Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Selasa, 10 November 2020 | 13:17 WIB
Warga mengevakuasi hewan ternak ke hunian tetap di Pedukuhan Singular, Kalurahan Glagaharjo, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman, Senin (9/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

"Menurut pemahaman saya masih ada waktu, apalagi status Merapi masih Siaga, belum Awas. Mudah-mudahan dalam waktu dekat segera bisa evakuasi, sehingga sebelum terjadi erupsi, semua ternak sudah bisa dievakuasi," terangnya.

Selain itu, pihaknya masih akan terus menyisir permukiman warga di sejumlah titik, untuk mengedukasi pentingnya upaya evakuasi ternak, agar 94 sapi bisa seluruhnya dievakuasi.

"Kalau kapasitas kandang yang ada, 120 cukup," terangnya.

Kepala Pelaksana BPBD Sleman Joko Supriyanto menyatakan, ternak produktif milik warga terdampak sudah dievakuasi ke Singlar sejak 9 November 2020.

Baca Juga: Duh, Tiga Pengungsi Merapi di Magelang Reaktif Covid-19

Pertimbangan ternak produktif dievakuasi lebih dulu, karena kandang komunal yang sudah disiapkan di lokasi pengungsian ternak merupakan kandang yang sudah permanen, bagus dan dinilai laik untuk menampung ternak produktif.

"Karena kalau tidak laik, sapi tidak bisa menghasilkan susu. Sapi pedaging juga kami bangunkan kandang yang baik di lapangan," tandas Joko.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More