SuaraJogja.id - Pesan berantai agar memilih salah satu pasangan calon bupati dan wakil bupati Gunungkidul beredar dalam grup WhatsApp penerima Program Keluarga Harapan (PKH).
Pesan tersebut menampilkan salah satu kelompok dari PKH di sebuah dusun.
"Ibu ngapunten sedikit kampanye ngih, seperti td yg di bicarakan
bu pendamping tentang calon bupati,bahwasanya yg berkaitan dengan pkh nikuno jadi mongo untuk pilihan bupati besok coblos no (tertentu) ngih.
Kulo.mboten maksa cuma ngajak karena pilihan itu hak pribadi masing2_tp menawi pngen pkhne langeng ngih niku wau no....
Sepindah malih kulo mboten maksa cuma sekedar mengulang penjelasan bu pendamping dan mungkin bagi ygtddenger * piyambak saking bu pendamping mungkin lebih tau," demikian pesan yang tertulis dalam grup WA tersebut. Pesan itu pun kini viral di media sosial sejak Senin (16/11/2020) malam.
Koordinator Pendamping PKH Gunungkidul Herjuno Pangaribowo mengakui adanya pesan berantai tersebut.
Ia menandaskan bahwa pesan tersebut berasal dari oknum di luar PKH.
Menurut Herjuno, Pendamping PKH hanya menyampaikan bahwa besok tanggal 9 Desember 2020, Gunungkidul punya hajatan pemilihan bupati serta imbauan agar masyarakat memilih pendamping yang tepat sesuai hati nurani, bukan karena uang.
Baca Juga: Sering Ingatkan, Bawaslu Gunungkidul Masih Temui Ribuan APK Langgar Aturan
"Pilihlah pemimpin yang tepat, sesuai hati nurani. KPM [Kelompok Penerima Manfaat] PKH, jangan demi uang lalu memilih yang memberi uang paling besar dan lain-lain," kata Herjuno.
"Tidak ada ajakan dari PKH untuk ke paslon tertentu," imbuhnya.
Terkait dengan hal tersebut, pihaknya sudah melakukan klarifikasi pada pendamping PKH termasuk Koordinator Kecamatan (Korcam) PKH Kapanewonan Gedangsari serta desa dan kecamatan.
Ia mengatakan, akan ada teguran jika memang terdapat pelanggaran dari pendamping PKH, tetapi saat ini pihaknya baru tengah melakukan klarifikasi dan informasi terkait hal tersebut.
Namun berdasarkan informasi yang sementara ia dapat dari pendamping, para pendamping tidak menyampaikan pesan seperti itu.
"Untuk KPM PKH yang membuat pernyataan seperti itu sedang kami klarifikasi juga karena KPM tersebut beda presepsi dengan apa yang disampaikan pendamping," tandasnya.
Berita Terkait
-
Sering Ingatkan, Bawaslu Gunungkidul Masih Temui Ribuan APK Langgar Aturan
-
Intensitas Kampanye Tatap Muka di Gunungkidul Tertinggi di Indonesia
-
Beredar Pesan Berantai Camat Setu Tangsel Imbau Pelajar Tak Ikut Demo Besok
-
Mengintip Grup WA KAMI Dinilai Tak Etis, Rocky Gerung Beri Ancaman Sadis
-
Berawal Dari Grup WA, Camat Banguntapan Buka Pasar Barter
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
-
Profil Superbank (SUPA): IPO Saham, Harga, Prospek, Laporan Keuangan, dan Jadwal
-
Jelang Nataru, BPH Migas Pastikan Ketersediaan Pertalite Aman!
Terkini
-
Trah Sultan HB II Ultimatum Inggris! Ribuan Manuskrip Geger Sepehi 1812 Harus Dikembalikan
-
Terdesak Utang Pinjol, Pemuda di Sleman Nekat Gasak Laptop di Kos-Kosan
-
Faber Instrument: UMKM Kayu Jati Cianjur yang Sukses Tembus Pasar Global Berkat Dukungan BRI
-
Derita Guru Saat Kurikulum Terus Berubah, Kesejahteraan Jalan di Tempat Hingga AI yang Ancam Profesi
-
BRI Peduli Beri Apresiasi dan Salurkan Bantuan di SDN Sukamahi 02 Megamendung