SuaraJogja.id - Kasus kekerasan seksual yang dialami anak di bawah umur mengalami peningkatan di Kabupaten Bantul. Tak hanya soal kuantitas atau jumlah korban yang meningkat, namun kualitas kekerasan tersebut juga bermacam-macam.
Banit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Sat Reskrim Polres Bantul, Aipda Musthafa Kamal menyebut dari kuantitas dan kualitas tersebut, pelaku mayoritas adalah lansia.
"Dari kasus yang kami tangani, pelaku merupakan lansia. Memang ada yang remaja dan dibawah umur, namun lansia yang paling banyak," kata Kamal ditemui wartawan di Mapolres Bantul, Kamis (19/11/2020).
Ia menjelaskan, dari segi kuantitas, satu orang pelaku bisa melakukan aksi tak senonohnya kepada dua atau lebih dari satu korban.
Baca Juga: Gelar Razia Prokes di Bantul, Satpol PP Ciduk 118 Pelanggar
"Jadi satu perkara itu artinya satu pelaku (melakukan tindakan) ada 6 korban, bahkan paling banyak itu 8 korban. Jadi kuantitasnya banyak dari situ, ini yang kami tangani bersama UPDT PPA Kabupaten Bantul," ujar Kamal.
Ia menjelaskan dari laporan kasus yang ditangani Polres Bantul, sejak Januari-November terdapat 20 kasus. Angka itu belum tercatat dengan kasus yang ada di Polsek dan data yang dimiliki UPDT PPA Kabupaten Bantul.
Kamal menuturkan, kualitas perkara tersebut bermacam-macam. Ironisnya kekerasan seksual terhadap korban (anak) dilakukan oleh orang terdekat.
"Memang orang terdekat, ada kakek dengan keluarganya sendiri. Selain itu ada bapak kandung dengan anaknya. Jadi sangat miris ketika membahas persoalan ini," ujar dia.
Kamal tak menampik kasus lainnya yang lebih memprihatinkan pernah terjadi di Kecamatan Pajangan. Unit PPA Sat Reskrim Polres Bantul dan lembaga lain yang sudah melakukan penyuluhan berupa psikososial, malah mendapati kasus yang lebih miris.
Baca Juga: Diduga Oven Kayu Terlalu Panas, Pabrik Mebel di Bantul Terbakar
"Jadi sebelumnya wilayah tersebut pernah terjadi kasus kekerasan seksual terhadap anak. Akhirnya kami beri penyuluhan kepada warga. Namun peristiwa itu muncul lagi, bahkan cukup memprihatinkan karena dilakukan antarsatu keluarga," keluh Kamal.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Ingatkan Publik Kawal Kasus Mantan Kapolres Ngada agar Korban Dapat Keadilan
-
Biadab! Dokter Residensi Unpad Tersangka Perkosa Pasien: Modus Cek Darah Keluarga
-
Tips Lindungi Diri dari Pelecehan Seksual, Belajar dari Kasus Dokter Residen Perkosa Keluarga Pasien
-
Apa Itu Tes Crossmatch? Diduga Modus Kekerasan Seksual Residen Anestesi Unpad ke Penunggu Pasien
-
Ironi Dugaan Pelecehan Dokter Residen pada Keluarga Pasien, Dibius Demi Lancarkan Aksi
Terpopuler
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
- Titiek Puspa Meninggal Dunia
- Gacor di Liga Belanda, Sudah Saatnya PSSI Naturalisasi Pemain Keturunan Bandung Ini
- Eks Muncikari Robby Abbas Benarkan Hubungan Gelap Lisa Mariana dan Ridwan Kamil: Bukan Rekayasa
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Diwarnai Parade Gol Indah, Borneo FC Tahan Persib Bandung
-
Persija Terlempar dari Empat Besar, Carlos Pena Sudah Ikhlas Dipecat?
-
Momen Timnas Indonesia U-17 Gendong ASEAN Jadi Pembicaraan Media Malaysia
-
Terbang ke Solo dan 'Sungkem' Jokowi, Menkes Budi Gunadi: Dia Bos Saya
-
6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Terkini
-
Maut di Jalan Wates: Ninja Hantam Tiang, Satu Nyawa Melayang
-
Jogja Diserbu 4,7 Juta Kendaraan Saat Lebaran, 9 Nyawa Melayang Akibat Kecelakaan
-
Malioboro Bau Pesing? Ide Pampers Kuda Mencuat, Antara Solusi atau Sekadar Wacana
-
BI Yogyakarta Catat Penurunan Drastis Peredaran Uang Tunai saat Lebaran, Tren Transaksi Berubah
-
Kantongi Lampu Hijau dari Pusat, Pemkab Sleman Tancap Gas Isi Kursi Kosong OPD