SuaraJogja.id - Evakuasi terbatas mulai dilakukan sehari setelah Gunung Merapi statusnya dinyatakan naik dari Waspada ke Siaga.
Sebanyak 125 jiwa yang berada di tiga desa kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang secara bertahap mulai diungsikan ke lokasi yang lebih aman.
Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, proses evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi situasi kritis.
Evakuasi diutamakan untuk warga rentan seperti ibu hamil dan menyusui, balita, lansia, serta penyandang disabilitas.
"Kami melakukan antisipasi agar ketika terjadi situasi kritis tidak menimbulkan banyak korban. Evakuasi ke desa-desa penyangganya (sister village)," kata Nanda di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020).
Data sementara yang dikumpulkan oleh Kecamatan Dukun, jumlah warga yang diungsikan dari Desa Krinjing mencapai 125 orang. Sekitar pukul 10.00 WIB para pengungsi dibawa ke lokasi pengungsian di Desa Deyangan, Kec Mertoyudan.
Sedangkan jumlah warga rentan di Desa Paten diperkirakan mencapai 153 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Mertoyudan, Kec Mertoyudan.
Untuk Desa Ngargomulyo pengungsi diperkirakan mencapai 130 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.
"Ini dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin bisa bertambah melihat situasi dan kondisinya. Semoga kondisi Merapi bisa melandai lagi."
Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Asri, BRI Salurkan 4.320 Bibit Durian ke Jawa Tengah
Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Krinjing, Ari Kenang Riyadi mengatakan, warga yang diungsikan berasal dari Dusun Trono, Pugeran, dan Trayem.
Jumlah pengungsi rentan terbanyak berasal dari Dusun Trayem sebanyak 53 orang. Sedangkan Dusun Trono (25 orang) dan Pugeran (25 orang).
"Evakuasi ternak akan dilakukan setelah kita menyelamatkan seluruh warga. Nantinya tetap akan jadi prioritas evakuasi," ujar Ari Kenang.
Berdasarkan pengamatan SuaraJawaTengah.id di lokasi evakuasi. Cuaca di puncak Merapi terpantau cerah.
Masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa seperti mencari rumput untuk ternak dan berkebun.
Kontributor : Angga Haksoro Ardi
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
ARTJOG 2026 Siap Guncang Yogyakarta, Usung Tema 'Generatio' untuk Seniman Muda
-
Komdigi Tegaskan Pembatasan Game Online Destruktif, Gandeng Kampus dan Industri Optimasi AI
-
Anak Kos Jogja Merapat! Saldo DANA Kaget Rp 299 Ribu Siap Bikin Akhir Bulan Aman, Sikat 4 Link Ini!
-
Kabel Semrawut Bikin Jengkel, Pemkab Sleman Ancam Stop Izin Tiang Baru dari Provider
-
Geger! Rusa Timor Berkeliaran di Sleman, Warga Panik Cari Pemilik Satwa Liar yang Lepas