SuaraJogja.id - Polda DIY bongkar dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh EBP, warga Kediri, Jawa Timur terhadap Sri Utami, janda asal Karangasem, Muntuk, Dlingo, Bantul, 7 tahun silam.
Kabid Humas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto mengungkapkan, kasus tersebut berada dalam penyelidikan Polda DIY, Polres Sleman dan Polsek Pakem setelah diawali dengan ditemukannya sesosok jenazah perempuan tanpa identitas, di sebuah kebun salak, 4 Februari 2013.
Direskrimum Polda DIY Kombes Pol Burkan Rudi Satria menjelaskan, jenazah perempuan mengenakan pakaian terusan berwarna biru tersebut, diperkirakan berusia di atas 35 tahun.
Saat ditemukan, pada tubuh korban terdapat luka di leher, kepala, dan keluar darah dari mulut, telinga, kaki. Jenazah korban juga tertutup daun salak.
Baca Juga: Pro Kontra Bilik "Ayah Bunda" di Pengungsian Merapi, Ini Kata BPBD Sleman
"Penyelidikan cukup lama, pelaku menghilang. Identitas korban baru ditemukan kemarin (Rabu (2/12/2020)) dari keterangan tersangka," ujarnya, dalam rilis di Mapolda DIY, Kamis (3/12/2020).
Burkan mengungkapkan, pihaknya mengalami kesulitan mengidentifikasi korban, karena saat ditemukan 7 tahun lalu, kondisi jenazah korban sudah rusak dan tak ada identitas yang berada di sekitar lokasi penemuan korban. Penelusuran ulang kasus ini dimulai kembali secara lebih mendalam sejak enam bulan belakangan.
"Sampai korban dimakamkan. Tidak ada pula keluarga korban yang mencari. Kami masih akan mendalami informasi ini dari keluarga korban," kata dia.
Dari hasil penelusuran ulang dokumen yang ada, aparat menemui kembali para saksi dan menggali keterangan dari mereka.
Berdasarkan keterangan sejumlah saksi dan informasi pendukung lainnya, pihaknya langsung menuju ke Kediri. Kendati demikian, korban ditangkap di Sidoarjo, pada Rabu (2/12/2020) pagi. Untuk selanjutnya digiring ke Jogja pada malam harinya.
Baca Juga: Sleman Jadi Zona Merah Membara Covid-19, Ini Penjelasan Dinkes
"Kami ke Kediri karena rumah asli tersangka di sana. Kami ke sana, berbekal petunjuk perihal kendaraan motor yang spesifik," ungkapnya.
Berita Terkait
-
Oknum Prajurit Bunuh Jurnalis Juwita di Kalsel, TNI AL Minta Maaf ke Keluarga Korban
-
TNI AL Gelar Rekontruksi Kasus Pembunuhan Jurnalis oleh Oknum Prajurit, 33 Reka Adegan Dipergakan
-
Masjid Agung Sleman: Pusat Ibadah, Kajian, dan Kemakmuran Umat
-
Libur Singkat, Ini Momen Bek PSS Sleman Abduh Lestaluhu Rayakan Idulfitri Bersama Keluarga
-
Tim Kuasa Hukum Juwita Minta Penyidik Lakukan Tes DNA Guna Mengetahui Sperma di Rahim Jenazah
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
Pilihan
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
-
Pantang Kalah! Ini Potensi Bencana Timnas Indonesia U-17 Jika Kalah Lawan Yaman
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaik April 2025
-
Kurs Rupiah Selangkah Lagi Rp17.000 per Dolar AS, Donald Trump Biang Keroknya
Terkini
-
Kualitas dan Quality Control Jadi Andalan UMKM Gelap Ruang Jiwa dalam Sediakan Produk
-
Update Tol Jogja-Solo usai Lebaran: Pilar Tol Mulai 'Nampak', Tapi Pembebasan Lahan Masih Jadi PR
-
Jadi Binaan BRI, UMKM Unici Songket Silungkang Mampu Tingkatkan Skala Bisnis
-
Arus Balik Lebaran 2025: BRI Hadirkan Posko BUMN di Tol dan Bandara untuk Kenyamanan Pemudik
-
Prabowo Didesak Rangkul Pengusaha, Tarif Trump 32 Persen Bisa Picu PHK Massal di Indonesia?