SuaraJogja.id - Pandemi COVID-19 tak membuat warga membatalkan rencana pernikahan begitu saja. Sekalipun dilaksanakan dalam suasana lebih intim dan khidmat, mengundang lebih sedikit orang.
Saat menikah, sang pengantin tentu akan mengenakan pakaian terbaik mereka. Dan wajah sang mempelai perempuan terpulas sempurna oleh perias.
Lambatnya perekonomian di masa pandemi, membuat orang berpikir keras dalam memilih jasa rias wajah.
Beruntung, bagi warga yang tinggal di Yogya dan sekitarnya, ada sejumlah orang perias yang mau berbagi dengan memberikan jasa rias gratis. Seperti yang dilakukan oleh Arum Puspitorini dan Putra Briliant.
Arum menawarkan jasa rias pengantin gratis bagi masyarakat yang menjadi korban pandemi. Awalnya, apa yang ia lakukan itu menuai pro dan kontra di tengah masyarakat.
"Ada yang menganggap saya hanya mencari sensasi dan popularitas semata. Bahkan ada yang menyerang secara pribadi," kata dia, Senin (26/10/2020).
Namun, Arum tak mempedulikan dan memikirkannya. Karena prinsipnya, Arum punya niat tulus, untuk membantu calon pengantin yang kurang mampu.
"Bukan kali pertama saya melakukan seperti ini. Saya pernah menawarkan rias manten gratis kepada calon pasangan pengantin yang kesulitan pendanaan. Ada yang merespon, ada yang terang-terangan menolaknya," ujarnya.
Arum sepenuhnya sadar bahwa ia bukan orang berada atau kaya raya. Namun menurut dia, hanya dengan memberikan jasa rias gratis, maka ia bisa membantu sesama.
Baca Juga: Tambah 44 Pasien, DIY Tembus 3.506 Kasus Positif COVID-19
"Tidak ada tujuan lain. Kalau ditanya rugi finansial ya ada, tapi tidak ada apa-apanya. Karena ketika berniat baik dengan orang lain, maka Tuhan pasti akan menggantinya dengan yang lebih baik dan lebih. Semua hanya timbul dari hati saya saja,” tutur Arum.
Sementara itu, seorang make up artist Putra Briliant, memberikan jasa paket pernikahan senilai Rp10 juta bagi 10 pasangan yang merupakan tenaga kesehatan (nakes) perawat pasien-pasien COVID-19. Paket itu dibiayai dengan uang dari kantongnya sendiri.
Aksi sosialnya itu berawal dari keprihatinan melihat banyak nakes perawat pasien COVID-19, yang rela menunda pernikahannya karena tugas.
Bukan hanya itu, kenyataan bahwa masih banyak nakes perawat pasien COVID-19 mengeluh, karena ditolak warga dan kesulitan beraktivitas.
"Kami prihatin, nakes yang bertarung di garda depan berjuang merawat dan menyembuhkan pasien COVID-19 malah justru mendapat penolakan warga,” kata dia.
Paket pernikahan gratis bagi nakes perawat COVID-19 ini meliputi rias wajah pengantin dan orang tua pengantin, baju akad, resepsi, hena dan bunga tangan.
Tag
Berita Terkait
-
Viral Video Klaim Dokter Eropa Bilang Covid-19 Tak Berbahaya, Benarkah?
-
Xinjiang Laporkan 137 OTG Covid-19, Pemerintah China Waspada
-
Pegawai Positif Covid-19 Meninggal, Dinsos Sumut Gelar Swab Test Massal
-
Penderita Down Syndrome Lebih Berisiko Alami Kematian Covid-19, Mengapa?
-
Jelang Libur Panjang, Korlantas Polri: Libur Sehat di Rumah Saja
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Waspada! BPBD Sleman Ingatkan Bahaya Cuaca Ekstrem di Oktober, Joglo Bisa Terangkat Angin
-
Srikandi Everest Telah Berpulang, Clara Sumarwati Wafat Usai Berjuang Melawan Sakit
-
Clara Sumarwati Pendaki Indonesia Pertama di Everest Tutup Usia
-
Ini Kata Kemenag Soal Keamanan Bangunan Ponpes di Jogja Pasca Tragedi Ponpes Al Khoziny Sidoarjo
-
Kerja di Luar Negeri Aman? BP3MI DIY Beri Peringatan Penting Sebelum Tergiur Gaji Tinggi