SuaraJogja.id - Pihak Museum Sonobudoyo buka suara setelah ramai surat protes ucapan Natal dari warga Kampung Kauman, Ngupasan, Gondomanan, Jogja.
Warga Kampung Kauman melayangkan surat protes tersebut lantaran di pintu depan Museum Sonobudoyo terpasang hiasan dengan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru.
Kepala Museum Sonobudoyo Setyawan Sahli mengatakan, setiap tahun Museum memang rajin membuat ucapan selamat ketika tiba hari raya.
Namun, Museum Sonobudoyo kali ini ingin menghadirkan konsep yang berbeda tahun ini, dengan rangkaian lampu warna-warni membentuk tulisan “Selamat Natal dan Tahun Baru” lengkap dengan ilustrasi khas hari kelahiran Yesus Kristus.
“Biasanya setiap tahun kami bikin pakai spanduk. Nah, tahun ini kami coba bikin yang beda dari biasanya. Kami bikin pakai lampu-lampu berwarna terus membentuk tulisan ucapan Selamat Natal dan Tahun Baru,” kata Iwan kepada Harian Jogja -- jaringan SuaraJogja.id, Kamis (29/10/2020) malam.
Iwan mengatakan, Museum Sonobudoyo bermaksud melakukan uji coba pemasangan hiasan itu.
Pada Rabu (28/10/2020) sore, Museum mulai memasang rangkaian lampu tersebut tepat di pintu masuk, menghadap Kraton Ngayogyakarta, kemudian langsung menghidupkannya.
Namun, ketika malam tiba, ada warga setempat yang datang ke Museum Sonobudoyo. Mereka meminta Museum mencopot hiasan berisi ucapan selamat Natal itu.
Iwan menuturkan, warga beralasan, perayaan Natal masih terlampau jauh untuk diberi ucapan. Selain itu, tambah Iwan, protes warga juga berkaitan dengan perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca Juga: Kampung Kauman Jogja Protes Ucapan Natal dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya
“Warga minta kami nyopot. Ya, malam itu juga langsung kami copot,” ujarnya.
Pada Kamis, Museum Sonobudoyo juga menerima surat berisi protes keras dari warga setempat terhadap pemasangan hiasan berisi ucapan Natal.
Dalam surat tersebut tertulis, “...pemasangan itu berada di wilayah kampung yang menjadi ikon dan simbol Muslim di Yogyakarta, kami pandang sebagai sikap intoleran.”
Pihak Museum pun berencana membalasanya dengan surat permohonan maaf sebagai respons. Ia menilai, langkah itu merupakan wujud sikap terbuka. Toh, tambah Iwan, warga setempat ibarat wonge dewe.
“Kala museum menggelar acara, tak jarang warga setempat turut serta,” terang dia.
Berita Terkait
-
Kampung Kauman Jogja Protes Ucapan Natal dan 4 Berita SuaraJogja Lainnya
-
Beredar Surat Protes Warga soal Ucapan Natal di Kampung Kauman Yogyakarta
-
Protes Ucapan Natal, Warga Kampung Kauman Surati Kepala Museum Sonoboduyo
-
Pandemi Masih Berlanjut, Keraton Yogyakarta Tiadakan Garebeg Maulud
-
Dipendam Pandemi, Karya Godam Wid NS Hadir di Yogyakarta Komik Weeks 2020
Terpopuler
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Jawa Rp 347,63 Miliar Diincar AC Milan
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Makna Kebaya Hitam dan Batik Slobog yang Dipakai Cucu Bung Hatta, Sindir Penguasa di Istana Negara?
Pilihan
-
Waduh! Cedera Kevin Diks Mengkhawatirkan, Batal Debut di Bundesliga
-
Shayne Pattynama Hilang, Sandy Walsh Unjuk Gigi di Buriram United
-
Danantara Tunjuk Ajudan Prabowo jadi Komisaris Waskita Karya
-
Punya Delapan Komisaris, PT KAI Jadi Sorotan Danantara
-
5 Rekomendasi HP Tahan Air Murah Mulai Rp2 Jutaan Terbaik 2025
Terkini
-
PAD Mandek, Belanja Membengkak: Bantul Cari Jurus Jitu Atasi Defisit 2026
-
MJO Aktif, Yogyakarta Diprediksi Diguyur Hujan Lebat, Ini Penjelasan BMKG
-
Hindari Tragedi Keracunan Terulang! Sleman Wajibkan Guru Cicipi Menu MBG, Begini Alasannya
-
PTS Akhirnya Bernapas Lega! Pemerintah Batasi Kuota PTN, Yogyakarta Jadi Sorotan
-
Kisah Diva Aurel, Mahasiswi ISI Yogyakarta yang Goyang Istana Merdeka