SuaraJogja.id - Layangan berbentuk naga dengan panjang menjulang ke langit menjadi primadona masyarakat dalam beberapa waktu terakhir. Namun, tidak sembarangan orang bisa menerbangkan layangan itu; perlu area dan protokol keselamatan yang memadai untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan.
"Dibutuhkan lahan yang bebas dari hambatan apapun baik di di darat saat ada kendaraan, atau di udara terkait kabel atau pesawat. Intinya, area itu harus clear dari lalu lintas apa pun," kata pengurus Talikama atau Perkumpulan Pegiat Layang-Layang Nusantara R Setyo Aji, saat dihubungi awak media, Minggu (8/11/2020).
Aji menuturkan, protokol keselamatan saat menerbangkan layangan, apalagi yang berbentuk naga, harus sangat diperhatikan. Keteledoran sedikit saja bisa membuahkan malapetaka bagi sang pemain layangan, bahkan orang di sekitarnya.
Hal itu mengingat panjang layangan naga, yang dapat mencapai 80 meter. Bagian-bagian tubuh dari layangan sangat perlu diperhatikan agar tidak tersangkut.
Baca Juga: Hias Langit JJLS, Rombongan Pemuda Bantul Terbangkan Layangan Naga 50 Meter
“Minimal ada upaya dari pemerintah untuk memberikan sirkuit, lahan, tempat, atau arena kepada pemain layangan ini. Jadi tidak dibiarkan begitu saja, sehingga bisa lebih terjamin keamanannya," sebutnya.
Aji mengklaim telah memberi tahu pemerintah terkait penyediaan lahan tersebut untuk pemain layang-layang, apalagi pemain layangan yang berada di Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS), dengan lahan tidak terlalu luas serta penuh sesak oleh masyarakat yang datang ingin melihat.
“Belum ada realisasi yang serius dari pemerintah, sejauh ini hanya diimbau saja. Justru kadang malah bergerak, setelah ada kejadian,” imbuhnya.
Ditanya mengenai perkembangan layangan hingga saat ini muncul bentuk naga, Aji menuturkan, layangan ini memang asli dari Indonesia. Namun terkait kapan inovasi layangan ini muncul, ia tidak bisa menyebut dengan pasti.
“Layangan bentuk naga cocok untuk diterbangkan di pesisir dengan angin yang besar," ucapnya.
Baca Juga: Talikama Kite Community, Bermain Layang-layang Itu Bukan Hanya Tarik Ulur
Namun, Aji menyayangkan kesadaran masyarakat yang masih rendah terkait keamanan area saat menerbangkan layangan naga tersebut.
Berita Terkait
-
CEK FAKTA: Patung Naga di Aceh Dihancurkan?
-
9 Naga Jadi 'Kucing Jinak' di Tangan Prabowo? Analis Ungkap Gestur Tak Terduga Para Konglomerat di Istana
-
9 Naga Sowan Prabowo di Istana, Aguan Paling Dekat dan Ada yang Hormat
-
Siapa Orang Tua Agnez Mo? Tak Kalah Mentereng dari Tomy Winata yang Bantah Jadi Ayah Baptis
-
Silsilah Keluarga Tomy Winata: Konglomerat 9 Naga Bantah Jadi Ayah Baptis Agnez Mo
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
Megawati dan Prabowo Subianto Akhirnya Bertemu, Begini Respon Jokowi
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
Terkini
-
Libur Lebaran di Sleman, Kunjungan Wisatawan Melonjak Drastis, Candi Prambanan Jadi Primadona
-
Zona Merah Antraks di Gunungkidul, Daging Ilegal Beredar? Waspada
-
Miris, Pasar Godean Baru Diresmikan Jokowi, Bupati Sleman Temukan Banyak Atap Bocor
-
Kawasan Malioboro Dikeluhkan Bau Pesing, Begini Respon Pemkot Kota Yogyakarta
-
Arus Balik Melandai, Tol Tamanmartani Resmi Ditutup, Polda DIY Imbau Pemudik Lakukan Ini