Rektor UGM Panut Mulyono agar mahasiswa tak menggelar demo mendapat protes dari mahasiswanya.
Protes itu diwujudkan dengan aksi kemah di kampus UGM yang dilakukan oleh sebanyak 40 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM.
Belakangan, Rektorat kemudian menggelar dialog bersama menanggapi protes tersebut.
Dalam dialog yang disiarkan langsung oleh akun Instagram Aliansi Mahasiswa UGM, di depan para mahasiswa termasuk Ketua BEM KM UGM, M Sulthan Farras, Rektor UGM, Panut Mulyono menegaskan bahwa yang disampaikannya itu merupakan imbauan bukan larangan.
Ia pun menganggap bahwa tuntutan mahasiswa untuk mencabut pernyataannya itu dirasa tak diperlukan.
"Bahwa pada tanggal 10 atau 11 saya rapat dengan Sri sultan, keluar dari ruang ada wartawan, diskusi ada rumah sakit sardjito dan terakhir ditanya soal demo," ceritanya, Jumat (23/10/2020) lalu.
"Sikap saya sampaikan saat ini pandemi belum berakhir masih jaga jarak ditambah pengalaman yang kemarin tidak ada yang menjamin demo aman. Lalu saya mengimbau adik-adik sebagai kaum intelektual, harus menyalurkan aspirasi melalui langkah akademik," lanjutnya.
"Nanti hasilnya dikemas dan bisa disampaikan ke DPR dan Presiden. Sama sekali tidak ada kata-kata melarang, tapi menghimbau iya untuk menyampaikan aspirasi lewat forum ilmiah di kampus. Kalau disebut melarang, kan tidak ada edaran hingga SK rektor yang melarang demo?" katanya.
"Sifatnya yang saya sampaikan imbauan karena ada pandemi dan pengalaman kemarin yang rusuh. Dan imbauan tidak perlu dicabut karena kalau tidak dilaksanakan tidak apa-apa mau dilaksanakan ya alhamdulillah. Saya tegaskan lagi itu imbauan bukan perintah. kalau tidak diikuti ya tidak apa-apa. Kalau mau demo ya tidak masalah. sama sekali tidak ada larangan," jelasnya.
Lebih jauh, Panut juga menjelaskan mengenai pernyataannya yang disebut mendukung UU Cipta Kerja.
Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19
Ia menyampaikan di forum dialog yang sama bahwa apa yang disampaikannya bukan bentuk dukungan melainkan apresiasi dari tujuan baik yang ingin dicapai dari lahirnya UU Cipta Kerja tersebut.
"Saya sama sekali tidak ada kata-kata dukungan, adanya apresiasi. Itu melihat soal persoalan lapangan kerja yang selama ini kurang baik. dari tujuan baik UU Cipta Kerja itu yang kami apresiasi," terangnya.
"Masalah proses yang banyak tidak setuju, saya juga merespon itu. mari kita salurkan aspirasi kita dengan UU Cipta Kerja sesuai cara yang semestinya. UGM mendukung niat adanya UU tersebut bukan pada prosesnya. UGM sangat menghargai perdebatan terkait konten dan proses dari UU tersebut. Prinsipnya kami mengapresiasi niat baik pemerintah," tambahnya.
Sebelumnya, seperti diberitakan suarajogja.id, sekitar 40 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM nekat berkemah di kampus sejak Selasa (20/10/2020) malam. Aksi ini sebagai bentuk sindiran pada kampus yang menghimbau mereka untuk tidak ikut-ikutan menggelar demo di jalan.
Sejumlah tenda didirikan mahasiswa di sekitar gerbang masuk kampus. Kemah ceria ini bisa diikuti mahasiswa dengan membawa peralatan kemah sendiri.
"Semua mahasiswa yang ingin ikut berpartisipasi silahkan datang dengan membawa sleeping bag atau tenda sendiri," ungkap salah satu koordinator acara Alamsyah Pangestu saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020) malam.
Berita Terkait
-
Jokowi Dorong UGM Cari Solusi Konsep Pertanian dan Industrialisasi
-
Mahasiswa UGM Dituduh Provokator Ricuh di DPRD DIY, Ini Respon Kagama UGM
-
Cerita Riyan, Driver Ojol yang Jadi Dosen di Fakultas Peternakan UGM
-
Mahasiswa UGM Kemah di Kampus Sindir Rektor dan 4 Berita Top SuaraJogja
-
Sindir Ucapan Rektor Soal Larangan Demo, 40 Mahasiswa UGM Kemah di Kampus
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Kecelakaan Lalu Lintas Masih Tinggi, Kasus Narkoba Naik, Ini Kondisi Keamanan Sleman 2025
-
BRI 130 Tahun: Dari Pandangan Visioner Raden Bei Aria Wirjaatmadja, ke Holding Ultra Mikro
-
2 Juta Wisatawan Diprediksi Banjiri Kota Yogyakarta, Kridosono Disiapkan Jadi Opsi Parkir Darurat
-
Wali Kota Jogja Ungkap Rahasia Pengelolaan Sampah Berbasis Rumah Tangga, Mas JOS Jadi Solusi
-
Menjaga Api Kerakyatan di Tengah Pengetatan Fiskal, Alumni UGM Konsolidasi untuk Indonesia Emas