SuaraJogja.id - Rekonstruksi dugaan pembunuhan berencana yang dilakukan oleh EBP (39) terhadap kekasihnya, Sri Utami (40), tujuh tahun lalu digelar pada Jumat (4/12/2020). Kanit II Sat Reskrim Polres Sleman Ipda Yunanto Kukuh Prabowo mengungkapkan, dalam reka ulang adegan pembunuhan di kebun salak itu, sebelum membunuh korban, tersangka mengajaknya jalan-jalan ke Kaliadem.
Di sana mereka berbincang dan membahas percekcokan yang selama ini mewarnai jalinan asmara tersangka dan korban, termasuk membahas hubungan keduanya yang tak direstui oleh orang tua tersangka.
"Di tengah obrolan itu, kalau dari keterangan tersangka, bila di-bahasa Indonesia-kan, korban itu menyatakan hubungan mereka berdua tak dapat dilanjutkan, dan mendiang Sri memutuskan untuk mengakhirinya," tutur Kukuh, Jumat.
Di kesempatan yang sama, korban juga mengakui bahwa ada pria lain yang menyukai korban, demikian juga korban merasakan hal yang sama.
"Satu kalimat ini yang diduga membuat tersangka sakit hati '.... dan dia lebih sukses daripada kamu,'" kata Kukuh, menirukan keterangan tersangka.
Kukuh mengungkapkan, tersangka awalnya masih mau memperjuangkan hubungan yang ditentang orang tua karena beda keyakinan atau agama itu.
Ia juga masih mau menerima korban apa adanya kendati korban sudah mengandung anak orang lain. Akan tetapi, emosi tersangka tersulut begitu mendengar satu kalimat dari korban tadi.
Kemudian, tersangka, yang sudah berencana 'memberi pelajaran' kepada korban, mengajak korban jalan-jalan lagi. Hanya saja, tersangka kemudian membawa korban ke TKP.
Tak ada pertimbangan khusus yang membuat tersangka membawa korban ke TKP. Pengakuan tersangka, ia hanya begitu saja lewat area tersebut karena tujuannya hanya ingin mencari tempat yang sepi.
Baca Juga: Begini Cerita Polisi yang Berhasil Mengungkap Pembunuhan 7 Tahun Silam
"Jadi di TKP, niatnya tersangka ini hanya ingin memberi pelajaran kepada korban, tapi ternyata korban sampai meninggal dunia," terangnya.
Kukuh menambahkan, dari reka ulang itu, EBP menampar wajah korban. Ada lagi adegan EBP memuntir rambut korban, lalu membenturkan kepala korban ke sebuah batu.
Tak berhenti di sana, EBP menginjak tubuh dan leher korban hingga leher korban patah. Diduga karena besarnya tenaga yang digunakan oleh EBP saat menginjak korban, beberapa bagian tubuh korban sampai 'terkubur' dalam tanah.
"Jadi sewaktu mayat korban ditemukan, itu seperti korban mutilasi," kenang Kukuh.
Adegan tidak selesai saat korban mengembuskan napas terakhir. Di adegan ke-12, EBP menyeret tubuh korban ke jalan tanah berbatu sambil menjambak dan menarik sisi belakang pakaian korban.
EBP menyeret tubuh korban sampai ke tengah lahan salak. Bila diperkirakan, jarak antara jalan -- lokasi tempat EBP menjambak korban -- dengan lokasi tersangka meninggalkan mayat korban adalah sekitar 13 meter.
Berita Terkait
-
Begini Cerita Polisi yang Berhasil Mengungkap Pembunuhan 7 Tahun Silam
-
3 Bulan Sebelum Sri Utami Terbunuh, Keluarga Dikirimi Surat Berisi Cekcok
-
Jadi Korban Pembunuhan 7 Tahun Silam, Mugiman Kira Sri Utami Keluar Negeri
-
Dari Petunjuk Kecil Ini, Polda DIY Bongkar Kasus Pembunuhan 7 Tahun Silam
-
Sempat Kesulitan, Polda DIY Bongkar Misteri Pembunuhan 7 Tahun Silam
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Dukung Konektivitas Sumatra Barat, BRI Masuk Sindikasi Pembiayaan Flyover Sitinjau Lauik
-
Hidup dalam Bayang Kejang, Derita Panjang Penderita Epilepsi di Tengah Layanan Terbatas
-
Rayakan Tahun Baru di MORAZEN Yogyakarta, Jelajah Cita Rasa 4 Benua dalam Satu Malam
-
Derita Berubah Asa, Jembatan Kewek Ditutup Justru Jadi Berkah Ratusan Pedagang Menara Kopi
-
BRI Perkuat Pemerataan Ekonomi Lewat AgenBRILink di Perbatasan, Seperti Muhammad Yusuf di Sebatik