Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 06 November 2020 | 15:44 WIB
Warga rentan di Desa Krinjing, Kecamatan Dukun dievakuasi. (suara.com/ Angga Haksoro Ardhi). 

SuaraJogja.id - Evakuasi terbatas mulai dilakukan sehari setelah Gunung Merapi statusnya dinyatakan naik dari Waspada ke Siaga.

Sebanyak 125 jiwa yang berada di tiga desa kawasan rawan bencana (KRB) III di Kecamatan Dukun, Kabupaten Magelang secara bertahap mulai diungsikan ke lokasi yang lebih aman. 

Asisten Pemerintahan dan Kesra Kabupaten Magelang, Nanda Cahyadi Pribadi mengatakan, proses evakuasi dilakukan untuk mengantisipasi situasi kritis.

Evakuasi diutamakan untuk warga rentan seperti ibu hamil dan menyusui, balita, lansia, serta penyandang disabilitas.

Baca Juga: Wujudkan Lingkungan Asri, BRI Salurkan 4.320 Bibit Durian ke Jawa Tengah

"Kami melakukan antisipasi agar ketika terjadi situasi kritis tidak menimbulkan banyak korban. Evakuasi ke desa-desa penyangganya (sister village)," kata Nanda di Ruang Command Center, Setda Kabupaten Magelang, Jumat (6/11/2020).

Data sementara yang dikumpulkan oleh Kecamatan Dukun, jumlah warga yang diungsikan dari Desa Krinjing mencapai 125 orang. Sekitar pukul 10.00 WIB para pengungsi dibawa ke lokasi pengungsian di Desa Deyangan, Kec Mertoyudan.

Sedangkan jumlah warga rentan di Desa Paten diperkirakan mencapai 153 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Mertoyudan, Kec Mertoyudan.

Untuk Desa Ngargomulyo pengungsi diperkirakan mencapai 130 jiwa yang akan diungsikan ke Desa Tamanagung, Kecamatan Muntilan.

"Ini dapat berubah sewaktu-waktu. Mungkin bisa bertambah melihat situasi dan kondisinya. Semoga kondisi Merapi bisa melandai lagi."

Baca Juga: Cuaca Jawa Tengah Hari Ini: Berawan dan Berpotensi Terjadi Hujan Ringan

Koordinator Organisasi Pengurangan Risiko Bencana (OPRB) Desa Krinjing, Ari Kenang Riyadi mengatakan, warga yang diungsikan berasal dari Dusun Trono, Pugeran, dan Trayem.

Jumlah pengungsi rentan terbanyak berasal dari Dusun Trayem sebanyak 53 orang. Sedangkan Dusun Trono (25 orang) dan Pugeran (25 orang).

"Evakuasi ternak akan dilakukan setelah kita menyelamatkan seluruh warga. Nantinya tetap akan jadi prioritas evakuasi," ujar Ari Kenang.

Berdasarkan pengamatan SuaraJawaTengah.id di lokasi evakuasi. Cuaca di puncak Merapi terpantau cerah.

Masyarakat masih melakukan aktivitas seperti biasa seperti mencari rumput untuk ternak dan berkebun.

Kontributor : Angga Haksoro Ardi

Load More