SuaraJogja.id - Warga lereng Gunung Merapi yang memutuskan untuk mengungsi makin bertambah. Dari data yang tercatat di barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, total pengungsi sudah menyentuh angka 185 orang.
Panewu Cangkringan Suparmono menuturkan, pengungsi terdiri dari beragam usia, mulai dari kelompok rentan hingga pengungsi usia produktif. Pihaknya menduga, penambahan pengungsi yang didominasi oleh pengungsi dewasa ini akibat dari kepanikan atau bahkan trauma yang dialami pascaerupsi Merapi 2010 lalu.
"Mungkin memang karena panik. Namun tidak masalah, barak harus siap untuk menerima setiap pengungsi yang datang. Sebab, memang kami paham menghilangkan trauma itu susah," ujar Suparmono kepada awak media di barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Senin (9/11/2020).
Suparmono menjelaskan, secara rinci pengungsi yang ada di barak pengungsian Glagaharjo, terdapat 21 anak untuk pengungsi yang berusia kurang dari 2 tahun, sementara untuk yang rentang usia 3 hingga 5 tahun ada 8 orang.
Jumlah 23 orang berasal dari rentang usia 6 hingga 18 tahun. Sedangkan pengungsi yang berusia dewasa atau dalam kategori 18 tahun ke atas berjumlah 52 orang dan lansia tercatat 82 orang.
"Untuk pengungsi yang masuk kategori dewasa itu sudah termasuk 1 ibu hamil dan 12 difabel,” paparnya.
Ditanya mengenai ketersediaan logistik, Suparmono mengaku, logistik hingga saat ini masih tersedia sangat cukup. Jika memang ada kekurangan, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak kabupaten dan provinsi untuk penyediaan.
Namun, ia juga meminta untuk pihak-pihak terkait bisa menyiapkan logistik di barak penyangga. Artinya, meskipun belum digunakan, setidaknya barak itu sudah siap jika sewaktu-waktu memang terpaksa digunakan.
Sebelumnya, diketahui bahwa Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah menaikkan status aktivitas Gunung Merapi dari Waspada (Level II) menjadi Siaga (Level III) pada Kamis (5/11/2020) lalu. Seiring dengan peningkatan status itu sekaligus ditetapkan bahwa radius bahaya akibat erupsi Merapi menjadi 5 km dari puncak.
Baca Juga: Kisah Perjuangan Manda Belajar Online di Area Tambang Pasir Merapi
Dengan radius tersebut setidaknya ada warga dari tiga dusun di tiga kalurahan yang harus terdampak. Tiga dusun itu adalah Kalitengah Lor, Kalurahan Glagaharjo; Kaliadem, Kalurahan Kepuharjo; dan Pelemsari, Kalurahan Umbulharjo.
Berita Terkait
-
Kisah Perjuangan Manda Belajar Online di Area Tambang Pasir Merapi
-
44 Relawan Rapid Test di Barak Pengungsian Glagaharjo, 1 Orang Reaktif
-
Banyak dari Luar Daerah, Relawan Pengungsian Glagaharjo Jalani Rapid Test
-
Pemkab Magelang Siapkan Lokasi Pengungsi Merapi Standar Prokes Covid-19
-
Pengungsi Merapi Datang, Suparmono: Butuh Lebih Banyak Masker Medis
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Kemera Terbaik, Mudah Tapi Bisa Diandalkan
Terkini
-
Bek Andalan PSS Sleman Cedera, Jajang Mulyana Diragukan Tampil Lawan Kendal Tornado FC
-
Tiga Warna, Satu Meja: Hotel Tentrem Yogyakarta Sukses Perkuat Diplomasi Prancis dan Indonesia
-
Penataan PKL di Jalan Persatuan UGM Masih Tersendat, Pemkab Sleman Tunggu Perda Baru
-
'Aksi Kami Kem-Arie': Mahasiswa Ilmu Sejarah UNY Turun Tangan Bela Rekan yang Dikriminalisasi
-
Yogyakarta Darurat Kesehatan Mental: Krisis Depresi dan Gangguan Jiwa Mengintai Generasi Muda