SuaraJogja.id - Semester Genap Tahun Ajaran (TA) 2020, sekolah-sekolah yang berada di bawah naungan kelola Dinas Pendidikan Sleman diperbolehkan untuk mulai menerapkan pembelajaran tatap muka.
Kepala Dinas Pendidikan Sleman Ery Widaryana menjelaskan, pembelajaran tatap muka diperkirakan dimulai pada pekan kedua Semester Genap TA 2020. Diketahui, awal Semester Genap 2020 adalah 4 Januari 2021.
"Pekan pertama, kami minta sekolah mematangkan persiapan mereka terlebih dahulu segala sesuatunya," ujarnya, Senin (23/11/2020).
Ia menambahkan, kendati telah diperbolehkan menyelenggarakan KBM tatap muka, sekolah tetap harus menerapkan protokol kesehatan secara ketat; mengatur kursi dan tata ruang kelas diperuntukkan bagi 50% kapasitas; tatap muka khusus untuk pembelajaran saja, tidak diperbolehkan ada kegiatan lain; baik anak-anak maupun orang tua saat mengantar dan menjemput siswa tidak diperkenankan berkerumun.
Sejauh ini, mayoritas sekolah di Sleman baik SD dan SMP siap untuk menyelenggarakan tatap muka, termasuk sarana dan prasarana di sekolah.
"Karena sudah sejak satu bulan lalu, kami minta mereka mempersiapkan diri. Sejumlah SMP dan SD sudah buat video simulasi pembelajaran tatap muka. Video itu selanjutnya diperlihatkan kepada orang tua siswa, agar dapat memahaminya," tambah Ery.
Sebelum mengikuti pembelajaran tatap muka, setiap anak juga harus mengantongi izin dari orang tua mereka. Apabila orang tua siswa tidak memperbolehkan, sudah barang tentu siswa yang bersangkutan juga tak bisa mengikuti pembelajaran tatap muka.
"Demikian juga kalau sekolah belum siap, ya tidak wajib [memulai tatap muka]," terangnya.
Khusus untuk sekolah yang memiliki kelas khusus olahraga (KKO), maka pembelajaran tatap muka hanya untuk materi teori, sedangkan mapel praktik olahraga tetap diselenggarakan secara daring dari rumah.
Baca Juga: Pemda Izikan Belajar Tatap Muka, Mendikbud Ingatkan Hal-hal ini
"Kalau teori olahraga silakan," kata Ery lagi.
Untuk semua sekolah, bukan hanya KKO, praktik olahraga tidak boleh diselenggarakan secara tatap muka, demikian juga dengan kegiatan ekstrakurikuler.
Penerapan belajar tatap muka akan dievaluasi dan diterapkan secara bertahap. Apabila pelaksanaannya bagus, maka porsi penerapannya berangsur-angsur semakin ditambah.
Kebijakan dimulainya pembelajaran tatap muka dimungkinkan akan diikuti Surat Edaran resmi dari Pemerintah Kabupaten Sleman. Selanjutnya, Dinas Pendidikan berkoordinasi dengan lintas OPD, kepolisian, TNI.
"Untuk memantau anak-anak saat berangkat dan pulang, di jalan-jalan, jangan sampai yang harusnya pulang malah bergerombol," tegasnya.
Kepala Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol Sekretariat Daerah Sleman Shavitri Nurmala mengungkapkan, hingga hari ini Pemerintah Kabupaten Sleman masih belum mengeluarkan SE maupun SK terkait diberlakukannya pembelajaran tatap muka di wilayah Kabupaten Sleman.
Berita Terkait
-
Pemda Izikan Belajar Tatap Muka, Mendikbud Ingatkan Hal-hal ini
-
Bawaslu: KPU Sleman Terbukti Melakukan Pelanggaran Kode Etik
-
Curah Hujan Tinggi, DLH Sleman Bersihkan Ranting Pohon yang Mudah Tumbang
-
Dinsos Sleman Pastikan Bantuan Sosial Tak Jadi Media Kampanye
-
Seluruh DIY Zona Merah Corona, Kadinkes Sleman: Membara
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Moisturizer Anti Aging Wardah agar Wajah Bebas Flek Hitam dan Glowing
- Dukung Pertumbuhan Ekosistem Kecantikan dan Fashion, BRI Hadirkan BFF 2025
- Kantornya Dikepung Ribuan Orang, Bupati Pati Sudewo: Saya Tak Bisa Dilengserkan
- Eks Menteri Agama Gus Yaqut Dicekal Terkait Korupsi Haji! KPK Ungkap Fakta Mengejutkan
- 5 Rekomendasi Bedak Padat yang Tahan Lama dan Glowing, Harga Mulai Rp30 Ribuan
Pilihan
-
Jelang Pidato Prabowo, Harga Emas Antam Merosot Jadi Rp 1.909.000 per Gram
-
80 Tahun Kemerdekaan RI: Lapangan Kerja Kurang, 7 Juta Nganggur, 70 Juta Bekerja Tanpa Jaminan!
-
Core Indonesia: 80 Tahun Merdeka, Indonesia Masih Resah soal Kondisi Ekonomi
-
Efisiensi Anggaran jadi Bumerang, Kenaikan PBB Bikin Warga Pati Hingga Cirebon Berang
-
Kenaikan PBB 250 Persen Bikin Warga Pati Ngamuk, Kebijakan Efisiensi Anggaran Disebut Biang Keroknya
Terkini
-
Kemarau Panjang: Warga Bantul Diimbau Hemat Air di Tengah Krisis Kekeringan
-
Skandal Kakao Fiktif: Direktur UGM Dinonaktifkan, Nasibnya di Ujung Tanduk
-
Makan Bergizi Gratis di Sleman Malah Bikin Celaka? Pengobatan Siswa Keracunan Ditanggung Pemkab
-
BRI Peduli Tingkatkan Literasi Anak Negeri di SD Negeri (SDN) 1 Malaka Pada Momen HUT RI
-
Honda Jazz Hantam Motor di Bugisan: 2 Nyawa Melayang! Pengemudi Belum Jadi Tersangka, Kenapa?