SuaraJogja.id - Pasangan calon bupati dan wakil bupati Bantul nomor urut dua, Suharsono dan Totok Sudarto, sudah sejak lama mengidamkan pertemuan dengan Bawaslu Bantul. Hal itu guna memperjelas beberapa aturan yang dinilai selama ini masih saja rancu dalam pelaksanaannya.
Ketua Tim Pemenangan Suharsono-Totok Sudarto, Arif Iskandar, menyampaikan, pertemuan secara langsung dengan Bawaslu Bantul menjadi begitu penting, mengingat dalam pelaksanaannya, di Pilkada Bantul tahun ini masih ada peraturan yang belum dapat dipahami secara jelas oleh masing-masing paslon.
"Kita sudah sampaikan sejak lama pentingnya pertemuan semacam ini. Kegiatan ini sebagai bentuk koordinasi lanjutan terkait regulasi yang masih membingungkan," ujar Arif saat dikunjungi Bawaslu Bantul di kediaman Suharsono pada Jumat (30/10/2020).
Dijelaskan Arif, kerancuan regulasi itu dapat dilihat semisal dari perbedaan tentang pemberitahuan penyelenggaraan acara. Jika mengacu telegram Polri diatur adalah H-7, sementara PKPU Nomor 13 Tahun 2020 mengatur H-1.
Baca Juga: Audiensi, Paslon Nomor 1 Nilai Bawaslu Bantul Terlalu Fokus ke Urusan Remeh
Kemudian tentang pertanyaan yang bekaitan dengan paslon yang diundang dalam acara masyarakat tertentu. Apa saja hal-hal yang perlu dan boleh disampaikan saat itu dan apa yang tidak boleh.
"Hal-hal itu yang kita sampaikan kepada Bawaslu Bantul agar menjadi catatan, termasuk dalam debat publik putaran pertama kemarin terkait adanya massa paslon lain yang cukup banyak hadir di lokasi," ucapnya.
Arif mengaku sudah memberikan masukan dan saran tersebut kepada Bawaslu agar dapat ditindaklanjuti dengan berkoordinasi dengan KPU, Tim Sukses masing-masing paslon, Gugus Tugas Covid-19, dan semua pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan kampanye Pilkada Bantul 2020. Harapannya, di sisa waktu yang tidak banyak ini dapat terwujud kejelasan dan penertiban secara maksimal.
"Semua pihak harus konsisten untuk bisa menjaga kondisi atau suasan yang kondusif saat penyelenggaraan Pilkada Bantul tahun ini. Celah-celah itu harus segera diperbaiki," tuturnya.
Terkait dengan pelanggaran protokol kesehatan yang masih sempat menjadi temuan Bawaslu, pihaknya mengaku belum pernah mendapat teguran secara tertulis mengenai hal itu. Sejauh ini hanya pemberitahuan lisan saja untuk tetap selalu menjalankan protokol kesehatan.
Baca Juga: Tindaklanjuti Oknum ASN Tak Netral, Bawaslu Bantul Kirimkan Surat ke KASN
Senada, Totok Sudarto menegaskan, Pilkada Bantul harus dilakukan sesuai dengan aturan yang ada. Jika memang terdapat temuan pelanggaran, maka pihak terkait wajib untuk menindaklanjuti dengan tegas.
"Kami akan terus berkomitmen menjaga aturan dan kondusifitas di Bantul ini. Sesuatu yang baik seharusnya dilakukan dengan cara yang baik juga," kata Totok.
Kendati demikian, Totok mengatakan memang agak kesulitan mengendalikan dukungan yang mengalir dari arus bawah. Menurutnya banyaknya relawan dan masyarakat fanatik itulah yang tidak jarang mengagetkan pihaknya.
"Kita punya banyak relawan dan masyarakat fanatik yang tidak jarang membuat sesuatu di luar pengetahuan kita. Nah yang itu harus bisa dikendali oleh pribadi dan kelompok masing-masing," terangnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Bantul Harlina menilai, pertemuan ini memang penting untuk dilakukan. Sebab, selama ini masih ada hal-hal yang menimbulkan suatu apriorori dari peserta pemilihan, tim sukses, hingga relawan yang menganggap pengawas pemilu kadang berat sebelah atau memihak.
"Ini dalam rangka menunjukkan bahwa bawaslu dalam melaksanakan tugas dan kewajiban, kita pastikan tidak akan berat sebelah atau malah diskriminatif, tapi kita akan tunjukkan bahwa kita sudah amanah. Kita juga bisa mempertanggungjawabkan ketugasan bawaslu dalam melakukan proses pengawasan maupun penindakan," tegas Harlina.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Audiensi, Paslon Nomor 1 Nilai Bawaslu Bantul Terlalu Fokus ke Urusan Remeh
-
Tindaklanjuti Oknum ASN Tak Netral, Bawaslu Bantul Kirimkan Surat ke KASN
-
Anak Wapres Azizah Kampanye Pakai Mobil Mewah, Banyak Janjikan Duit Ini Itu
-
Timses Halim-Joko Optimis Elektabilitas Naik Pascadebat Terbuka Pertama
-
Hasil Debat Perdana Pilkada Bantul, Minim Visi Fokus Tebar Pesona
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
Shayne Pattynama Tulis Prediksi Skor Timnas Lawan China di Sandal
-
7 Rekomendasi HP Kamera 108 MP Terbaik 2025: Layar AMOLED, Harga Rp2 Jutaan
-
Manchester United Hancur Lebur: Gagal Total, Kehabisan Uang, Pemain Buangan Bersinar
-
Srikandi di Bali Melesat Menuju Generasi Next Level Dengan IM3 Platinum
-
30 Juta Euro yang Bikin MU Nyesel! Scott McTominay Kini Legenda Napoli
Terkini
-
Lewat Bola dan Sponsorship di GFL Series 3, BRI Tanamkan Nilai Positif ke Anak Muda
-
Hadiah Digital yang Bangkitkan Solidaritas Sosial, Klaim 3 Link Saldo DANA Kaget Ini
-
Moratorium Hotel Sumbu Filosofi Diberlakukan, PHRI Desak Penertiban 17 Ribu Penginapan Ilegal
-
Kelanjutan Soal Besaran Pungutan Ekspor Kelapa, Mendag Ungkap Hal Ini
-
Kabupaten Sleman Diganjar ANRI Award, Bupati Ungkap Strategi Jitu Pelestarian Arsip