SuaraJogja.id - Bencana erupsi Merapi pada 2010 menyebabkan meluapnya Sungai Krasak, akibat banjir lahar dingin. Sebagai mitigasi, kalurahan Sumberrejo, Kapanewon Tempel sudah mempersiapkan sejumlah langkah.
Pj Lurah Sumberrejo Supardi menjelaskan, persiapan yang dimiliki antara lain ketersediaan barak pengungsian, logistik hingga relawan yang bertugas. Pada 2010 lalu, lahar dingin dari Merapi yang mengalir di sungai yang berhulu di bawah lereng juga sampai ke Sungai Krasak.
"Material lahar dingin bisa ditahan oleh tanggul setinggi 7 meter di tepian sungai, tapi airnya merendam area persawahan. Sedikitnya kira-kira ada 60-70 Hektare lahan sawah yang terendam," kata Supardi ditemui di Balai Kalurahan Sumberrejo, Selasa (17/11/20200.
Saat ini, pihak kalurahan telah memastikan kondisi tanggul yang dibangun sekitar 1970 itu masih bagus dan mampu menahan adanya material Merapi apabila melewati aliran Sungai Krasak. Hanya ia berharap, erupsi Merapi kali ini tidak sampai seperti 2010.
Baca Juga: Mitigasi Erupsi Merapi, 128 Ekor Hewan Ternak Dievakuasi ke TES Balerante
Untuk mewaspadai risiko erupsi serupa tahun 2010, warga di Sumberrejo pun telah mempersiapkan sejumlah hal, di antaranya logistik mitigasi bencana dan perlengkapan dapur.
Selain itu mereka juga sudah membangun barak pengungsian yang dananya berasal dari bantuan Kementerian Sosial. Barak pengungsian tersebut berkapasitas 300-400.
"Kami termasuk KRB I karena berada di bantaran Sungai Krasak. Barak [ada] dengan harapan jangan digunakan, tapi kami tetap berjaga," ungkapnya.
Secara geografis, wilayah Kalurahan Sumberrejo berjarak 15 Km dari puncak Gunung Merapi. Sedangkan Sungai Krasak membentang sejauh 3-4 Km di wilayah Kalurahan Sumberrejo.
Untuk sementara ini, dengan rekomendasi BPPTKG perihal radius bahaya sejauh 5 Km dari puncak Merapi, Sumberrejo masih berada dalam fase aman.
Baca Juga: Kondisi Merapi Terkini, Kekuatan Erupsinya Diprediksi Lebihi Tahun 2006
Terkait aktivitas di wilayah sungai yang berhulu di Lereng Merapi, Pemkab Sleman dalam hal ini Dinas Perhubungan telah mengambil tindakan antisipasi. Yaitu dengan menempatkan personel, berjaga di jalur penambangan.
Plt Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Sleman Arip Pramana mengatakan bila saat ini sudah tidak banyak penambang yang beraktivitas.
"Jika pun ada, aktivitasnya lumayan jauh dari Gunung Merapi," ujarnya.
Dishub telah membagi personel untuk bertugas dalam tiga kali giliran, pagi, siang, malam. Khusus petugas jaga malam, mereka juga membawa alat penerangan.
Dari hasil pemantauan, sudah tidak ditemukan truk tambang yang naik ke atas, kecuali wilayah sekitar Pedukuhan Gadingan, sekitar 11 Km dari puncak.
Sebelumnya, Kepala BPPTKG Hanik Humaida mengatakan, jika saat ini aktivitas Gunung Merapi mengalami peningkatan. Untuk itu, pihaknya mengimbau agar aktivitas penambangan dihentikan sementara waktu.
"Kami imbau untuk tidak dilakukan penambangan di Kawasan Rawan Bencana (KRB) 3 karena ini resikonya sangat tinggi. Kalau terjadi sesuatu maka apa sulit untuk menghindar," tutur Hanik.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Cegah Covid-19, Posko Pengungsi Merapi Sajikan Makanan dengan Prasmanan
-
Sempat Mandek, Evakuasi Ternak Warga di Lereng Gunung Merapi Mulai Lagi
-
Hindari Stres, Ada Bilik Asmara untuk Pengungsi Merapi
-
Juru Kunci Ungkap Tanda-Tanda Erupsi Merapi: Ilmu Titen Warga Sudah Melekat
-
Seminggu Lebih Mengungsi, Dalinem: Pegel-Pegel kalau Tidak Nyambut Gawe
Tag
Terpopuler
- Eks Pimpinan KPK: Ustaz Khalid Basalamah Bukan Saksi Ahli, Tapi Terlibat Fakta Kuota Haji
- Jahatnya Sepak Bola Indonesia, Dua Pemain Bidikan Persija Ditikung di Menit Akhir
- 5 Rekomendasi Bedak Tahan Air dan Keringat Murah: Anti Luntur Sepanjang Hari
- Klub Impian Masa Kecil Jadi Faktor Jay Idzes Terima Pinangan Aston Villa
- 6 Mobil Bekas 7 Seater Termurah: Nyaman untuk Keluarga, Harga di Bawah Rp 70 Juta
Pilihan
-
Diogo Jota Tewas di Jalanan Paling Berbahaya: Diduga Pakai Mobil Sewaan
-
Riau Bangga! Tarian Anak Pacu Jalur Viral Dunia, Ditiru Bintang PSG hingga Pemain AC Milan
-
Baru Jabat 4 Bulan, Erick Thohir Copot Dirut Bulog Novi Helmy Prasetya dan Disuruh Balik ke TNI
-
Resmi! Ramadhan Sananta Gabung ke Klub Brunei Darussalam DPMM FC, Main di Liga Malaysia
-
CORE Indonesia: Ada Ancaman Inflasi dan Anjloknya Daya Beli Orang RI
Terkini
-
Kelana Kebun Warna: The 101 Yogyakarta Hadirkan Pameran Seni Plastik yang Unik dan Menyentuh
-
BRI Dukung UMKM Sanrah Food Berkembang dari Warung ke Ekspor Global
-
Langgar Aturan Imigrasi, 14 WNA Dideportasi Imigrasi Yogyakarta
-
Setya Novanto Bebas Lebih Cepat? MA Pangkas Hukuman Korupsi e-KTP, Pakar Geram!
-
Solo-Jogja Makin Lancar: Tol Klaten-Prambanan Beroperasi Penuh, Ini yang Perlu Anda Siapkan