Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana | Hiskia Andika Weadcaksana
Selasa, 17 November 2020 | 10:30 WIB
Kondisi shelter atau kandang ternak sementara yang berada di samping barak pengungsian Balai Kalurahan Glagaharjo, Cangkringan, Sleman, Selasa (17/11/2020). - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Sleman terus memaksimalkan evakuasi hewan ternak milik warga Pedukuhan Kalitengah Lor, Glagaharjo, Cangkringan, Sleman. Evakuasi ternak yang sempat terkendala ketersediaan tempat saat ini sudah mulai berjalan kembali.

Plt Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Sleman Nawang Wulan mengatakan, data terbaru mencatat, sebanyak 139 dari total 294 ekor ternak warga Kalitengah Lor telah dievakuasi.

Lebih rinci, 139 hewan ternak itu adalah sapi, yakni 76 ekor sapi potong dan 63 sapi perah.

"Setidaknya sudah 139 ekor hewan ternak yang telah dievakuasi ke tujuh tempat," ujar Nawang saat dikonfirmasi awak media, Selasa (17/11/2020).

Baca Juga: Juru Kunci Ungkap Tanda-Tanda Erupsi Merapi: Ilmu Titen Warga Sudah Melekat

Nawang menyampaikan, 139 ekor hewan ternak milik 55 warga tersebut telah dievakuasi menuju tujuh tempat yang berbeda: Pedukuhan Singlar, Pedukuhan Gading, Huntap Karangkendal, Huntap Pagerjurang, Pedukuhan Jetis Sumur, Klaten, dan terbaru kandang yang ada di lapangan dekat Balai Kalurahan Glagaharjo.

"Memang ada satu warga yang memiliki lebih dari satu sapi. Lalu beberapa ada yang dititipkan ke saudaranya juga," ucapnya.

Disebutkan Nawang, sejauh ini sapi perah mayoritas dititipkan ke kandang komunal di Singlar.

Sementara untuk sapi potong akan sesuai rencana awal, yang langsung menuju ke lapangan di samping barak pengungsian Glagaharjo.

Pembangunan kandang sendiri saat ini masih terus berlangsung. Kendati begitu, dari pantauan SuaraJogja.id, sudah terlihat beberapa hewan ternak yang tiba di kandang tersebut.

Baca Juga: Seminggu Lebih Mengungsi, Dalinem: Pegel-Pegel kalau Tidak Nyambut Gawe

"Kalau untuk sapi perah memang perlu kandang yang lebih memadai, mengingat produktivitas susu yang akan dihasilkan. Selain Singlar, mungkin juga akan kami tambah dengan rumah-rumah warga di sekitar barak pengungsian," tuturnya.

Sementara itu dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Sleman, Heru Saptono menuturkan bahwa kandang darurat yang dibangun di lapangan dekat Balai Kalurahan Glagaharjo itu mencakup setidaknya 200 ekor hewan ternak.

Namun tidak hanya di lapangan itu saja, pihaknya juga akan menyiapkan 10 kandang darurat lainnya.

"Memang sudah mulai dibangun untuk shleter atau kandang darurat ini. Di lapangan Glagaharjo itu sudah jadi dua kandang. Rencana bakal dibangun 10 kandang, yang masing-masing nanti bisa diisi 20 ekor," kata Heru.

Haru menambahkan, proses pembangunan kandang darurat itu ditargetkan selesai pada minggu ini. Harapannya, hal itu membuat ternak dapat segera dievakuasi.

"Intinya kalau kandang sudah jadi, langsung evakuasi. Kemungkinan minggu ini selesai karena pekerjaan yang lumayan cepat," tandasnya.

Load More