Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Minggu, 25 Oktober 2020 | 15:44 WIB
Ratusan massa ARB menggelar aksi penolakak UU Omnibus Law di Bundaran UGM, DI Yogyakarta, Selasa (20/10/2020). [Muhammad Ilham Baktora / SuaraJogja.id]

"Saya sama sekali tidak ada kata-kata dukungan, adanya apresiasi. Itu melihat soal persoalan lapangan kerja yang selama ini kurang baik. dari tujuan baik UU Cipta Kerja itu yang kami apresiasi," terangnya.

"Masalah proses yang banyak tidak setuju, saya juga merespon itu. mari kita salurkan aspirasi kita dengan UU Cipta Kerja sesuai cara yang semestinya. UGM mendukung niat adanya UU tersebut bukan pada prosesnya. UGM sangat menghargai perdebatan terkait konten dan proses dari UU tersebut. Prinsipnya kami mengapresiasi niat baik pemerintah," tambahnya.

Sebelumnya, seperti diberitakan suarajogja.id, sekitar 40 mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa UGM nekat berkemah di kampus sejak Selasa (20/10/2020) malam. Aksi ini sebagai bentuk sindiran pada kampus yang menghimbau mereka untuk tidak ikut-ikutan menggelar demo di jalan.

Sejumlah tenda didirikan mahasiswa di sekitar gerbang masuk kampus. Kemah ceria ini bisa diikuti mahasiswa dengan membawa peralatan kemah sendiri.

Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19

"Semua mahasiswa yang ingin ikut berpartisipasi silahkan datang dengan membawa sleeping bag atau tenda sendiri," ungkap salah satu koordinator acara Alamsyah Pangestu saat dikonfirmasi, Rabu (21/10/2020) malam.

Alam menyebutkan, aksi tersebut juga menjadi cara mereka menyampaikan aspirasinya terhadap isu-isu yang berkembang saat ini. Tak sekedar kemah, mereka juga menggelar diskusi interaktif dengan tema UU Cipta Kerja Omnibuslaw.

Aksi tersebut dilakukan secara spontan, termasuk dalam menyampaikan ide dan kritisinya. Untuk meramaikan sosmed, mereka mengunggahnya dengan menggunakan tagar #melawandengansantuy.

"Kami sudah dapat ijin untuk menggelar kemah dan acara ini," jelasnya.

Sementara Menteri Aksi Propaganda BEM UGM Aji Wibowo mengungkapkan, kemah tersebut akan mereka lakukan selama 2-3 hari kedepan. Banyak mahasiswa yang tertarik mengikuti aksi tersebut.

Baca Juga: Diperbolehkan Gugus Tugas Gelar Liga 1, DIY Tak Mau Tergesa-gesa Izinkan

"Bahkan yang tidak ikut kemping pun memberikan bantuan logistik buat kam. Sebagian ada yang full di sini tapi lainya tidak karena masih harus ikut UTS (ujian tengah semester-red)," paparnya.

Load More