Scroll untuk membaca artikel
Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana
Selasa, 24 November 2020 | 16:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (24/11/2020). - (SuaraJogja.id/Putu)

SuaraJogja.id - Pemda DIY akan menambah 200 tenaga kesehatan (nakes) untuk menangani pasien COVID-19. Hal ini dilakukan menyusul sejumlah rumah sakit yang mengalami kekurangan sumber daya manusia (SDM) untuk berbagai posisi, seperti dokter, Ahli Teknologi Laboratorium Medik (ATLM), radiografer, dan sebagainya.

“Beberapa rumah sakit salah satu kendalanya adalah keterbatasan, bukan kurang, keterbatasan SDM. Nah, maka kami berupaya bagaimana mencoba memenuhi kebutuhan itu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Selasa (24/11/2020).

Penempatan nakes, menurut Pembajun, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing rumah sakit rujukan penanganan COVID-19. Dinas kesehatan sudah menyampaikan kebutuhan tersebut kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes).

Diharapkan bantuan SDM ini bisa didatangkan sesegera mungkin supaya bisa mencukupi kebutuhan di masing-masing rumah sakit rujukan.

Baca Juga: Kamar Covid-19 di RS Sardjito Hampir Penuh, Banu: Covid-19 Itu Masih Ada!

"Nanti dapatnya berapa, ya enggak tahu, belum, karena kita sudah bersurat tapi belum ada feedback [dari Kemenkes]," paparnya.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinkes DIY Yuli Kusuma Astuti menambahkan, Pemda juga akan menambah tempat tidur di rumah sakit rujukan. Namun, Dinkes belum mengajukan jumlah tempat tidur yang dibutuhkan bagi pasien COVID-19 tersebut.

"Untuk penambahan jumlah bed itu tidak linear dengan jumlah nakes karena untuk merawat satu pasien itu membutuhkan banyak tenaga, baik dokter maupun perawat," jelasnya.

Sementara, Direktur Utama RSUP Dr Sardjito Rukmono Siswishanto mengungkapkan, tiga rumah sakit di DIY yang diprioritaskan mendapatkan bantuan dari Kemenkes tersebut yakni RSUP Dr Sardjito, RSA UGM, dan RSPAU dr S Hardjolukito.

"Penambahan kapasitas rumah sakit ini didasari peningkatan kasus COVID-19. Kita ingin bgaimana supaya peningkatan jumlah kasus yang kita ketahui itu bisa direspon dengan peningkatan kapasitas rumah sakit. Kan kendala tak cuma ruangan, juga SDM, karena perlu kekhususan," imbuhnya.

Baca Juga: Cerita Dokter Kerja Keras Meyakinkan Masyarakat Agar Mau Vaksin

Kontributor : Putu Ayu Palupi

Load More