Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 06 November 2020 | 10:56 WIB
Puncak Gunung Merapi terlihat dari Sungai Gendol, Bronggang, Cangkringan, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (3/5). [ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah]

SuaraJogja.id - Seiring dengan peningkatan aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG meningkatkan statusnya menjadi Siaga (level III).

Atas perubahan status tersebut, jarak aman dari merapi yang semula 3 Km kini dinaikkan menjadi 5 km.

Sejumlah aktivitas evakuasi terbatas pun mulai terlihat di sejumlah desa yang terletak di lereng merapi dan masuk zona kurang aman.

Di antaranya di tiga dusun yang terletak di Desa Ngargomulyo, Kecamatan Dukun, Magelang.

Baca Juga: Merapi Naik Status, 3 Desa di Magelang Berpotensi Terdampak

Seperti dikutip dari @merapi_uncover, sekitar pukul 09.04, warga yang masuk kategori rentan di tiga dusun tersebut mulai dilakukan evakuasi.

"Kelompok rentan di tiga dusun lereng merapi di Desa Ngargomulyo Kecamatan Dukun, Magelang persiapan dievakuasi menuju sister village Desa Tamanagung, Muntilan," tulisnya.

Sejumlah warga kelompok rentan di Magelang mulai diungsikan ke lokasi yang radiusnya lebih aman dari Gunung Merapi yang berstatus siaga. [@merapi_uncover / Instagram]

Sesuai dengan rekomendasi dari BPPTKG Yogyakarta, Desa Ngargomulyo masuk dalam daerah berbahaya yang bisa terdampak jika sewaktu-waktu merapi erupsi.

Selain Desa Ngargomulyo, dua desa lainnya di kawasan Magelang yang masuk zona berbahaya yakni Krinjing serta Paten.

Sebelumnya BPPTKG mengeluarkan surat pernyataan terkait meningkatnya status Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III).

Baca Juga: UMP Jateng Naik, Apindo Kota Magelang: Pak Ganjar Pencitraan

Dalam surat yang dikirimkan kepada Kepala BNPB, Gubernur DIY dan Jateng, serta Bupati Magelang, Sleman, Boyolali, dan Klaten itu, disampaikan bahwa aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan yang berdampak pada perubahan status, Kamis (5/11/2020).

Load More